Chapter 13

1.6K 138 0
                                    

Setelah satu bulan berlalu, Paradis masih dalam tahap renovasi, Levi juga sudah mulai bisa berjalan sedikit demi sedikit, Erwin-lah yang setiap hari membantunya untuk cepat sembuh, mereka juga sudah tidak bersembunyi lagi dan memutuskan untuk tinggal bersama dengan yang lainnya di dalam dinding, namun semua ladang yang pernah mereka rawat tetap di urus oleh para pegawai yang di sewa Erwin, mereka juga menjual hasil panen ke pasar.

Rumah Erwin dan Levi masih dalam tahap renovasi, jadi untuk sementara waktu mereka masih tinggal di ladang dan membantu para pegawai bila sempat, terkadang mereka juga akan pergi ke dalam dinding dan mencari tempat menarik di sana.

Namun hari ini, ketika Levi sedang menikmati teh panas nya di depan rumah yang menghadap langsung ke ladang mereka, Erwin menghampiri nya dari belakang lalu memeluk tubuhnya dengan satu tangan nya, mencium celah leher Levi dan membuat pria kecil itu mengerang geli.

"Erwin, hentikan" tegurnya, membuat pria pirang itu tertawa kecil lantas menghentikan ciumannya, namun ia tidak melepaskan pelukannya.

"Levi, aku punya satu permintaan" ucap Erwin, meletakkan dagu nya di atas puncak kepala Levi.

"Apapun untukmu" balas Levi, lalu menyeruput teh di tangan nya.

"Aku ingin melihat laut, bisakah kau mengantarku ke sana?" Pinta Erwin. "Membuat tenda dan menginap satu malam saja, sepertinya akan sangat menyenangkan"

Levi tampaknya tidak keberatan, lantas ia berujar. "Hanya itu?"

Erwin mengangguk. "Ya, karena aku belum sempat melihat laut, aku juga tak pernah tahu seperti apa laut itu"

"Kau akan segera mengetahuinya" ucap Levi, berbalik menatap bola mata milik Erwin yang hanya berjarak satu meter darinya. dan ia berucap. "Warna air laut sangat cantik, persis seperti bola matamu"

Erwin menautkan kedua alisnya. "Benarkah?"

"Kalau kau ingin melihatnya, maka cepat-cepat lah bersiap" ujar pria kecil itu, yang membuat Erwin tampak tersenyum girang lalu ia segera membereskan barang-barang untuk mereka bawa ke laut.

Tidak lama sampai pada akhirnya mereka menaikan semua barang dan mengikat nya pada kuda, Erwin menunggangi kuda hitam kecoklatan milik Levi, sementara Levi menunggangi kuda putih yang baru di beli oleh Erwin, dan akhirnya kedua pria itu memacu kudanya untuk pergi ke tempat tujuan, sambil sesekali mengobrol di sepanjang jalan.

Tidak sampai beberapa jam, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan, Erwin dan Levi mengikatkan kuda di ranting pohon yang tidak terlalu tinggi, sebelum akhirnya membawa barang-barang mereka berupa tenda ke sisi lautan.

Erwin terdiam sejenak melihat hamparan air yang luar berwarna biru, tampak berkilauan tertimpa cahaya matahari, seperti berlian yang ada di dalam kepalanya, benar-benar indah dan mengagumkan.

Erwin berjalan sedikit demi sedikit menuju ke air biru itu, lalu ombak kecil langsung menerpa kedua kakinya sehingga membuatnya menunduk melihat air yang maju mundur, terkadang kembali ke kakinya, kadang juga kembali ke lautan bersama yang lainnya, benar-benar indah dan juga aneh karena ini pertama kalinya bagi Erwin itu sendiri.

Levi berjalan di belakangnya, lalu menautkan jari-jarinya di jari tangan Erwin, menatap pria itu dan tersenyum kecil melihat sang komandan yang tampak terpana.

"Bagaimana? Kau menyukainya?" Tanya Levi.

Erwin tentu saja segera mengangguk. "Ini lebih indah dari pada yang ku lihat di dalam buku, aku bersyukur bisa melihat nya langsung dengan mataku"

"Aku senang kau menyukainya, kalau begitu, ayo kita buat tenda du—Erwin!" Pekik Levi, saat pria pirang itu menariknya semakin jauh ke air yang bahkan airnya sudah mencapai paha nya.

My Commander [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang