Chapter 8

1.6K 175 3
                                    

Perebutan dinding Maria segera di laksanakan, dengan hampir semua pasukan survey crops yang ikut serta dalam operasi tersebut, lalu Erwin Smith, Komandan muda dari pasukan itu memimpin mereka untuk pergi ke tempat pertempuran.

Mereka bersemangat, namun juga takut, rasanya seperti campur aduk antara mempertahankan harga diri untuk tidak lari atau bersembunyi lagi di balik dinding dan langsung menerima kabar baik tanpa harus berjuang, akan tetapi semuanya ikut, mereka akan merebut rumah mereka, tempat tinggal mereka dan tak ada satupun dari mereka yang akan lari dari takdir mereka.

Begitupun dengan Erwin, yang tidak tahu akan seperti apa kedepannya.

Sampai di sana mereka melakukan pencarian terhadap titan-titan yang menghilang, Erwin mencoba memancing ke pandaian Armin sampai pada akhirnya anak itu mengingat teori tentang Titan yang ada di dalam dinding.

Beberapa pasukan dari mereka langsung merayap bak cicak, mengetuk-ngetuk dinding sampai akhirnya ada salah satu tentara yang tertusuk, Reiner di sana dan siap merubah dirinya menjadi Titan.

Pertempuran sengit sempat terjadi, dan lebih parah lagi ada banyak Titan lain yang hendak masuk ke dinding Maria, ada pula Titan yang lebih besar dengan bulu-bulu tebal dan kepala monyet, sangat besar dan membuat Erwin hampir kewalahan saat menghadapi nya ketika dia tak punya ide lagi untuk menghentikannya.

Sementara ia memikirkan sesuatu untuk pertahanan selanjutnya, sampai pada akhirnya ia memanggil Levi untuk membicarakan rencana gila yang sudah ada di kepalanya.

Levi menentang rencananya, rencana bunuh diri untuk mengalihkan beast titan? Itu tidak di terima oleh Levi, ia tahu kalau Erwin adalah bajingan yang gila, namun rencana Erwin yang satu ini sudah tidak bisa dibilang gila, ini terlalu gila bagi Levi.

Namun pada akhirnya, dengan perasaan dan hati yang berat, Levi setuju dengan rencana itu, dia membiarkan Erwin dan pasukannya berlari ke hadapan titan itu, dengan gagah dan berani, berteriak dan menangis, menerima takdir mereka yang berhadapan dengan kematian.

Levi berhasil menebas nya, namun sayangnya dia gagal mengehentikan pria di balik Titan besar itu, karena ada Titan lain yang membawanya pergi sehingga Levi begitu terpuruk karena tak bisa mengalahkan nya seperti janjinya kepada Erwin.

Lalu setelah itu Levi pergi ke rombongan Eren, Eren menangis di dekat Armin yang bentuknya sudah mirip dengan patung, dan Levi dapat menilai bahwa bocah pirang itu mungkin sudah mati, akan tetapi Eren masih bisa merasakan nafas Armin, sehingga Levi setuju untuk memberikan serum yang ia punya kepada bocah itu.

Namun bertepatan dengan ia yang hendak memberikan suntikan nya pada Armin, saat itu jugalah Floch membawa Komandan Erwin yang masih terengah-engah di dalam gendongannya, Levi membulatkan bola matanya melihat sang komandan, dan ia menarik serum itu ke dada nya.

Eren terbelalak. "Kapten?" Tanyanya, ia hendak merebut serum itu, namun sayangnya Levi langsung memukul wajahnya dengan keras, Mikasa hendak menolong Eren dan mencekik Levi, namun setelahnya Levi segera pergi ke arah Erwin dan hendak menyuntikkan serum itu kepadanya.

Saat suntikan itu hendak ia berikan pada Erwin, pria pirang itu mengangkat lengannya, dan bergumam pelan tentang teori guru nya, membuat Levi menatapnya sendu dan penuh kekecewaan, ada apa dengan komandan bodoh itu?

Namun pada akhirnya Levi memberikan serum pada Armin, lalu membawa Erwin pergi dari sana tanpa sepengetahuan tentara lain, ia menggendong Erwin di belakang, membuat Erwin memeluknya dari belakang lalu memegangi tangan Erwin dengan satu tangannya, sementara tangan Levi yang lain menunggangi kuda untuk segera pergi mengobati Erwin.

Menurutnya masih belum terlambat untuk membuat pria pirang itu tetap hidup, entah apa yang akan terjadi pada hidupnya jika ia tidak bisa bertemu dengan Erwin lagi, ia masih ingin bersama Erwin, dan ia masih memiliki banyak hal untuk di bicarakan dengan komandan nya.

My Commander [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang