Chapter 9

1.5K 156 1
                                    

Levi juga terkesima saat melihat kayu-kayu besar bak dinding yang berputar mengelilingi ladang milik paman nya, mirip seperti dinding-dinding yang mereka lihat di tempat tinggalnya, namun beda nya ini lebih kecil dan hanya bisa menampung ladang dan sebuah rumah saja.

Levi dan Erwin segera masuk kedalamnya, ternyata paman nya menjaga tempat itu dengan sangat baik, setelah masuk kedalam melewati pintu yang juga terbuat dari kayu, Levi segera menutup nya kembali dan menguncinya, takut jika ada titan-titan yang akan masuk, meskipun jarang ada Titan berkeliaran di sana.

"Aku tarik ucapanku, sepertinya tak akan ada Titan yang masuk" ucap Levi. "Kecuali Titan yang hampir saja membunuhmu"

Erwin mengeluarkan kekehan kecil, lalu ia menatap ladang jagung, ubi dan kentang yang masih terlihat segar, meksipun ada beberapa yang rusak karena sudah lama tidak di rawat.

"Aku akan merawat ladang peninggalan paman mu Levi" ujar pria pirang itu.

Levi mengangguk, lantas ia menunjuk pada bilik kecil yang ada di samping sebuah rumah sederhana berwarna putih dan temboknya sedikit melepuh.

"Di samping rumah itu ada bilik untuk mandi, di dalamnya juga ada sumur, jadi kau tak perlu khawatir akan kekurangan air, bukan hanya sumur, di belakang rumah juga ada sungai yang banyak ikan nya, jika kau bosan memakan kentang, ubi atau jagung, kau bisa menangkap ikan di sana, pamanku punya jaring dan juga tombak"

"Di mengerti" jawab Erwin.

"Ayo masuk ke rumah, kau masih butuh waktu untuk beristirahat" Levi segera menarik lengan Erwin menuju ke rumah sederhana milik paman nya, dia membuka pintu rumah itu yang menimbulkan bunyi tak mengenakkan.

Di dalam sana sangat gelap dan Levi mencoba untuk mencari lilin serta pemantik, ia tahu kalau Paman nya sering menyimpan pemantik di laci dekat rak sepatu, Levi tersenyum puas ketika ia mendapatkan nya, lalu mereka langsung berjalan perlahan menuju sebuah kamar yang memang hanya satu-satunya yang ada di sana.

Membuka pintu kamar, Levi merasa lilin nya tak berguna ketika cahaya di sana masuk melewati celah jendela yang gorden nya dibiarkan terbuka, sangat terang dan tidak se-gelap di lorong ataupun ruang tengah, lalu dengan kesal ia langsung mematikan lilin nya dan menyimpan nya di sebuah meja kecil dekat dengan pintu masuk, beserta dengan pemantik nya.

Erwin tersenyum ketika melihat ada satu ranjang kecil yang masih rapi, meskipun agak berdebu dan membuat Levi tidak senang melihatnya.

"Kau bisa beristirahat setelah aku membersihkan semua ini" ucapnya, pria kecil itu langsung berlalu mencari alat pembersih, lalu ia muncul beberapa menit kemudian dan membersihkan tempat tidur yang berdebu itu menggunakan sebuah kemoceng kecil, ia juga menepuk-nepuk kasur yang berdebu, lalu memberikan semprotan pewangi yang masih tersisa setengahnya.

"Levi, biarkan aku membantumu"

"Diam di sana dan jangan banyak bergerak!" Sentak Levi sambil melotot, membuat Erwin langsung diam dan menelan ludahnya sendiri.

Selagi Levi melanjutkan acara bersih-bersih nya, Erwin terus menatap pria kecil itu yang sangat lihai menghilangkan semua kotoran debu yang ada di sekitarnya, lalu setelah selesai, barulah ia menyuruh Erwin untuk menidurkan dirinya karena Levi berkata bahwa dia harus mengganti perban Erwin.

Erwin menurut dan menidurkan dirinya, sementara Levi langsung membuka seragam militer Erwin, jubah milik Erwin sudah menghilang entah kemana, yang tersisa kini tinggal seragam dan kemeja, Levi melucuti bajunya dan hanya menyisakan celana saja, membuat Erwin bertelanjang dada, Levi juga membuka liontin yang di pakai pria pirang itu, menyimpannya di sisi ranjang.

Levi mengeluarkan semua obat-obatan yang di berikan oleh wanita tua itu, membuka perban lama Erwin lalu mengoleskan obat yang di berikan wanita itu.

Erwin meringis kesakitan, sehingga Levi langsung memelankan usapan nya pada bagian kiri perutnya yang terluka, namun tampak nya Erwin mulai bisa menahan rasa sakitnya, itu tidak ada apa-apanya di bandingkan saat dirinya yang kehilangan tangan.

My Commander [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang