◎🐼◎9●•Stressed

1.1K 97 3
                                    

•┈•●◎🐼◎●•┈•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•┈•●◎🐼◎●•┈•

Seren Moyera Daylon, entah mengapa Nazrey mengingat nama itu tanpa niat menghafal. Menyukai seseorang tidak pernah ia rasakan, bahkan Nazrey sendiri ragu atas perasaan itu. Penasaran, hanya itu alasan yang lebih masuk akal. Karenanya ia harus membereskan rasa ingin tahu yang membuatnya memikirkan hal-hal tak penting seperti hama pikiran tentang gadis panda sialan tersebut. Mendapat jawaban atas rasa penasaran adalah tujuan Nazrey saat ini.

Terlalu lama bergulat dengan pikiran tak penting, Nazrey pergi dengan membawa tas futsalnya. Untung perjalanan hanya memakan waktu singkat karena Nazrey seperti kesetanan jika sudah duduk di motor besar kejayaannya.

"Abang lama bangeeeeeeet." Moy sudah merubah banyak posisi saat duduk. Kini gadis itu tengah menopang wajahnya sambil melihat Saturnus yang bermain bola di lapang futsal.

Nazrey terdiam di depan pintu masuk kafe, gadis itu lagi-lagi muncul di penglihatannya. Sudah ia duga jika Saturnus selalu ditempeli tuyul panda itu. Kini Saturnus kembali menghadiri kegiatan seperti biasa saat Moy telah masuk sekolah, dari sisi tersebutlah Nazrey dapat menyimpulkan jika Moy adalah prioritas utamanya.

Seorang lelaki dari meja lain hendak menghampiri meja Moy yang memang sedang sendirian. Lelaki tersebut telah memperhatikan Moy sejak dirinya datang.

"Sendirian aja?" tanya lelaki berjaket biru tersebut yang membuat Moy menegakkan tubuhnya.

"Hee?" Moy celingukan, takut jika dirinya salah mengira jika orang itu berbicara padanya. Salah orang, kah?

Kembali melanjutkan langkah, kini Nazrey menghampiri meja Moy. "Dia nggak sendirian."

"Hee? Kak Najrey?"

Mata yang awalnya datar menatap lelaki berjaket biru itu, kini Nazrey menunduk pada gadis panda tersebut. "Udah lama nunggu?"

Moy mengernyit bingung. Namun ia mengangguk, mungkin maksudnya soal lama menunggu Saturnus. Sedari tadi Moy memang menunggu Saturnus yang sedang bermain futsal. Ia telah menggerutu karena mati kebosanan setelah ponsel barunya mati.

"Gue duluan, Bang." Melihat kedatangan Nazrey, lelaki berjaket biru itu pergi. Tempat tongkrongan ini mengetahui siapa Nazrey, karena itu mereka memilih menghindar, daripada terciprat sebuah masalah dengannya.

Nazrey tak mengindahkan apa pun yang lelaki itu lakukan, ia malah duduk di samping kursi Moy, dilanjutkan memainkan ponselnya entah untuk melakukan apa. Membereskan rasa penasaran pada gadis itu, Nazrey tetap pada tujuannya. Setidaknya Saturnus harus berterima kasih karena ia menyelamatkan gadis bego itu dari lelaki lain.

"Kak," panggil Moy setelah beberapa saat hening.

Nazrey tak menjawab, hanya lirikan mata yang kini menatap gadis itu.

"Kak Najrey nggak main bola juga? Itu, kak Najrey bawa tas. Isinya kayak sepatu."

"Males."

"Hee? Terus ngapain ke sini? Mau ketemu Bang Turnus?"

ᓀ𝐌𝐲 𝐏𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐆𝐢𝐫𝐥◕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang