◎🐼◎8●•Mine

1.2K 93 3
                                    

•┈•●◎🐼◎●•┈•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•┈•●◎🐼◎●•┈•

"Ini Moy udah bener, kok, iniiiii!" jeritnya dengan frustrasi.

"Lima pangkat dua bukan berarti lima dikali dua. Lima pangkat dua kan lima dikali lima."

"Eh, iyaaaaa! Moy lupaaa! Siniin lagi bukunya." Lagi-lagi gadis itu berkutat dengan alat tulisnya yang serba panda.

Malam hari, Moy sengaja mengunjungi rumah Saturnus untuk meminta bantuan dalam mengerjakan tugas. Kegiatan belajar bersama, itu sudah rutin dilakukan sejak mereka di sekolah dasar. Saturnus banyak membantu Moy dalam urusan mengerjakan tugas, dan gadis itu membuat Saturnus senang karena dapat diandalkan saat Moy membutuhkan bantuan.

"Abang, hasilnya dua, bukan?"

Saturnus mengangguk membenarkan. Gadis itu cepat paham, namun sayangnya cepat pula lupa. "Itu bisa."

"Heeee? capek-capek Moy ngitung panjang pake bilangan ratusan yang pangkat-pangkatan, tapi kenapa hasil akhirnya cuman dua? Sedikit banget kalo gini."

Saturnus terkekeh dengan aksi protes yang jika dipikir-pikir ada benarnya juga. "Kan disederhanain."

"Padahal kan kalo hasilnya cuman dua tinggal satu tambah satu. Ribet!" Gadis itu bangkit. "Udahan aja, ya? Moy capek."

Dapur adalah tujuan Moy. Ia langsung menghampiri kulkas Saturnus yang tidak pernah kosong. Padahal lelaki itu jarang memakannya, jadi sosok Moy hadir mencegah buang-buang uang dengan cara keji pada makanan seperti itu.

"Yes, ada coklat." Tugasnya adalah menghabiskan makanan sebelum semuanya tidak layak konsumsi.

Moy bersembunyi di kolong meja makan. Ini sudah malam, ia pasti akan dilarang makan coklat. Sayangnya, Moy tidak menuruti hal itu meski terancam dapat sakit gigi, maafkan dirinya yang nakal karena coklat lebih menggoda.

"Moy?" panggil Saturnus.

Secepat mungkin Moy menghabiskan coklat hingga belepotan pada mulut dan tangannya. Rapi saat makan, itu sulit diajarkan pada Moy.

Tadi ke dapur, kan? Kok, ngilang. Lelaki itu membuka kulkas. "Moy, ini ada coklat sama susu kotak, mau nggak?"

Jeduk. "Aaaaaabaaaang ...."

Antara ingin tertawa dan kasihan. Saturnus menghampiri gadis yang selalu bersemangat akan sesuatu yang menurut dirinya menarik, hingga melupakan apa yang sebelumnya ia lakukan. Pasti Moy terburu-buru keluar dari persembunyian.

"Saaaakiiiiit ...." Tangisnya dengan gigi yang dipenuhi coklat.

"Mooy, Amoy, lagian ngapain sembunyi di kolong?" Saturnus terus mengusap bagian kepala yang terbentur.

"Mejanyaa-a galaaa-ak!"

Nazrey yang menyaksikan itu di lawang dapur tak dapat berkomentar. Lelaki itu kembali bertanya pada dirinya, apa ia sungguhan tertarik pada gadis seperti itu? Tanpa mendapatkan jawaban yang pasti, Nazrey langsung melangkahkan kaki ke kamar mandi.

ᓀ𝐌𝐲 𝐏𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐆𝐢𝐫𝐥◕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang