Hari Hujan ke-3

96 24 0
                                    

"Yang benar saja?"

Angin berdesir membawa tanya, menambah beban pikiran dalam benak yang sejak awal memang sudah banyak. Tiga jam lalu, ia melewati jalanan yang sama, dan gadis yang sama masih berada di tempat yang sama.

Kemarin, hujan tak mengguyur bumi. Setidaknya ketika dirinya dalam perjalanan pulang. Dan eksistensi gadis itu, tak bisa ia temukan sama sekali. Sugawara tidak mengerti, rasa penasarannya kian meningkat setiap hari.

"Sugawara."

Dirinya terperanjat untuk sementara, mengalihkan tatapannya pada seseorang yang berada tepat di samping. "Kau sedang melihat apa? Kenapa melamun?" orang itu mencondongkan tubuhnya, berusaha melihat wajah sang lawan bicara.

Sugawara menggeleng kuat, terkekeh untuk meyakinkan. "Tidak, aku hanya terpikirkan sesuatu."

Kiyoko, teman satu SMAnya itu hanya mengangguk mengerti, kembali menegakkan tubuhnya untuk kemudian menatap ponsel yang digenggam erat. "Ya sudah, ayo. Teman-teman yang lain sudah menunggu." tatapannya berlanjut pada jam tangan, lalu kembali pada Sugawara.

Mengangguk seraya tersenyum, Sugawara menyetujui. "Ah, iya. Ayo."

Keduanya melanjutkan langkah yang sempat tertunda, berjalan bersisian dengan jarak yang ada karena payung bertubrukan. Dua teman lama itu sesekali mengeluarkan obrolan ringan, atau tawa lembut yang mengiringi.

"Um, Kiyoko," panggilnya. "Ya, ada apa?"

Sugawara mengalihkan tatap ke atas, di mana langit masih menurunkan air mata tanpa lelah sejak seharian ini. Saliva di telan perlahan, sedikit ragu tuk bertanya, sebab topik yang dibawakan pasti mengundang curiga.

"Jika seorang wanita berdiam diri di bawah air hujan tanpa peduli pada tubuhnya yang basah kuyup, kenapa dia melakukan itu?"

Kiyoko tiba-tiba menghentikan langkah, yang memaksa Sugawara melakukan hal yang sama dengan jeda beberapa detik. Dua langkah di depannya, Sugawara menatap wanita berkacamata itu bingung.

"Menangis(?)"

"Kenapa menangis?" tanya Sugawara lagi, mengernyitkan alis teramat dalam.

Wanita itu tersenyum lembut, menggulirkan tatapan pada arah sebaliknya.

"Suara rintik hujan bisa meredam isak tangis, dan tetesan air hujan bisa menghapus air mata." Kiyoko menatap Sugawara kembali. "Wanita tidak ingin menunjukkan sisi lemahnya pada siapapun."

⋇⋆✦⋆⋇

Under your Umbrella || Sugawara Koushi [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang