"Kau, masih juga datang?"
Jawaban tak lekas terdengar, memberi jeda sejenak, untuk menatap bentukan wajah gadis di hadapan. Raut tak suka benar-benar tergambar jelas, sayangnya kepala sang remaja laki-laki bahkan lebih keras.
"Memangnya kenapa? Keberatan jika aku meneduhimu?"
Gadis itu memalingkan wajahnya, menatap ke arah yang berlawanan, bersamaan dengan tangan yang mengusap wajah yang dipenuhi air hujan. "Kau mahasiswa dari Universitas dekat sini, kan?" ia menutup matanya dengan telapak tangan, tak ingin membalas tatapan yang terus tertuju. "Pergilah, lakukan apa yang ingin kau lakukan sesukamu, tapi jangan di sini."
"Kumohon."
Meski sedikit, ucapan sebelumnya mengandung nada memohon. Diantara sepi yang menyapa sementara, sang gadis menutup wajahnya yang menggelap dengan satu tangan. Teramat frustasi dengan situasi yang dihadapi. Entah mengapa, jauh di dalam lubuk hatinya,
Ia merasa takut.
"Tidak perlu meneduhiku."
Ia hanya bisa berusaha mencegahnya.
"Aku tidak mau." jawaban tegas dari remaja laki-laki itu membuat sang gadis terdiam. Tanpa perlu menatap sosoknya, sebab masih menyimpan muak dalam dada, ia putuskan tuk mengeluarkan protes semata, "Kenapa?"
Tanya sang gadis hanya dianggap angin lalu. Senyap hadir tiba-tiba, menjadi teman sementara ketika bibir masih tak sanggup mengucap. Ragu, tetapi tak mungkin di pendam lebih lama lagi.
Lelah menunggu, kedua kalinya ia bertanya, "Kenapa kau sebersikeras itu untuk menemaniku?"
Dengan suara yang sama datarnya dengan sang penanya, ia menjawab, bersamaan ketika angin menghembuskan surai abu, yang sama abunya dengan perasaan sang gadis kala itu.
"Entahlah,"
"Aku hanya merasa aku harus melakukannya."
Jawaban yang konyol.
"Mungkin, karena aku tau masalah kita saling berhubungan?"
⋇⋆✦⋆⋇
KAMU SEDANG MEMBACA
Under your Umbrella || Sugawara Koushi [✔]
Fanfiction❝Kita dipertemukan di antara air mata langit yang berjatuhan❞ ©Mizura, 2021.