Sugawara putuskan tuk mengakhiri rasa ingin tahunya.
Melangkahkan kaki cepat, air yang menggenang di permukaan cekung membuat sepatunya terciprat, terkena air dan lumpur yang menyatu. Namun, siapa peduli? Ia hanya ingin cepat-cepat sampai,
Agar bisa meneduhi insan yang tengah direngkuh sendu.
Netra melebar, seiring rasa terkejut menyeruak dalam dada. Perlahan ekspresi wajahnya dapat dikendalikan, sebab sesuatu yang buruk terus menerus menghantam pikirannya. Mencegah, untuk bisa berakal sehat.
Menarik dagu ke atas, kepalanya mendongak, ia tak lagi merasakan tetesan air yang menghujaninya. Lantas, ia pun menatap dengan iris mata yang hanya menyediakan kekosongan.
"Sedang apa?"
Tanya tak lekas dijawab, membiarkan senyap memasuki celah yang ada diantara dua insan yang membatu. Dalam diamnya, ia hanya termenung, menatap wajah rupawan namun tak bernyawa di hadapannya.
"Meneduhimu," jawabnya singkat.
Genggaman pada gagang payung dikuatkan, ketika menyadari angin kian berhembus kencang, tak memberi kesempatan bagi dua orang saling mengeluarkan kata. Surai terhempas kuat, hingga memberi tunjuk paras polos, yang tak lagi tertutup helai rambut.
"Lupakan saja." dirinya memalingkan wajah ke depan, tak ingin menatap orang asing yang tiba-tiba masuk dalam pikiran kacaunya. "Tidak perlu melakukan itu, aku tidak butuh payung."
"Tidak."
Netra mengerjap, sedikit kagum dengan balas yang hadir dalam jeda yang teramat singkat. Tanpa mengalihkan tatap, hanya tertuju pada surai (h/c) yang lepek dan basah, ia melanjutkan dengan intonasi datar.
"Kau butuh payung." Sugawara menatap datar. "Tapi kau tak butuh bercerita."
"Tenang saja."
Dengan satu pria yang menggenggam payung di tangan kanan, sedang tangan kiri bersembunyi di balik saku jaket, ia meneduhi gadis yang terkurung luka setelah beberapa lama, di bawah guyuran air mata langit.
"Aku di sini, hanya untuk meneduhimu."
⋇⋆✦⋆⋇
KAMU SEDANG MEMBACA
Under your Umbrella || Sugawara Koushi [✔]
Fanfic❝Kita dipertemukan di antara air mata langit yang berjatuhan❞ ©Mizura, 2021.