11. Yakin?

2.8K 259 15
                                    

Happy Reading!!!

🏠🏠🏠🏠🏠

"Aargh!"

Aku mengacak rambutku kesal. Bisa gila lama-lama aku kalau kalau kayak gini. Di teror terus menerus pakai pesan singkat yang bikin aku darah tinggi setiap pesan singkat itu datang.

Ting!

Tuh kan.

Mama

Jangan lupa pesenin dia makanan ya.

Awas kalau kamu lupa.

Bentar lagi jam makan siang, loh.

Aku mendesah kasar membaca pesan dari Mama. Lihat! Siapa coba yang anak kandungnya? Bukannya nyuruh aku cepet-cepet makan atau ngirimin aku makanan, Mama malah nyuruh aku buat mesenin dia makanan. Dan itu udah berlangsung semingguan ini. Aku sampai ngerasa hampir frustasi karena itu. Setiap pagi, siang, malam aku bakal di chat buat mastiin si 'dia' yang kalian pasti bisa tebak siapa, makan dengan tepat waktu. Kan kesel, ya lama-lama.

Di tambah dengan pekerjaan ku yang menumpuk, mambuatku merasa semakin stres.

Aku makin mengacak rambutku yang sudah acak-acakan itu sambil mengerang frustasi.

"Key?"

"Apa?" Jawabku ketus.

"Apa perlu gue hubungin pihak RSJ ya sekarang? Lo kelihatan nya udah mau gila, deh."

Sialan!

Aku melempar pulpen yang ada di atas meja kerjaku ke arah Mbak Siti. Temennya lagi pusing kok malah mau di masukin ke RSJ. Nggak waras ini temen satu.

"Serius, Key!" Kata Mbak Siti setelah tertawa pelan saat ku lempar dengan pulpen. "Gue bantu deh buat bayar RSJ nya kalau lo nggak sanggup."

Aku mendelik kearah Mbak Siti, "Mbak tau ini apakan?" Tanya ku sambil menunjuk tanganku yang terkepal ke arahnya.

Mbak Siti mengangguk, "Tau. Tangankan?"

"Mbak!" Rengekku.

Mbak Siti tergelak, "Iya-iya, Sorry."

CK!

Aku mengambil Ponselku yang dari tadi ku biarkan tergeletak dan membalas pesan dari Mama.

Iya, Ma nanti Key pesenin.

DAN, nggak perlu Mama ingetin lagi.

Key bosen bacanya.

Lagian Mas Reyhan itu kan punya Restoran, dan dia itu Chef, Ma. Dia nggak mungkin lupa buat makan. Nggak perlu deh kita kirimin setiap hari.

Setelah membalas pesan itu, aku membuka Aplikasi Go food. Sakit-sakit deh dia ku kirimin makanan junk food tiap hari. Nggak peduli.

Habisnya aku kesel banget. Gara-gara Mama nyuruh aku ngirimin dia makanan, Mas Reyhan jadi geer. Dia ngira kalau aku suka sama dia. Dan lebih keselnya lagi, dia langsung ngomong sama aku kalau dia nggak akan terkena modusan dariku, karena aku bukan tipe dia. Asem banget, tuh orang.

Hello! Lo juga bukan tipe gue, keles!

Geer banget!

Pengen ngomong kayak gitu tapi takut kena marah. Mas Reyhan kan galak orangnya.

Ingin rasanya aku berkata kasar dan mengabsen seluruh yang ada di kebun binatang itu kepada dua orang yang sudah membuatku menjadi seperti ini. Tapi aku masih takut dosa. Dan lagian aku juga takut kalau sampai di marahin Mama dan Mas Reyhan. Dua orang galak kalau disatuin kan serem.

Mas ReyhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang