Allo 👋
Semangat, senyum dan bersyukur jangan lupa ✊~•••***•••~
Pagi di hari Minggu adalah waktunya malas-malasan bukan? Iya itu sudah dilakukan Jehan sejak tadi, sampai sesaat Yebin mengganggunya untuk bermain raket bersama dihalaman depan rumah.
"Ayo Abang!! Yebin potong nih kehidupan Abang ya!" mendengar ucapan sarkas dari adiknya, buru-buru Jehan membuka selimutnya dan menatap Yebin sinis.
"Ganggu Lo bocil, ini hari Minggu gue mau tidur!"
"Hari Minggu itu waktunya olahraga, main, beres-beres." ucap Yebin pada Jehan dengan lagak mukanya yang tengil.
Jehan tak mau lagi adu mekanik dengan Yebin, buru-buru dirinya berdiri dari kasur dan menggendong Yebin di belakangnya.
"Main apa?" tanya Jehan ketika mereka sudah tiba dibawah dan menemukan Shena sedang membereskan rumah dibantu oleh pembantu mereka.
"Raket, biar kayak anaknya ok Ruben Onsu."
"Emang bisa main raket?" tanya Jehan kemudian.
Dengan polosnya Yebin malah menjawab, "Enggak."
Jehan menepuk jidatnya, "apes banget punya adek."
"Abang!" peringat Yebin.
Hera tengah bersantai di balkon kamarnya dengan makanan yang kemarin diberikan oleh Arya, sesaat netra matanya melihat Jehan tengah bersama Yebin bermain di halaman depan rumah mereka.
Drrrttt!
Hera melihat nama yang tertera dilayar handphone miliknya, melihat nama Yura disana Hera menghiraukannya dan kembali lanjut makan dengan tenang.
Drttt!!
Tak hanya panggilan, tapi juga spam dari Yura. Merasa sebal, Hera pun mengangkat Vidio call dari Yura.
"Ma--"
"Hai Hera... Pagi, gue tadi habis joging terus sekarang lagi dibikinin bunda sarapan."
"Gak nanya."
Mendengar itu, Yura berlagak seperti orang yang merasa kesakitan dengan memegang dadanya.
"Sarkas banget, lagi apa nih btw?"
"Napas."
KAMU SEDANG MEMBACA
1. PASSING BY✓
Ficción General❝ Kamu dan segala kenangan yang tersisa ❞ ⚠️TIDAK UNTUK DIPLAGIAT⚠️ Ini Cerita keduaku, cerita yang sangat ingin ku tulis sejak lama namun baru sekarang aku berani untuk mem publikasi-kannya. Ini tentang cerita yang diangkat berdasarkan nyata dan ju...