43. Apapun

106 71 418
                                    

~•••***•••~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•••***•••~

"Bunda, aku izin mau pergi agak lama sih." ucap Yura pada bundanya yang tengah duduk diruang tamu sembari menonton.

Jihan yang tadi fokus pada layar di televisi, tiba-tiba mengalihkan tatapannya pada Yura.

"Mau kemana? Jangan balapan lagi ya nak bunda mohon sama kamu." ujarnya membuat Yura menggeleng cepat.

"Enggak bun, enggak lagi kok. Ini Yura mau main sama Hera kok...."

Jihan menganggukkan kepalanya, "Oh kalau main sama Hera gapapa, jangan sampai kalian berantem aja sih." ucap Jihan mengingatkan.

Yura tersenyum tipis mendengar lontaran dari bundanya itu.

"Bun...." panggil Yura.

"Iya kenapa nak?" Jihan tiba-tiba kaget melihat Yura yang menangis.

"Yura kenapa?" ucapnya panik.

"Hera ... Sakit Bun, dia koma." ucapnya, sontak membuat Jihan menatap tak percaya pada Yura.

"Kamu yang benar Yura." Yura membalas ucapan Jihan dengan anggukan seraya menghapus air matanya.

"Izin ya Bun nemanin Hera, siapa tau Hera mau bangun kalau ada aku." ucapnya percaya diri.

Jihan ikut sedih mendengar hal itu, namun ia mengangguk dan memberi semangat pada Yura bahwa temannya akan baik-baik saja.

"Pergi nak gapapa, temani Hera. Bunda rasa dia butuh kamu...." ucapnya.

****

Keadaan ruang rawat Hera sepi, semua orang tengah pergi dengan urusan mendadak mereka semua, tak terkecuali seorang gadis yang setia menunggu Hera disebuah sofa ruangan itu. Mulutnya komat-kamit seolah tengah memohon pada yang kuasa agar gadis yang tengah tertidur itu bangun.

"Ra, udah tiga hari Lo kayak gini. Lo pernah bilang sama gue, kalau habis ujian kita bakal hiling sama-sama kelaut." ucap Jehan seraya mengelus tangan Hera.

"Ujian udah selesai, bentar lagi kita lulus. Lo yakin gamau bangun dan main ke laut bareng gue?"

"Hera ... Gue sebenarnya agak kurang terima waktu Lo bilang, kalau Lo belum bisa Nerima gue apa adanya."

"Tapi, rasa sayang gue ke elo jauh lebih besar, dari pada rasa gak suka Lo sama gue. Bingung gak Ra? Iyaa gue juga bingung kenapa gue bisa sejatuh cinta itu sama perempuan kayak Lo Ra." ujar Jehan diiringi tawa pelan.

1. PASSING BY✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang