"jangan berbelit-belit! cepat katakan saja bagaimana keadaan anak-anakku." seru Na Jaemin memperingatkan Dr. Suho agar tidak bermain-main dengannya.
"Kau memang sangat sulit diajak bercanda 'yah, Jaemin!" ujar Dr. Suho pada Na Jaemin.
"Mereka baik-baik saja! Mereka demam karena shock terhadap sesuatu seperti rasa ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu. mereka masih kecil, Jaemin! kau tidak boleh menakuti anak kecil sampai seperti ini."
Dr. Suho tahu persis batas dirinya bisa menggoda seorang Na Jaemin.
"Syukurlah! Terima kasih, Tuhan!"
Ryujin terlihat sangat lega begitu mengetahui anak kembarnya saat ini sudah baik-baik saja. Na Jaemin pun tampak menghela nafas dengan leganya.
"berikan obat ini pada mereka, obat itu untuk menurunkan demamnya! dan berikan suasana yang nyaman dan aman untuk sementara waktu pada mereka, itu obat yang paling manjur untuk kesehatan jiwa mereka."
Dr. Suho melanjutkan perkataannya sembari menyerahkan sebotol obat pada Na Jaemin, dia juga memberikan sebuah saran yang sangat membantu kedua anak kembar itu agar kondisinya lebih baik.
Ryujin dan Na Jaemin saling menatap, mereka saling menyadari kesalahan masing-masing. Ryujin sadar bahwa dirinya terlalu egois dengan memaksa kedua anak kembarnya itu pergi jauh dari sisi Papahnya.
sedangkan Na Jaemin menyadari bahwa dirinya telah melibatkan Ryujin beserta anak kembarnya ke dalam bahaya.
"jika sudah tidak ada pertanyaan lagi. Aku pamit undur diri sekarang."
Dr. Suho bon membereskan semua peralatan yang dia bawa dan beranjak dari ranjang si kembar.
"Terima kasih banyak, Dok! Atas bantuan anda!"
Ryujin segera membungkukkan tubuhnya memberi hormat dan mengucapkan terima kasih dengan setulus hatinya.
"sama-sama, Nyonya! saya akan setia menunggu undangan dari kalian." ujar Dr. Suho yang kemudian keluar dari kamar itu sambil tersenyum.
"Kalian pergilah!"
Na Jaemin mengusir semua pelayan yang berada di dalam kamar itu, hingga kini hanya tersisa Ryujin, dirinya dan juga si kembar yang terbaring di atas ranjang.
Ryujin berjalan perlahan menghampiri kedua anak kembarnya dengan deraian air mata yang membasahi wajahnya.
Na Jaemin pun mengikuti Ryujin, hatinya terasa sangat sakit melihat kedua anak kembarnya yang biasa terlihat sangat ceria tiba-tiba saja menjadi tidak berdaya seperti ini dan lagi-lagi dia membuat wanita itu menangis lagi di depannya.
"Ryujin, Maafkan aku! seharusnya aku tidak meninggalkan dirimu dan si kembar." ujar Na Jaemin dengan penuh rasa penyesalan.
"ini bukan salahmu! Meskipun kau tidak pergi, pasti aku yang akan mengusirmu untuk pergi."
Ryujin tidak ingin menyalahkan siapapun saat ini.
"Jika ada yang perlu disalahkan, maka akulah orangnya!" lanjut Ryujin, hatinya terasa sangat sesak saat melihat wajah pucat kedua anak kembarnya itu.
"Kau benar, Ryujin! kau adalah ibu yang buruk, begitu juga dengan diriku. Aku Ayah yang sangat buruk bagi si kembar. kita berdua orang tua yang terburuk di dunia ini."
Ryujin pun langsung menatap Na Jaemin dengan lekatnya, dia sadar perkataan Na Jaemin ada benarnya mereka berdua adalah orang tua yang buruk bagi Juno dan Jeni.
"Karena itulah, Ryujin! Ayo, kita perbaiki semuanya. cobalah untuk menerima kehadiranku didalam hidupmu, meskipun membutuhkan banyak waktu. Aku akan setia menunggunya, Ryujin!" ujar Na Jaemin lagi berusaha untuk membujuk Ryujin lagi, berharap wanita itu sedikit membuka hati untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Kembar Dari Ketua Mafia
Romance𝑹𝒚𝒖𝒋𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒉𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒔𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒈𝒆𝒏𝒊𝒖𝒔. 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒅𝒊𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒑𝒓𝒊𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒂 𝒔𝒆𝒘𝒂 𝒅𝒖𝒍𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏�...