32. SERANGAN DARI KLAN MUSUH

1K 143 2
                                    

"PAPAH!?!"

Juno dan Jeni langsung saja berlari memeluk Papahnya dengan eratnya. begitu mengetahui bahwa papanya sudah berada di sana.

Ryujin hanya menatap kedatangan Na Jaemin dengan penuh kebencian, sebab Ryujin selalu merasa bahwa Na Jaemin akan mengambil kedua anak kembarnya dari sisinya.

Ryujin segera berjalan mendekat kearah Na Jaemin, sedetik kemudian ia meraih tangan kedua anak kembarnya dengan kasar. sehingga membuat Juno dan Jeni menjerit kesakitan oleh ulah Mamahnya.

"Juno! Jeni, cepat ikut Mamah pergi sekarang!" ujar Ryujin tanpa peduli dengan rintihan kedua anak kembarnya, baginya yang terpenting saat ini adalah membawa kedua anak kembarnya itu.

"Mamah, sakit! Lepaskan tangan Jeni. Jeni ingin tetap bersama Papah di sini. Hikss,....hikss,...."

pinta Jeni Yang merintih kesakitan, meminta pada mamahnya untuk melepaskan genggaman pada tangan mungilnya.

"Lepaskan, Mah! Mamah menyakiti tangan Juno. Hikss,....hikss,...."

begitu juga dengan Juno yang mengingatkan Mamahnya sedang bersikap kasar pada mereka.

mendengar perkataan putranya, Ryujin segitiga tersadar dari kegilaannya.

Ryujin mulai melemahkan genggaman tangannya pada tangan kedua anak kembarnya itu.

sementara Na Jaemin sudah tidak menahan emosinya lagi, dia segera menepis tangan Ryujin dari tubuh Juno dan Jeni.

"Ryujin, sudah cukup hentikan semua kegilaanmu ini!"

Na Jaemin membentaknya dengan keras yang membuat tubuh Ryujin langsung gemetar begitu mendengarnya.

Ryujin mematung ditempat, air matanya mengalir deras membasahi wajahnya.

Na Jaemin pun menyadari ketakutan Ryujin bertambah saat ini, dia segera meraih tubuh Ryujin ke dalam pelukannya.

"Maafkan aku, Ryujin! Aku sama sekali tidak bermaksud membentakmu seperti itu." ucap Na Jaemin dengan nada bicara yang merendah, dia semakin erat memeluk tubuh Ryujin, membelai rambut pendeknya dengan lembut.

sementara, Ryujin masih tetap mematung hanya saja air matanya tidak mau berhenti untuk mengalir dari matanya.

sedangkan Juno dan Jeni masih menangis, melihat Papah dan Mamahnya.

"Ryujin, tolong maafkan aku! Aku tahu semua ketakutanmu, aku juga tahu kalau kau tidak pernah mempercayai janjiku. tapi aku mohon padamu, bertahanlah sedikit lagi! aku akan menyelesaikan masalah pertunangan ku dengan wanita itu secepatnya dan setelah itu aku akan menjadikan dirimu satu-satunya wanita yang berada di hidup, Na Jaemin. Aku ingin kita memulainya dari awal lagi, Ryujin! meskipun sudah sangat terlambat Aku ingin memperbaiki semuanya, bertanggung jawab terhadapmu dan juga anak kembar kita, Juno dan Jeni." ujar Na Jaemin dengan setulus hatinya, dia berharap ketulusan hatinya ini bisa sampai pada hati Ryujin.

"beri aku kesempatan sekali saja untuk membuktikannya padamu. aku akan memberikan segala kebahagiaan yang ada di muka bumi ini hanya kepadamu dan juga anak kita. aku berjanji, Ryujin! aku berjanji padamu atas nyawaku sendiri."

Na Jaemin bahkan mengucap janji dengan menggunakan nyawanya sendiri sebagai taruhannya, Jika dia berani melanggarnya. Ryujin langsung menangis terisak, dia mendorong dengan keras tubuh Na Jaemin agar menjauh darinya.

"Aku tidak butuh janji apapun darimu. biarkan saja aku dan anak-anakku pergi dari hidupmu, Na! Hikss,... hikss,...." seru Ryujin yang meminta Na Jaemin agar membiarkan dirinya dan juga anak kembarnya pergi. Ryujin mendorong tubuh Na Jaemin agar menjauh darinya.

Anak Kembar Dari Ketua MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang