27. Bajingan kecil itu adalah putraku

1.3K 135 2
                                    

"kami tidak mungkin menikah, Tuan Evan! Karena dia sudah memiliki tunangan sekarang bahkan mereka akan menikah pada bulan depan."

tersirat sebuah kesedihan di wajah Ryujin, posisinya saat ini menjadi serba salah.

"jika kalian tidak menikah lalu bagaimana dengan Juno dan Jeni, Ryu? mereka membutuhkan status yang jelas dari Papahnya, jadi kau tidak boleh egois, Ryu!" ujar Evan yang memberikan sebuah nasehat pada Ryujin.

"Tidak, Tuan Evan! Aku sama sekali tidak egois, aku juga seorang wanita.  aku bisa membayangkan dan merasakan apa yang akan Nona Tzuyu rasakan saat Na Jaemin memilih aku dan anak-anakku, kemudian membatalkan pertunangan mereka begitu saja. Aku tidak ingin menjadi perusak hubungan orang lain. jadi karena itulah aku ingin meminta bantuan pada anda, Tuan Evan!" jelas Ryujin seraya memohon kepada Evan untuk membantunya keluar dari masalah ini.

"kau yakin, Ryu? kau tidak akan menyesal dengan keputusanmu ini?

Evan pun mencoba memastikan, Apakah Ryujin akan mengubah keputusannya atau tidak.

"aku sangat yakin, Tuan Evan! dari awal Juno dan Jeni adalah sebuah kesalahan yang kami buat, mereka juga baik-baik saja selama ini tanpa kehadiran Papah mereka."

Ryujin terus bersikeras dengan keputusannya.

"baiklah, Apa yang bisa aku lakukan untuk membantumu sekarang?"

Evan pun akhirnya bersedia membantu Ryujin karena merasa kasihan melihat Ryujin yang sudah putus asa.

"Tolong bantu aku dan anak-anakku untuk pergi dari negara ini tanpa sepengetahuan Na Jaemin!" ujar Ryujin yang meminta Evan untuk membantunya melarikan diri dari Na Jaemin.

"Baiklah, bersiaplah malam ini. aku akan memesankan tiket pesawat untuk kalian dan mengantar langsung ke bandara."

Evan memberitahu Ryujin bahwa dirinya akan membantu Ryujin dan si kembar malam itu juga.

"Terima kasih, Tuan Evan! aku akan mempersiapkan semuanya secara diam-diam."

Ryujin pun merasa lega, karena Evan telah bersedia membantunya kabur dari Na Jaemin.

"bisakah kau jangan memanggilku Tuan mulai sekarang! panggil saja aku Evan, kita 'Kan sudah menjadi sekutu sekarang." ujar Evan yang ingin mendengar Ryujin memanggil namanya tanpa ada imbuhan 'Tuan' di depannya.

"Baiklah, Evan! sekali lagi terima kasih."

Ryujin pun tanpa ragu lagi memanggil Evan dengan namanya saja. karena sudah sejak dulu Ryujin ingin melakukannya, tetapi dia takut bahwa dia akan bersikap tidak sopan jika melakukan itu.

usai menyusun rencana untuk kabur, Ryujin pun mengantar Evan pulang sampai di depan rumahnya. setelah memastikan Evan sudah pergi dari pandangan matanya, Ryujin pun kembali masuk kedalam untuk membereskan rumah dan membersihkan tubuhnya.

tidak lupa, Ryujin juga mengemasi semua pakaian miliknya ke dalam koper dan juga pakaian milik anak kembarnya. Ryuji menyembunyikan cover mereka di balik lemari.

sementara di sisi lain, Na Jaemin telah mengantar si kembar ke sekolah mereka, sekarang dia sudah berada di perusahaan lebih tepatnya di dalam ruangan CEO miliknya.

Na Jaemin terus aja kepikiran tentang Ryujin dan Evan yang saat ini mungkin sedang berduaan di dalam rumah itu.

"Tuan, Saya telah mengkonfirmasi jadwal pertemuan anda dengan Tuan dan Nyonya besar. Akan tetapi, Tuan besar menyuruhku untuk menyampaikan ini." ujar Jaehyun yang melaporkan hasil dari tugasnya, hingga membuat Na Jaemin langsung tersadar dari lamunannya tentang Ryujin itu.

"Apa? menyampaikan apa, cepat katakan!" seru Na Jaemin yang menunjukkan ekspresi dingin dan menyeramkan nya.

"Tuan besar bilang, katanya Anda bisa langsung datang ke restaurant VEE untuk membicarakan tentang pembatalan pertunangan. Tuan besar bilang, katanya mereka sudah mengatur pertemuan dengan keluarga Chou Tzuyu. Malam ini, pukul 8!"

Jaehyun pun menyampaikan pesan dari Na Goongmin tanpa sedikitpun Yang tertinggal.

"Cepat juga orang tua itu menanganinya!"  gumam Na Jaemin yang memuji perbuatan orang tuanya itu.

" Sampaikan kepada Tuan besar bahwa aku akan datang." Perintah Na Jaemin Pada Jaehyun yang kembali lagi pada ekspresi dinginnya.

"Baik, Tuan!" sahut Jaehyun yang langsung menyediakan perintah Tuannya itu.

"dan juga tentang identitas orang yang berusaha merentas data Tuan, kami sudah mulai menemukan jejaknya. kemungkinan dalam tiga sampai empat hari kami bisa menemukan orangnya."

Jaehyun pun melanjutkan laporannya yang lain, yaitu tentang orang paling ingin ditemukan oleh Na Jaemin.

"Tidak perlu mencarinya lagi. aku sudah tahu siapa orangnya!"

Na Jaemin pun menyuruh Jaehyun untuk segera menghentikan pencariannya.

"Tuan, sudah menemukan siapa 'Bajingan kecil itu'?" seru Jaehyun yang tidak menyangka bahwa Tuannya sehebat itu, dia bisa menemukan seorang hacker profesional hanya dalam 2 hari saja.

padahal jaehyun dan 100 orang ahli IT lainnya belum bisa menemukan jejak yang jelas untuk menemukannya.

"Hmmm,.." ujar Na Jaemin hnlanya menjawabnya dengan deheman saja.

"Siapa 'Bajingan Kecil' itu Tuan?"

Jaehyun pun semakin penasaran dengan sosok orang yang berani menentang system IT BLOUSHZE Group bahkan sempat perang virus dengan Tuannya.

"Kau pasti tidak akan pernah menduganya, Jaehyun! Bajingan kecil itu ternyata adalah putraku sendiri, Juno!" ujar Na Jaemin wajahnya terlihat seperti seseorang yang telah kalah berjudi.

"What?! jadi Tuan kecil yang melakukan perentasan pada system kita!"

Jaehyun berteriak karena shock, dia tidak menyangka bahwa orang yang selama ini membuat seorang Na Jaemin, CEO BLOUSHZE Group dan juga ketua klan Mafia yang paling ditakuti didunia dibuat menjadi kalang kabut oleh anak berumur 10 Tahun bahkan anak kandungnya sendiri.

"Jaehyun, jangan sampai orang lain tahu tentang ini terutama Tuan dan Nyonya besar. kau mengerti!" ujar Na Jaemin dengan nada mengancam.

"Kenapa, Tuan!" Jaehyun pun bertanya seakan tidak mengetahui alasannya.

"Jangan pura-pura tidak tahu, Jaehyun!" Na Jaemin pun menatap Jaehyun dengan tatapan membunuhnya.

"Ba-Baik, Tuan!" Jaehyun tidak mau mengambil resiko lagi.

Jaehyun sebenarnya tahu persis alasan Na Jaemin ingin menyembunyikan tentang ini dari orang tuanya. sebab, jika Yoona dan Goongmin sampai mengetahui bahwa Na Jaemin dibuat kalang kabut oleh seorang anak kecil yang merupakan anaknya sendiri, dia pasti akan selalu ditertawakan sepanjang hidupnya.

Jaehyun pun keluar dari ruangan Na Jaemin, begitu sudah berada di luar Jaehyun tertawa sekencang-kencangnya mengingat bagaimana reaksi Tuannya yang barusan.

"Hahahaha,.... Aku tidak menyangka bahwa Tuan muda akan dibuat kalang kabut oleh anaknya sendiri yang bahkan usianya baru 10 tahun. pasti Tuan muda sedang merasa sangat terpukul tentang ini." ujar Jaehyun yang tidak bisa berhenti tertawa. apalagi kalau dia terus teringat dengan wajah bossnya itu yang terlihat tertekan.

"Baru mengetahuinya saja, Tuan sudah sangat tertekan. apalagi kalau Tuan dan Nyonya besar sampai tahu hal ini, bisa jadi tuan muda akan menjadi bahan tertawaan selama hidupnya. Hahahaha,...."

Jaehyun terus aja membayangkan yang tidak-tidak tentang bossnya itu,  kemudian dia kembali tertawa dengan lepasnya.

"Apa perlu aku memberitahu Guanlin soal ini, 'Yah? Aaaaah, tidak usahlah. akan aku simpan sendiri rahasia ini sebagai kartu As milikku disaat-saat genting nanti."

Jaehyun pun kembali ke ruangannya dengan suasana hati yang riang gembira.

Anak Kembar Dari Ketua MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang