24. KISAH MASA LALU

1.3K 139 2
                                    

dengkuran halus mulai terdengar dari Jeni yang artinya putri kecilnya itu Sudah terlelap di dalam alam mimpinya.

Na Jaemin mengecup kening Jeni dengan lembut dan mengucapkan "selamat malam, putri kecilku!semoga mimpi indah."

sementara Ryujin terus menatapnya dengan penuh rasa kagum. hingga suara Na Jaemin menyadarkan dirinya dari lamunannya.

"Kau masih belum tidur?" tanya Na Jaemin dengan suara pelan nya agar tidak membangunkan anak kembarnya Yang Sudah terlelap.

"belum, karena ada orang asing di kamarku!" sahut Ryujin dengan nada ketus nya seperti biasa.

"Kenapa kau masih menganggapku seperti orang asing? bukankah kita sudah pernah berbagi kehangatan satu sama lain bahkan sampai menghasilkan Juno dan Jeni!" ujar Na Jaemin yang membuat mata Ryujin langsung melotot ke arahnya.

perasaan kesal bercampur malu memenuhi hati Ryujin, dia lebih memilih diam dari pada harus ribut dengan pria arogan itu dan membangunkan kedua anak kembarnya.

"boleh aku tanya sesuatu padamu?" tanya Na Jaemin, entah kenapa dia merasa harus meminta izin terlebih dahulu sebelum menanyakannya.

"Apa?" sahut Ryujin dengan singkat.

"Apa yang terjadi padamu setelah malam itu?"

Na Jaemin menatap Ryujin dengan intens, perasaan bersalah seketika muncul karena dia tidak ada niat sedikitpun untuk mencari keberadaan Ryujin saat itu.

"Kenapa kau menanyakan tentang itu? Apakah kau merasa bersalah padaku sekarang?" ujar Ryujin dengan nada menyindir untuk meledek Na Jaemin.

"Iya, aku merasa sangat bersalah padamu. jadi ceritakan padaku, apa saja yang telah kau lalui setelah menghabiskan malam denganku?"

tanpa disangka Na Jaemin ternyata mengiyakan dengan mudahnya. dari sorot matanya Ryujin dapat melihat dengan sangat jelas, sebuah rasa bersalah dan penyesalan yang teramat dalam di sana.

"aku langsung pergi dari negara ini, karena aku merasa takut padamu. begitu bangun esok harinya, aku baru sadar bahwa kau mungkin bukan orang biasa. pakaianmu sangat mahal, kamar hotel yang kau sewa juga kelihatannya sangat mahal. Karena itulah aku langsung melarikan diri dari mu." ujar Ryujin sembari menatap langit-langit di kamarnya saat bercerita.

"lalu, apakah kau hidup lebih baik setelah kau pindah?" tanya Na Jaemin lagi yang masih setia menatap Ryujin.

"Tidak, hidupku bahkan semakin menyedihkan setelah pindah ke tempat yang baru. Aku sangat kekurangan uang saat itu, Aku bahkan kesulitan mencari pekerjaan karena wajahku yang tidak cantik saat itu."

Ryujin kembali menceritakan masa lalunya.

"Apakah kau sudah merasa cantik sekarang?" ujar Na Jaemin yang berniat meledek Ryujin lagi.

"setidaknya di mata anak-anakku, akulah wanita paling cantik di dunia ini. penilaian dari orang lain tidak berarti apapun untukku!" sahut Ryujin dengan senyuman indah yang terukir di bibirnya.

"kau juga sangat cantik bagiku, Ryujin!" ujar Na Jaemin dengan senyuman yang membuat Ryujin terpesona saat melihatnya.

"Terima kasih, tapi aku tidak membutuhkan pujian palsu darimu." ujar Ryujin yang segera menepis rasa kagumnya pada pria itu.

"Aku serius memujimu, Ryujin!" Na Jaemin berusaha menyakinkan Ryujin bahwa dirinya jujur memujinya.

"Iya, terserah kau saja!" sahut Ryujin dengan malasnya, dia pun bersiap untuk tidur.

"Hey, kau mau apa?" tanya Na Jaemin saat melihat Ryujin mulai mencoba untuk menutup matanya.

"Tentu saja aku mau tidur! jangan lupa matikan lampunya saat kau sudah mau tidur." ujar Ryujin dengan nada ketusnya.

Anak Kembar Dari Ketua MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang