makan malam pertama mereka sebagai satu keluarga yang utuh berakhir seperti itu, keyakinan si kembar pada janji yang papanya buat dan keraguan Ryujin pada perkataan Na Jaemin.
Na Jaemin, Juno dan jenny langsung kembali ke kamar Juno. sementara Ryujin membersihkan piring kotor yang mereka gunakan tadi untuk makan malam.
Ryujin teringat dengan ikat rambut yang digunakan Na Jaemin untuk mengikat rambutnya saat makan tadi.
dia menyentuhnya dengan lembut, tiba-tiba saja secercah harapan muncul di hati Ryujin. harapan bahwa keinginan si kembar bisa terwujud, memiliki sebuah keluarga yang utuh dan bahagia.
sementara yang terjadi di dalam Juno. mereka baru saja selesai gosok gigi dan juga cuci kaki sebelum mereka pergi tidur.
Na Jaemin berbaring di atas kasur milik Juno yang ukurannya tidak terlalu besar. Jeni pun tidur di samping kanannya dengan menggunakan lengan Papahnya sebagai bantal, begitu juga dengan Juno
"sayang, Apakah Mamah kalian mempunyai kekasih?" tanya Na Jaemin secara tiba-tiba, dia sudah merasa sangat penasaran dari tadi.
"kalau setahu Jeni, Mamah kayaknya tidak punya kekasih. Iya 'Kan, kak?" ujar Jeni yang memastikan pada kakaknya.
"Iya, Jeni benar, Pah!" sahut Juno yang membenarkan perkataan adiknya.
"Benarkah? lalu bagaimana dengan teman pria, pria yang dekat dengan Mamah kalian?"
Na Jaemin semakin bersemangat mengorek informasi lebih dalam lagi mengenai kehidupan Ryujin pada anak kembarnya.
"Hanya ada dua. Iya 'Kan, Jeni?" sahut Juno dengan cepat, tapi dia malah melemparkannya pada Jeni.
"Maksud Kakak, Tuan Evan sama paman Jay?"
Jeni menebaknya dengan cepat, tapi kembali mencari kepastian pada kakaknya.
"Iya, apalagi Tuan Evan. sejak dulu Tuan Evan sangat perhatian kepada Mamah dan Kita, bukan?" Juno pun kembali lagi melemparkannya pada Jeni lagi.
"Hey, kalian berdua sedang tidak bermaksud ingin membuat papa merasa cemburu, bukan?" seru Na Jaemin yang merasa sedang dipermainkan oleh kedua anak kembarnya.
"Hehehehe,.... Tidaklah, Pah! Mau kami bantu mendapatkan hati Mamah?" ujar Jeni yang langsung menawarkan bantuan dengan senang hati.
"Iya, Mamah sulit ditaklukkan 'Loh, Pah!" Juno membantu adiknya memprovokasi papahnya sendiri.
"Benarkah kalian mau membantu papah?" tanya Na Jaemin yang tentu saja langsung tertarik dengan tawaran tersebut.
"Tentu saja! Ayo, pergi ke kamar Mamah sekarang!"
Jeni langsung bangkit dari tidurnya, begitu juga dengan Juno. mereka menarik tangan Na Jaemin untuk mengikuti mereka.
dengan cara mengendap-endap Na Jaemin, Juno dan Jeni masuk ke dalam kamar Ryujin. ternyata Ryujin belum tertidur, dia sedang membaca hasil tes DNA yang diberikan dokter tadi.
"Juno! Jeni, sedang Apa kalian disini?" tanya Ryujin yang menyadari kehadiran anak kembarnya berada di dalam kamarnya.
"Mah, Jeni ingin tidur bersama Papah dan Mamah malam ini saja. Boleh 'Kan, Mah? boleh 'Yah?" pinta Jeni yang selalu mengandalkan mata kucingnya yang menggemaskan.
"HAH?"
Ryujin langsung tercengang mendengar permintaan anak kembarnya yang saat ini benar-benar tidak masuk akal.
"Ayo, Pah! cepat masuk, Mamah sudah mengizinkannya."
Juno pun menarik Papahnya untuk masuk ke dalam kamar itu. padahal Ryujin belum mengatakan 'Iya' atau pun mengijinkannya.
"Hey, sejak kapan Mamah bilang 'boleh!, HAH!" seru Ryujin yang kaget dengan sikap anak kembarnya.
"itu barusan mamah bilang!" sahut Juno dan Jeni serentak, hingga Ryujin tidak dapat mengatakan apapun lagi.
mereka seakan sedang meminta sesuatu padanya tetapi pada kenyataannya mereka sedang memaksa dirinya untuk menerima permintaan mereka.
Na Jaemin pun masuk ke dalam kamar Ryujin dengan senyum penuh kemenangan diwajahnya, sedangkan Ryujin melontarkan tatapan penuh kutukan pada Na Jaemin.
"Papah tidur disebelah sini dan kami yang ditengah!" ujar Jeni yang menidurkan papahnya disisi sebaliknya dari tempat Ryujin berbaring saat ini.
Na Jaemin pun hanya menurut, apa yang dikatakan kedua anak kembarnya itu. kemudian Juno dan Jeni berbaring diantara Mamah dan Papahnya.
Jeni memilih di dekat Papahnya, sementara Juno langsung memeluk mamahnya dan langsung saja memejamkan matanya Karena dia sudah sangat mengantuk.
"Papah, ceritakan sebuah dongeng sebelum Jeni tertidur 'Yah?" pinta Jeni pada Papahnya, Na Jaemin terlihat bingung untuk menjawabnya.
karena Na Jaemin tidak mengetahui dongeng apapun di dunia, dia hanya tahu tentang bagaimana cara membunuh musuh dan juga menyerang untuk menaklukkannya.
Na Jaemin tidak mungkin 'Kan menceritakan hal mengerikan seperti itu pada putrinya yang masih kecil. Ryujin pun menyadari kesusahan Na Jaemin, hingga memutuskan untuk membantunya.
"Bagaimana kalau mamah saja yang menceritakan dongeng untuk Jeni, 'Yah" ujar Ryujin berusaha membujuk putrinya.
"Tidak mau? Jeni ingin Papah yang menceritakannya!" Jeni malah makin merajuk pada Papahnya.
"Jeni, Papah tidak tahu tentang dongeng anak-anak. bagaimana kalau papah nyanyikan sebuah lagu pengantar tidur saja. Jeni mau 'Kan?" Na Jaemin mencoba membujuk putrinya.
"Iyaa, tidak apa-apa! asalkan Papah yang menyanyikannya."
beruntung Jeni bisa dibujuk nya kali ini. Na Jaemin pun langsung bernyanyi sembari membelai kepala Putri kecilnya, suara cukup merdu di telinga Jeni dan Ryujin. sementara Juno sudah tertidur dengan pulas nya.
'Twinkle, Twinkle little star
How i wonder what you are
up above the world so high
like a diamond in the skyTwinkle, Twinkle little star
how i wonder what you are
up above the world so high
like a diamond in the sky
Twinkle, Twinkle little star
how i wonder what you areNa Jaemin menyanyikan lirik lagu itu berulang-ulang sampai Jeni terlelap dalam tidurnya.
sementara Ryujin terus saja memperhatikan Na Jaemin pria dingin dan sangat arogan yang dia kenal, kini berubah menjadi pria yang sangat hangat dan penuh perhatian kepada anak kembarnya.
Ryujin tersenyum di dalam hatinya dia merasa bersyukur. setidaknya ayah dari anak kembarnya bukanlah seorang pria yang jahat dan kejam, tetapi sebaliknya dia Ayah yang sangat hebat bagi Juno dan Jeni.
Na Jaemin tentu saja menyadari bahwa ryujin kini tengah memperhatikan dirinya. dia sendiri juga tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan menyanyikan sebuah lagu anak-anak seperti sekarang. Akan tetapi, hatinya terasa sangat hangat dan nyaman untuk saat ini.
Kira-kira seperti inilah postur tidur mereka.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Kembar Dari Ketua Mafia
Romance𝑹𝒚𝒖𝒋𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒉𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒔𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒈𝒆𝒏𝒊𝒖𝒔. 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒅𝒊𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒑𝒓𝒊𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒂 𝒔𝒆𝒘𝒂 𝒅𝒖𝒍𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏�...