Stand by me

13.3K 363 2
                                    


.

.

.





Awan mendung masih senantiasa menggantung dilangit guyuran hujan malam itu dibarengi dengan kilatan - kilatan petir yang memekakan telinga, Terhitung sudah 3 jam lamanya hujan tak kunjung reda sepertinya cuaca tengah mendeskripsikan kesedihan seseorang yang entah milik siapa.

ting tong

ting tong

Jeno dibuat heran dengan bel rumah yang berbunyi berulang kali 'Siapa yang bertamu malam-malam begini' batin nya, sambil melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 22.00 WIB

"Iya sebentar" sahutnya sambil bergegas menuju pintu utama

ceklek



Jeno tercengang melihat pemuda manis didepan nya entah apa yang bisa dia katakan untuk menyambutnya, dengan kondisinya yang basah kuyup dan sudah dipastikan pemuda manis didepan nya habis menangis jika dilihat dari mata nya yang sembab dan hidung merah seperti kepiting rebus, Jeno sudah tau apa sebab nya dan jeno benci itu.

"Jeno hyung.." Jisung berucap lirih

Tanpa perlu bertanya panjang lebar Jeno langsung memeluk tubuh ringkih itu sambil mengelus lembut surai hitam Jisung

"Lagi?" Tanya Jeno dengan lembut, Jisung hanya mengangguk untuk menanggapi

"Masuklah Jisungie dan mandilah akan kupinjamkan bajuku" sambungnya sambil tersenyum lembut, Jisung hanya menurut dan langsung menuju kamar mandi

Dilain sisi Jeno tengah menyiapkan baju yang akan dipakai Jisung satu set piyama lengan panjang berwarna navy dengan motif kotak - kotak, Jeno meletakkan nya diatas mesin cuci disamping pintu kamar mandi

"Ji baju gantinya hyung letakkan didekat pintu"

"Iya hyung terima kasih" sahut Jisung dari dalam kamar mandi

Entah ini sudah yang ke berapa bagi Jeno melihat Jisung seperti ini, baru tadi siang Jisung bercerita dengan excited nya karena akan bertemu dengan Jaemin kekasihnya, entah apa yang ada dipikiran Jaemin sehingga dengan mudah nya membuat Jisung kecewa untuk yang kesekian kali

__

"Jeno hyung~" panggil Jisung dengan gummy smile nya

"Iyaa Ji kenapa? Kelihatan nya kau sedang bahagia" tanya Jeno sambil menepuk bangku disebelah nya mengisyaratkan Jisung untuk duduk

"Jaemin hyung akan mengajak ku bertemu nanti malam, sudah seminggu Jaemin hyung tidak mengabariku jadi aku sangat senang hehe" ucap Jisung dengan cengiran nya

"Aku senang mendengar nya Ji" jawab Jeno dengan tersenyum

__




**

Sekarang mereka berdua tengah duduk diruang televisi tanpa ada percakapan sedikitpun, sunyi. Jeno tau Jisung belum siap untuk bercerita, kini Jeno hanya menatap wajah Jisung yang terlihat manis bahkan dari samping hidungnya yang mancung pipi moci dan jangan lupakan bibir plum merah muda yang berbentuk ikon hati, Jisung menatap lurus kedepan sambil sesekali menyesap susu coklat yang sebelum nya dibuat kan oleh Jeno


"Ji apa kamu sudah makan?" Tanya Jeno memecah keheningan

"Belum, tapi aku tidak lapar hyung" jawabnya tanpa menatap kearah Jeno

" ya sudah kalo lapar bilang ya Ji" Jisung hanya mengangguk kemudian suasana kembali hening

"Hyung" panggil Jisung tanpa menatap Jeno

"Hmm.." jawab Jeno sambil tersenyum manis sangat manis. Jisung beralih meatap Jeno. sudah Jeno tebak bahwa Jisung akan menangis sebentar lagi matanya sudah berkaca - kaca

"Kenapa Ji? Cerita sama hyung" tanya Jeno lembut

"Menurut hyung apa Ji pemuda yang sangat buruk?" Tanya Jisung menahan isakan nya

"Tidak. Ji sempurna sangat sempurna"

"Lalu kenapa Jaemin hyung mencari pemuda lain diluar sana?" Tangis Jisung pecah

"Apa?? Apa Jaemin mengakhiri hubungan denganmu?"

"Jaemin hyung bilang dia akan bertunangan hikss.. dia sudah berubah dia tidak lagi mencintaiku dia bahkan pergi tanpa mengucapkan apapun hikss.. dia meninggalkanku hyung.. Jaemin hyung meninggalkanku" tangis Jisung pecah Jisung menangis sesenggukan Jeno mencelos melihatnya, hati Jeno sakit, Jeno tidak tega melihat Jisung terus - terusan menangis karena Jaemin.

Ditariknya Jisung kedalam pelukannya perlahan Jeno mengelus punggung bergetar itu tidak peduli dengan pundaknya yang sudah basah, Jeno tidak peduli apapun akan dia lakukan untuk kesayangan nya, Jisung.

Iya Jeno sudah lama menyimpan perasaan untuk Jisung bahkan sebelum Jisung bertemu dan menjalin hubungan dengan Jaemin tapi Jeno lebih memilih memendam nya entah sampai kapan karena setau Jeno Jisung sangat mencintai Jaemin, Jeno tidak yakin apakah setelah ini Jisung akan membuka hati untuk nya tapi untuk sekarang biarkan bahu kokoh Jeno menjadi sandaran untuk Jisung menumpah kan air mata nya biarkan Jeno bersama Jisung untuk saat ini Jeno ingin menjadi egois untuk sesekali.

"Tenang Ji aku disini aku akan selalu bersamamu, seberapa jauh mereka pergi meninggalkanmu aku akan tetap bersamamu berada disampingmu, aku tidak akan meninggalkanmu" ucap Jeno mengeratkan pelukan nya dan sesekali mengecup kepala Jisung, tak ada balasan dari Jisung hanya terdengar dengkuran halus pertanda sang empu sudah menyelam ke alam mimpinya. Sudah Jeno pastikan Jisung sudah lama menangis sebelum ini.

Jeno angkat tubuh Jisung menuju ke kamar milik Jeno, merebahkan tubuh kesayangan nya itu di kasur King size miliknya mengatur posisi supaya Jisung tidur dengan nyaman, perlahan Jeno menyisir surai hitam milik Jisung menyelimutinya sampai batas dada memandang lamat-lamat wajah Jisung yang terlihat berkali-kali lebih manis karena habis menangis.

"Tidurlah ji aku disini disampingmu aku akan menjagamu" bisik Jeno sambil sesekali mengecup dahi Jisung.

Biarlah Jisung menyelam ke alam mimpinya mengistirahatkan hatinya didalam dekapan Jeno





Kalau malam ini terlalu sepi
Kau boleh menyimpan riuh ingatanku
Akan ku cerita kan kalau jatuh cinta
diam - diam
Lebih sakit dari patah hati

Nosung Stories🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang