Jisung kini sedang duduk dibangku halte, memainkan jarinya sesekali menggosok telapak tangan nya memberi kehangatan untuk dirinya sendiri, jisung tidak sedang menunggu bis karena ini sudah malam bis terakhir sudah lewat beberapa jam yang lalu. Sejak tadi hujan belum berhenti dan Jisung tidak membawa payung bahkan ponsel nya mati dia tidak bisa menghubungi siapapun untuk dimintai tolong.
"Hay"
Jisung terperanjat tiba-tiba seorang pria berada disampingnya mungkin karena tadi Jisung melamun, Jisung tidak sadar.
"Oh iyaa" Jisung tersenyum menanggapi, Jisung menggeser bokongnya, memberi tempat agar pria itu duduk
"Sudah lama disini?" Tanya pria itu
"Bis terakhir sudah lewat beberapa jam yang lalu" katanya"Ah tidak- aku tidak sedang menunggu bis, aku sedang menunggu seseorang" Jisung berbohong, menghindari serentetan pertanyaan dari pria asing di sampingnya ini
"Menunggu seseorang? Sudah hampir dua jam kau disini, apa orang yang kau tunggu belum datang? Kenapa kau tidak menghubungi nya ini sudah malam" tanpa Jisung sadari ternyata pria itu memperhatikan nya dari kejauhan takut ada orang jahat yang menghampiri Jisung
"Ponselku mat- Apa kau bilang?! sedari tadi kau menguntiti ku ya? Kenapa kau bisa tau" Jisung bertanya sedikit ketakutan takut kalau pria disamping nya ini berniat jahat
"Ah tidak-tidak aku sedari tadi juga sedang menunggu seseorang aku melihatmu disini sendirian jadi aku menghampirimu" Jeno berbohong tentu saja berbohong
Jisung celingukan melihat sekitar Jisung tidak melihat ada halte lain selain yang dia tempati sekarang, orang ini menunggu dimana sedari tadi hujan-hujan begini pikirnya.
"Jeno, namaku Lee Jeno" Jeno mengulurkan tangan didepan Jisung
"Jisung, Park Jisung" Jisung menerima uluran tangan Jeno, Jeno tersenyum.
"Jadi sedang apa kau disini dari tadi?, aku yakin kau sedang tidak menunggu seseorang. Hujan-hujan begini siapa yang mau kau temui" tanya Jeno lagi
"Lalu kenapa kau juga disini kau juga sedang tidak menunggu seseorang kan" Jeno kicep
"Hehe"
Tidak ada lagi percakapan setelah nya dan tidak terasa hujan mulai reda, Jisung berdiri beranjak untuk segera pulang tapi tiba-tiba tangan Jeno menahan nya. Jisung menoleh.
"Ini sudah malam Jisung tidak mungkin kau pulang sendirian bagaimana kalau dijalan nanti kau bertemu orang jahat, mau ku antar? Aku akan menemanimu berjalan kaki" Jeno menawarkan diri untuk mengantar Jisung dengan berjalan kaki, Jeno tidak membawa mobil.
"Emm yaudah deh ini sudah sangat larut aku juga takut" jawab Jisung sedikit tidak enak.
Jeno dan Jisung berjalan beriringan tanpa disadari mereka berdua sudah sampai didepan rumah Jisung, Jisung sedikit heran kali ini dia berjalan kaki tapi rasanya seperti naik kendaraan cepat sekali.
"Apa rumahmu jauh dari sini?"tanya Jisung
"Tidak rumahku dekat kok" Setelah nya Jeno berpamitan tidak lupa Jisung mengucapkan terima kasih.
..
Iiiireonaaa~ iiiireonaaa~
Ireona sioooo~
Ma Ireona ramaaa~
Ireona ramaa~~
Alarm ponsel Jisung berbunyi Jisung segera bangun karena hari ini Jisung ada kelas pagi.
Jisung berkutat dengan kegiatan nya bersiap-siap memasak setelah itu sarapan, dimana orangtua Jisung? Orang tua nya sibuk dikantor Jisung menyewa apartemen sendiri, hitung-hitung belajar mandiri"JISUNG AAAAAA!!!" Hmmm tolong selamatkan gendang telinga Jisung, Jisung masih terlalu muda.
"CHENLE!! Bisa tidak sehari saja tidak usah teriak kau tidak kasian dengan tenggorokan mu" sabar Jisung sabar untung duitnya banyak
Disini Jisung sekarang dikampus kebanggaan nya, ngomong-ngomong Jisung mengambil Jurusan Psikologi bersama Chenle.
"Le semalem aku ketemu cowok ganteng banget le gilaa" Jisung bercerita antusias
"Mana? Kenalin dong ji" Chenle nyengir kuda, mengguncang tangan Jisung. emang ya Chenle itu kalo bahas cowok ganteng matanya langsung merem melek.
"Kemarin doi juga nganterin aku pulang sih, tapi sayang aku gak minta nomor ponsel nya" Jisung menghela nafas sangat disayangkan batin nya, ya begitulah Jisung dan Chenle kalo gak bahas cowok ganteng pasti bahas makanan. Namanya juga uke
.
tin
tinJisung menoleh mendengar bunyi klakson mobil, "ji mau pulang bareng gak?" Tanya Chenle dari dalam mobilnya sedikit menyembulkan kepalanya keluar kaca.
"Enggak le makasih aku naik bis aja" Jisung jarang sekali membawa mobil males nyetir katanya.
"Yaudah hati-hati, duluan ya ji" Jisung hanya mengangguk menanggapi
Jisung berjalan santai menuju halte bis, ketika hampir mendekati dari kejauhan Jisung melihat seseorang yang baru dia temui semalam, Jeno. Duduk di halte bis sendirian.
Perlahan Jisung mendekat, Jeno tersenyum.
Jisung terpana melihat senyum Jeno matanya juga ikut tersenyum tampan sekali. Salah kah jika Jisung jatuh cinta secepat ini. "Hai ji" sapa Jeno menyadarkan lamunan Jisung, Jisung perlahan duduk disebelah Jeno"Hai jeno" hmmm kenapa Jisung baru menyadari kalau Jeno sangat tampan
"Ji boleh aku minta nomor Ponselmu?"
"Oh iya boleh"
Sejak pertemuan mereka yang kedua kalinya di tempat yang sama Jeno dan Jisung menjadi sangat dekat, menciptakan benih cinta di hati Jisung maupun Jeno. Bagi Jisung Jeno sangat tampan sempurna seperti tokoh pangeran yang sering dia bayangkan di cerita dongeng.
Jeno sering datang ke apartemen Jisung, tapi Jisung belum pernah sekalipun menginjakkan kaki nya di apartemen milik Jeno. Disini mereka sekarang berdua menikmati kebersamaan saling menyalurkan kehangatan sambil menonton film favorit mereka.
"Jeno hyung"
"Iya ji kenapa?" Tanya Jeno
"Laper hehe.."
"Yaudah ayo makan mau hyung yang masakin apa beli diluar aja?"
"Beli diluar aja hyung sambil jalan-jalan" Jisung dengan cengir kuda nya. Sungguh Jeno sangat gemas dengan pemuda manis yang sudah mengisi hatinya saat ini.
"Ayok" Jeno mengusak pelan pucuk kepala Jisung
Mereka berjalan setelah selesai mencari makan untuk mengisi perut Jeno dan Jisung memutuskan untuk berjalan-jalan ditaman. Mereka duduk berdua sesekali bercanda dan menunjukan perhatian satu sama lain. Jisung dan Jeno tertawa bahagia.
Tanpa Jisung sadari dari kejauhan Chenle memperhatikan nya, Chenle sedikit merasa heran. Chenle ingin menghampiri nya tapi tidak jadi dia sedang dikejar waktu.
..
Dikampus Chenle dibuat heran dengan tingkah Jisung yang menurutnya sangat aneh akhir-akhir ini. Senyum-senyum sendiri menatap ponsel sepertinya sedang membalas pesan dari seseorang. Sahabatnya itu sedang dilanda kasmaran
"Ji.." sapa Chenle memecah keheningan
"Hmm" sahut Jisung tanpa mengalihkan pandangan nya yang masih betah menatap layar ponsel
"Kamu kemarin ditaman ngapain? Tumben"
"Oh aku kemarin jalan-jalan sama Jeno" jawab Jisung menatap Chenle
"Jeno? Siapa?" Tanya nya
"Itu lo le yang dulu pernah aku ceritain ke kamu, yang nganter aku ke rumah pas malem-malem"
"Tapi kemarin aku lihat kamu sendirian ditaman"
"Ah masa? Mata kamu kali yang rabun le" Chenle dibuat berpikir.
![](https://img.wattpad.com/cover/294740520-288-k890872.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nosung Stories🔞
FanfictionOneshoot Nosung/jensung Mungkin dibeberapa Chapter bakal ada adegan fulgar atau kata-kata kotor, harap ditanggapi dengan bijak. #3 - oneshoot