Jeno masih betah mengabsen setiap inci didalam mulut Jisung, hangat dan manis begitu lah yang dirasakan oleh indra pengecapnya. Bibir yang tempo hari dia cium dengan paksa membuat nya kecanduan sejak pertama kali, Jeno masih belum berniat untuk melepas pangutan tersebut bahkan tangan Jisung masih senantiasa mengalung indah di leher jenjang milik Jeno. Suara kecipak basah memenuhi ruangan kamar Jeno, tidak peduli jika wajah mereka basah karena benang Saliva yang entah milik siapa. Itu hanya membuatnya semakin liar dan panas.
"Empph- Jenhh" Jisung menepuk pelan dada bidang Jeno menandankan pasukan udara mulai menipis, Dengan terpaksa Jeno melepas ciuman panas itu ketika melihat Jisung kehabisan nafas. Namun tidak sampai disitu Jeno kembali disuguhi pemandangan yang sangat indah menurutnya, dibawah kungkungannya Jisung terlihat begitu rakus meraup begitu banyak oksigen, dada nya naik turun dan hembusan nafas nya yang terdengar begitu sexy ditelinga Jeno membuat sang dominan tidak sabar untuk segera memiliki Jisung pagi itu juga.
Jeno mengecupi ringan setiap inci diwajah sang submissive hingga turun ke leher, dan Jisung yang diperlakukan seperti itu merasa geli namun juga nikmat secara bersamaan.
"Ahhh jenhh gelii hh" Jisung tidak tahan lagi untuk menyembunyikan desahan nya, perbuatan Jeno itu sudah cukup membuatnya merinding namun secara bersamaan Jisung juga merasa malu. Dan sebisa mungkin menutupi wajahnya dengan kedua tangan.
"Kenapa ditutup hmm?" Tanya Jeno lembut
"Aku malu" Aku Jisung
"Kau terlihat sangat sempurna Jisung, apa yang membuatmu malu? Tidak usah ditutupi, aku ingin melihat wajah cantikmu" Ucap Jeno. Perlahan menyingkirkan kedua telapak tangan Jisung dari wajah manis nya dan mengalung kan kembali dilehernya.
"Mendesahlah jika kau ingin, jangan ditahan sayang" Jeno mencium kening Jisung lama namun kemudian ciuman itu turun ke bawah, Jeno kembali menikmati leher Jisung yang terekspos.
Menyesap
Menjilat
Menggigit
"Ahhh Jeno emphh sh-sudahh jangan banyak-banyak" Namun Jeno masih tidak menggubris, bahkan kalau perlu Jeno akan membuat tanda di seluruh tubuh Jisung berharap tidak ada yang berani mengambil miliknya mulai sekarang.
Hingga kemudian fokus Jeno teralihkan menatap dua puting milik Jisung yang terlihat mulai mengeras dari balik kemeja, tanpa pikir panjang Jeno membuka kancing kemeja Jisung satu persatu memperlihatkan nipple merah muda milik Jisung yang terlihat menggoda minta segera dihisap. Jeno langsung meraup nya Menjilat nya brutal seperti seorang bayi yang sedang kehausan, lidah nya sibuk memutari pinggiran puting dan tangan nya sibuk memilin dan memutar puting di sebelahnya.
"Jenhh!! Emphh Ahhh Jeno!! jangan kenceng-kenceng Jenh- Ahhh sakitt" Jisung sedikit kesakitan Jeno menghisap putingnya kasar namun Jisung tidak bisa berbohong tindakan Jeno membuatnya terangsang menginginkan lebih.
Entah sudah berapa lama Jeno bermain-main dengan puting Jisung hingga membuatnya membengkak dan sedikit linu
"Ahhh Jeno ahn!! Aku tidak tahan lagi! Empph lakukan lebih emphh yahhh" Lenguh Jisung dia benar-benar tidak tahan dengan permainan yang Jeno buat, Mendengar Jisung memohon membuat Jeno ingin sedikit bermain-main lagi, namun melihat Jisung yang mulai tersiksa Jeno merasa tidak tega.
"Apapun untukmu baby"
Jeno menanggalkan kemeja yang Jisung kenakan membuangnya asal-asalan, tidak lama kemudian Jeno juga melepas celana yang Jisung kenakan. Menyapu habis pakaian yang menutupi tubuh mulus Jisung dan membuatnya naked sempurna sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nosung Stories🔞
FanfictionOneshoot Nosung/jensung Mungkin dibeberapa Chapter bakal ada adegan fulgar atau kata-kata kotor, harap ditanggapi dengan bijak. #3 - oneshoot