Telepati

1.5K 158 17
                                    







   Suara alarm membangunkan Jeno dari mimpinya yang aneh. Sudah beberapa hari terakhir Jeno memimpikan hal yang sama. Jeno bermimpi memiliki kemampuan yang tidak orang lain punya. Konyol mimpi model apa itu jelas-jelas sangat mustahil. Mungkin saat Jeno kecil dia selalu berimajinasi andaikan aku begini andaikan aku begitu. Selalu berandai-andai. Tapi tentu saja itu dulu saat Jeno belum benar-benar  memahami tentang kehidupan. Sekarang sudah beda, Jeno sudah dewasa.

Jeno beranjak dari kasurnya dia harus segera bersiap-siap untuk pergi ke kantor milik ayahnya, yang sebentar lagi akan menjadi miliknya setelah Jeno resmi menikah dengan pujaan hatinya. Setelah selesai dengan kegiatan nya Jeno bergegas menaiki kuda besinya. Tanpa perlu menempuh perjalanan yang jauh Jeno sudah sampai area kantor milik ayahnya. Memarkirkan mobilnya.

Ganteng banget ya ampun

Ganteng sih tapi sombong

Gila ini manusia apa patung dewa

Beruntung bgt dia dari kecil udah hidup mewah

Suara-suara itu terdengar di telinga Jeno saat dia berjalan melewati lorong menuju ke ruangan nya. Langkah Jeno terhenti tubuhnya berputar ke kanan dan ke kiri memastikan siapa yang sudah berani-berani nya membicarakan nya dibelakang. Tapi, Jeno tidak menemukan siapapun yang membuka mulut atau seseorang yang sedang ber gosip. Seluruh karyawan nya sibuk dengan kegiatan nya masing-masing. Jeno melanjutkan perjalanan nya ke ruangan miliknya yang sempat terhenti.

"Jeno sayang~" suara Karina menggema di ruangan milik Jeno

"Iyaa sayang tumben kesini, ada apa?" Tanya Jeno pada calon istrinya itu

"Ah ini aku bawakan bekal untukmu Jeno" Karina meletakkan bekal itu dimeja Jeno

"Wahhh makasih sayang"

"Sama-sama" Karina tersenyum.

'Dasar nyusain bgt'

"Apa?" Tanya Jeno

"Apa?" Karina

"Kamu tadi ngomong apa?" Tanya Jeno lagi

"Aku gak ngomong apa-apa kok" Jeno merasa aneh perasaan tadi Jeno denger Karina ngomong sesuatu. Lupakan.

Sudah semenjak beberapa hari yang lalu mimpi itu tidak pernah muncul lagi, tapi aneh nya Jeno bisa mendengar Suara-suara yang entah milik siapa. Selalu melintas dikepalanya. Apakah Jeno memiliki kemampuan membaca pikiran seseorang? Wahhh sangat konyol. Ini bukan dunia Fantasi bukan dunia Harry Potter yang bisa berpindah tempat hanya dengan menembus dinding. Ini dunia nyata yang penuh dengan nalar dan logika.

'Aku nikahin kamu cuma buat ngincer hartamu doang Jeno jangan berharap lebih. dasar manusia bodoh'

Jeno tidak yakin Jeno mendengarnya dari pikiran Karina Pujaan hatinya yang sangat Jeno cintai setengah mati. Entah dia harus bersyukur atau malah menyalahkan dirinya karena memiliki kelebihan ini. Jeno tidak menyangka gadis yang sangat dia cintai ternyata hanya berpura-pura dia tidak tulus mencintai Jeno, Karina hanya mengincar hartanya. Tapi lebih baik begini bukan dari pada Jeno harus mengikat hubungan seumur hidup dengan seseoarang yang tidak benar-benar tulus mencintainya.

Jeno mulai terbiasa dengan kemampuan nya ini awalnya dia sangat susah beradaptasi karena Suara-suara itu menganggu konsentrasi Jeno. Jeno meninggalkan Karina tentu saja, siapa yang mau bertahan dengan wanita mata duitan.
Lalu bagaimana dengan orang tuanya? Jeno berterus terang tentang kemampuannya ini. Awalnya orang tua Jeno tidak percaya mereka pikir ini hanya alibi karena Jeno tidak ingin cepat-cepat menikah. Tapi beberapa hari kemudian ayah Jeno menemukan bukti terjadi korupsi sejumlah uang diperusahan nya yang tidak lain pelakunya adalah keluarga Karina.

Nosung Stories🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang