Chess Pawn

80 8 2
                                    

"Tangan kanannya perlahan mulai menghilang, meski hanya sesaat hal ini cukup membuat Oda cemas. Terlebih pergerakan mantan bosnya itu semakin terang-terangan untuk merekrutnya demi suatu tujuan."

*
*
*

Ango sudah bersiap dengan setelan kemeja abu-abu dengan celana yang senada warnanya.

"Aku berangkat kerja dulu ya.. jika terjadi sesuatu segera hubungi aku,"Ucapnya lalu melangkah pergi.

"Ya aku mengerti... hati hati di jalan Ango."

Sepeninggalan Ango, Odasaku memastikan jika pria itu sudah jauh lalu bersiap dan beranjak keluar dari Apartement Ango. Tujuannya adalah menemui ketua Agensi Detective Bersenjata; Fukuzawa Yukichi.

'Maaf Ango.. aku melakukan hal ini demi kebaikan bersama.'

***

Oda memutuskan menemui ketua Fukuzawa di sebuah cafe yang tidak terlalu jauh dari Apartement Ango, dirinya ingin bertemu di Cafe Uzumaki. Selain Cafe itu berada tepat dilantai satu kantor Agensi, tapi juga ingin menghindari pertemuan dirinya dengan Dazai.

Oda tidak ingin dengan keberadaan dirinya membuat Dazai lalai akan pekerjaannya nanti.

Sambil menunggu kedatangan Fukuzawa, Oda memesan secangkir kopi hitam dan meminumnya sedikit demi sedikit. Hal itu dia lakukan agar keinginan minum darahnya teratasi karena jadwal meminum darah Ango masih esok hari.

"Apa sudah menunggu lama, Oda-san"Sapa Fukuzawa lalu duduk di hadapannya.

"Tidak terlalu lama juga Fukuzawa-dono, saya datang sekitar 10 menit yang lalu,"Tangan kanan Oda terangkat memanggil pelayan untuk mendekat.

Pelayan yang melihat kode tangan Oda mengangguk dan menghampiri.

"Mau pesan apa tuan,"Sapanya ramah.

"Teh hijau dan satu porsi Matcha Mizu Yokan."

"Teh hijau dan satu porsi matcha mizu yokan"Ulangnya sambil menulis pesanan Fukuzawa.

"Ya hanya itu."

"Baiklah akan saya antarkan pesanan ini kedalam,"Senyum dengan sedikit membungkuk lalu pergi ke dalam Cafe.

"Jadi, apa yang mau kau bicarakan padaku. Sakunosuke-san ?"

"Ini mengenai Dazai."

*
*
*

Pelabuhan

Dazai menatap lekat aktivitas bongkar-muat sebuah kapal Kargo berbenderakan negara Russia. Senyum terpampang di wajahnya, bagaikan menemukan mainan baru ditangannya.

"Ne Dazai-san.. apa tidak masalah jika kita berada disini,"Ucap remaja yang berada disebelahnya."Ba-bagaimana jika Kunikida-san tau. Kita pasti akan kena marah,"Lanjutnya sambil

"Tidak masalah,"Dazai lalu berdiri dan menepuk-nepuk bagian belakang celananya."Lagipula kita disini kan juga sedang menjalankan misi."

Atsushi dan Dazai memang mendapat misi di sekitar pelabuhan, tapi bukan mengawasi bongkar-muat kapal. Sebuah tugas yang mengharuskan mereka mengikuti seorang yang di duga merupakan pengedar obat-obatan terlarang.

VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang