Bar Lupin

146 16 5
                                    

Esok Hari

Para anggota Agensi Detective Bersenjata menatap ngeri Kunikida yang tengah kesal karena absennya Dazai. Terlebih Sachou sepertinya mengizinkan dirinya itu untuk tidak masuk kerja. Membuat Kunikida nyaris saja membanting kursi milik Dazai jika tidak di tahan  oleh Atsushi.

" sudahlah Kunikida san.. ku rasa Dazai san punya alasan sendiri kenapa dia tidak masuk kerja.." ucap Atsushi gugup berusaha menenangkan salah satu seniornya itu.

Kunikida mendecih lalu mengluarkan ponsel miliknya mencoba menelpon Dazai. Tapi tak lama ia kembali menutup ponsel miliknya, teringat semalam mereka menemukan Agen Pemerintahan yang tergeletak tidak sadarkan diri di jalan. Dan membawa pria itu ke Apartement miliknya, lalu Dazai yang mengatakan jika dirinya ingin merawatnya.

' apa saat ini dia masih berada di Apartement milik Ango san ' batin Kunikida.

Apartement Ango

" kau mau kemana pagi ini Ango..? bukankah harusnya kau istirahat dulu.." tanya Dazai yang melihat kawannya itu tengah bersiap siap.

" aku harus ke kantor Dazai.. banyak Dokumen yang harus ku periksa.." jawab Ango sambil memasang dasi.

Odasaku keluar dari dapur sambil membawa sarapan dan meletakannya di meja makan. " apa kau yakin akan pergi bekerja..? Semalam kau pingsan Ango.. aku tidak ingin kau memaksa dirimu.. bahkan aku juga.. " Odasaku menghentikan ucapanya.

" tidak masalah kok Odasaku.. lagipula aku sudah meminum obatnya.. jadi kau tidak perlu khawatir.. " menatap Dazai. " kau sendiri cuti.. apa tidak masalah Dazai-kun..? "

" aku sudah minta izin tidak masuk kerja kok ama sachou.. "

" lalu bagaimana dengan rekan kerjamu yang bernama Kunikida itu..?" Dazai mengangkat bahunya.

" sudah lebih baik kalian sarapan.. aku sudah membuatkan nasi kare untuk kalian berdua.. " ajak Odasaku.

Mata Dazai langsung berbinar-binar setelah mendengar nasi kare. " wah nasi kare buatan Odasaku.. pasti sangat enak sekali " puji Dazai.

" ah itu biasa saja kok.. dan Ango lebih baik kau sarapan dulu.. "

Ango menggeleng sambil memakai jas coklat miliknya. " maaf Odasaku.. tapi aku sudah terlambat.. jadi aku akan sarapan di kantor saja.. "

" Ango berhenti..! Odasaku sudah susah payah membuatkanmu sarapan dan kau ingin pergi begitu saja..? " panggil Dazai menghentikan langkah pria berkacamata itu.

" maaf Dazai tapi --"

" aku tidak menerima alasan Ango.. lagipula memangnya kau bisa berkerja dengan keadaanmu yang sekarang..! " bentak Dazai.

" hei.. hentikan kalian berdua.. jangan bertengkar.. lagipula Ango.. apa yang di katakan Dazai itu benar.. " pergi menghampiri Ango dan mengambil paksa tas yang di pegang. " lebih baik kau tidak masuk kerja dulu saat ini.. aku akan menghubungi Direktur Taneda nanti.. "

.
.
.
.
.

" tapi bagaimana dengan perkerjaanku.. banyak Dokumen yang harus kuperiksa saat ini.. " tolak Ango kembali.

Mendengar itu Dazai menjadi jengah. " bisa tidak kau diam dan berhenti mengoceh tentang pekerjaan.. memangnya jika tidak bekerja satu hari saja.. apa kau akan mati..! "

" sudah cukup hentikan..! ango apa yang di katakan Dazai itu benar.. kau itu sedang tidak sehat saat ini.. " mengeluarkan ponsel. " aku akan menghubungi atasanmu jika kau tidak masuk saat ini.. "

Melihat itu Ango mendekati Odasaku lalu merebut ponsel miliknya. " tidak perlu.. aku akan menghubunginya sendiri.. dan baiklah aku akan makan.. " lalu mengembalikan ponsel milik pria itu dan berjalan ke arah meja makan. " baiklah aku akan sarapan dan tidak bekerja hari ini.. "

VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang