Hilangnya Tsujimura

40 5 3
                                    

***

Tsujimura hanya tertegun saat melihat selembar kertas yang tergeletak begitu saja di depan pintu.
Dengan hati-hati ia mengambil kertas itu yang bertuliskan sebuah alamat di sana.

***

Apartement

Jam baru saja menunjuk ke angka 05:30 tapi Ango sudah bersiap untuk berangkat kerja. Melihat itu Oda langsung menghampirinya dan menanyakan akan kemana dia pagi ini.

"Bukankah sudah kukatakan untuk tetap di sini Ango, apa kau lupa jika kau saat ini tengah diincar," peringat Odasaku.

"Aku tau itu, tapi pagi ini aku harus segera ke sana. Ada beberapa berkas penting yang harus ku tanda-tangani dan itu tidak bisa di wakilkan Oda, tolong mengertilah," ujarnya yang lanjut memakai dasi dan jas dengan warna serupa.

Oda hanya bisa menghela napas melihat Ango yang masih saja gila kerja. "Baiklah, aku akan pergi mengantarmu sampai kantor nanti."

"Ah tidak perlu, aku akan dijemput sama Aoki nanti," tolaknya secara halus.

"Ango. Kutemani atau kau tidak sama sekali pergi ke kantormu itu !" Oda lalu bangkit dan menghadang Ango

Ango yang melihat tatapan tajam yang diberikan Oda akhirnya terpaksa menuruti kemauan pria itu dibandingkan dirinya tidak diperbolehkan berangkat kerja.

"Baiklah ayo,sepertinya Aoki juga sudah sampai dibawah," gumam Ango melihat e-mail yang masuk pada layar ponselnya.

"Baiklah ayo, aku juga sudah mengirim pesan pada Dazai jika dia ingin ke sini nanti," ujarnya lalu jalan lebih dulu membuka pintu kamar Apartement.

Odasaku memang sudah memberitau jika Ango sudah pindah dari Apartement lamanya untuk menghindari bahaya yang sedang mengincarnya.

***

Kantor Divisi Supernatural

Setelah menempuh 30 menit perjalanan Ango pun akhirnya sampai di kantor. Dirinya langsung bergegas menuju lift yang akan membawanya ke ruangan kerjanya yang berada 3 lantai di bawah tanah.

Sebuah ruangan yang mirip dengan bungker raksasa dimana tempat itu mampu memuat kurang lebih 50 karyawan lain dibawah komandonya.

Sesampainya di sana Ango langsung di sambut beberapa karyawan yang ternyata sudah datang lebih dulu dibandingkan Ango. Sungguh pemandangan yang tidak biasa bahkan menurut Odasaku jika mereka akan cepat mati karena keletihan dibandingkan serangan dari pihak musuh.

"Apa Tsujimura belum datang ?" tanya Ango pada sosok gadis bersurai coklat berkuncir dua.

Gadis yang bernama Yachiyo Murakoso itu menggeleng. "Sepertinya belum datang senpai, apa mau aku hubungi ?" tawarnya yang langsung di iyakan oleh Ango.

"Ah Oda kau bisa duduk dimana saja," ujar Ango berjalan ke sebuah meja yang berada di paling pojok belakang.

Dengan cekatan Ango langsung menyalakan ketiga layar komputer miliknya. Dirinya sama sekali tidak berubah, begitu datang langsung serius kerja.

"Apa kau tidak khawatir akan temanmu itu Ango ?"

Odasaku lalu menghampiri Ango, nampak ketiga layar itu tengah menampilkan beberapa data dan diagram yang tidak dapat Oda pahami. Tidak hanya itu saja, dirinya juga menganggumi betapa lihainya jari-jari pria yang tengah duduk itu menari di atas keyboard.

"Tsuji akan baik-baik saja, aku sangat tau dirinya seperti apa," ujar Ango tanpa menatap lawan bicaranya itu.

"Begitu, baiklah kalau kau bilang seperti itu maka aku --" belum selesai Oda bicara Murakoso mendekati mereka.

VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang