bab 13 (b)

12.8K 347 27
                                    

Saat kubuka mata, Mayang sudah duduk di sisi ranjang. 

Kulihat ada Rian, anak tingkat atasku yang tinggal juga di gedung ini. Sepertinya dia tadi yang bernegosisasi dengan Mayang. Serta pria itu. Pria yang sangat kukenal tetapi dengan penampilan yang sangat berbeda. Dia terlihat kucel dan tidak terurus. 

Mayang masih sibuk menggosok-gosok leherku dengan minyak angin. Posisi Mayang membelakangi dua pria itu, untuk menjaga agar auratku tidak terlihat. 

Aku yakin mengapa keduanya masih di sini. Pasti karena Mayang tidak mengijinkan Rian meninggalkan pria itu di sini tanpa penjagaan lelaki lain. Mayang pasti berpikir, pria ini berbahaya.

"Kamu sudah sadar?" tanya Mayang retoris. Mayang segera mengambil mug berisi teh panas yang sudah dia siapkan di meja belajarku yang letaknya tepat di sebelah ranjang. 

"Rian, sebaiknya kamu bawa bapak ini keluar deh. Kasihan Fahira," ujar Mayang. 

Namun, kulihat lelaki itu malah menggeleng. 

"Mbak. Saya suaminya," ujar lelaki itu sambil mengeluarkan sesuatu di kantong depan tasnya. Buku nikah!

Mayang hanya melirik sekilas buku itu. Mungkin dia tidak percaya. Atau sebaliknya, dia minta penjelasan dariku. Buktinya, Mayang malah menatap tajam wajahku. 

"Mari Mas, istirahat di kamar saya saja. Sepertinya Mbak Fahira kurang nyaman jika kita ada di sini," ujar Rian kemudian. 

"Nanti, saya antar lagi ke sini kalau Mbak Fahira sudah baikan," bujuk Rian karena lelaki itu sepertinya malas beranjak. 

Aku sedikit lega ketika dua pria itu akhirnya keluar dari kamarku. Segera kusesap teh yang diberikan Mayang kepadaku. 

"Benar dia suamimu?" tanya Mayang setelah menutup kembali pintu kamarku. 

Aku menarik napas dalam-dalam. Mencari tambahan energi sebelum bercerita ke Mayang. 

Lagi pula, aku juga tak tahu bagaimana Mas Bayu bisa sampai sini? 

Sejak aku di Belanda, hanya Ayah, ibu dan kakakku yang tahu. Kami sering video call setiap pekan. Namun, aku pastikan mereka tak mau angkat bicara mengenai keberadaanku di sini dengan siapapun, termasuk ke keluarga Mas Bayu. 

Ayah masih sakit hati karena aku dicampakkan begitu saja, meski aku sudah memberikannya pengertian. 

Aku tak tahu harus bercerita mulai dari mana. Dan aku pun tak tahu bagaimana perasaanku ke Mas Bayu saat ini setelah aku berusaha melupakannya. 

"Jadi dia benar suamimu?" tanya Mayang lagi. Dia masih tidak percaya meskipun Mas Bayu menunjukkan buku nikahnya. 

"Lalu sekarang apa maumu? Bertemu dengannya? Atau tidak sama sekali?" tanya Mayang. 

Aku mengerti kemana arah pertanyaan Mayang. Tentu saja jika aku tak menghendaki bertemu dengan Mas Bayu, Mayang akan memberitahukan pada Rian untuk mencegah Mas Bayu datang kembali kepadaku. Dan tentu Mayang akan pasang badan di sini, tak mungkin dia meninggalkanku. 

"Entahlah, May," ujarku. 

Aku rasa, sekarang aku sudah siap menerima apapun keputusannya. 

Aku tahu, aku tak begitu berarti baginya. Dia rela datang ke sini bukanlah karena aku. Atau karena mencintaiku. Tetapi bisa jadi karena rasa bersalah dan malu pada kedua orang tuaku. 

Apalagi, sepertinya keluarga Mas Bayu pun juga tidak terlalu mau mempertahankan aku. Lalu, aku bisa apa? 

Bisa jadi, bertemu Mas Bayu justru akan lebih cepat memperjelas semuanya. Aku pun sudah bersiap jika dia memang mau melepasku untuk mendapatkan kebahagiaan bersama kekasihnya. Aku sudah tak peduli lagi. bukankah aku sudah merasa nyaman ada di sini? Tak perlu memikirkan kata orang. Di sini aku sudah bisa menikmati hidup yang baru. 

Tak ada lagi yang kuharapkan dari Mas Bayu. Aku bisa bertahan dengan uang beasiswa dan uang tabunganku. Aku bahkan bisa mencari kerja sambilan jika nanti fisikku sudah pulih. Bahkan aku juga berniat bisa kerja di negeri ini jika aku sudah selesai studi. 

Kata seniorku, setelah lulus aku pun juga bisa aplikasi visa pencari kerja di sini. Wah, aku berpikir sudah terlalu jauh ternyata.

"Kalau kamu minta aku temeni, aku tidak masalah lho, Fa. Kamu bilang saja." ujar Mayang lagi. 

Bersambung...

Ijin promosi ya...

Bagi yang mau baca fullpart, cerita ini ada di KARYAKARSA 

Tersedia harga per 2 bab atau per 6 bab, juga harga Fullpart. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Biarkan Aku Pergi / KETIKA DIRIMU MENDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang