Biarkan Aku Pergi / KETIKA DIRIMU MENDUA

Bab 16 (BONUS)

POV Faisal

Apakah cinta harus selalu memiliki?

Mungkin ini pertanyaan klise lagi b*doh!

Namaku Faisal. Sudah lama aku tertarik pada gadis bernama Fahira, adik angkatan saat kuliah dulu. Mungkin dia tak pernah tahu siapa aku. Tepatnya, tak mau tahu siapa aku.

Siapa yang tak kenal Faisal. Selain aku seorang aktivis organisasi kampus, para mahasiswi mengakui bahwa aku termasuk jajaran mahasiswa yang layak dicari perhatiannya, alias tampan!

Boleh dong aku sombong. Buktinya jaman mahasiswa, banyak mahasiswi yang tergila-gila padaku. Kecuali satu, FAHIRA!

Aku heran, kenapa dia tak menunjukkan sedikit saja ketertarikannya padaku. Tidak seperti gadis lain yang matanya tak terkontrol saat melihatku. Ini juga yang menjadikan aku penasaran. Sayangnya, hingga aku lulus kuliah, aku tak pernah mendapatkan jawabannya.

Selepas S1 aku mendapatkan beasiswa ke luar negeri karena selain prestasi akademik, juga ditunjang aktivitas organisasiku. Apakah aku melupakan Fahira? Tentu tidak. Dia adalah satu-satunya wanita pujaanku.

Dulu, selama aku masih S1, aku sudah sering mengamatinya, mencari biodatanya, bahkan tahu persis kebiasaannya, kapan dia akan beli makan di warung makan dekat kosanku. Bahkan aku pun bisa hafal siklus baju yang dipakainya. Jika Hari Senin dia mengenakan baju A, maka Hari Kamis dia akan memakai baju itu. Begitu seterusnya. Gila ya aku? Memang, cinta tak pernah mengenal logika!

Aku tak pernah berteman dengan Fahira di sosial media, tapi teman-temanku banyak yang berteman dengannya. Sayangnya, dia tampaknya tak terlalu eksis di sana.

Sepulang dari pendidikan S2 aku melamar di salah satu perusahaan di Jakarta di bagian R&D. Tak di sangka, aku bertemu dengan saudara jauhku di kantor yang sama. Namanya Bayu. Umurnya kurang lebih sama denganku. Kebetulan papanya masih sepupuan sama mamaku.

Aku beberapa kali bertemu Bayu di kantor, meskipun tidak terlalu sering. Divisiku dengan divisi tempatnya bekerja sangat berbeda jauh. Kalaupun ada meeting, biasanya bukan aku atau Bayu yang mewakili divisi kami. Namun demikian, entah kebetulan atau apa, aku kerap bertemu dengannya, saat dia sedang bersama seorang wanita sepulang kerja. Sekali pernah dikenalkannya, namanya Nabila. Kupastikan Nabila adalah pacar Bayu, karena setelahnya, aku selalu melihat mereka bersama.

Hingga pada suatu hari ketika aku datang ke rumah Bayu untuk menyampaikan titipan mamaku, aku dikagetkan dengan rencana paman yang akan menikahkan Bayu dengan anak sahabatnya. Kabarnya, Bayu sedang depresi karena putus cinta. Menurut paman, Nabila di jodohkan orang tuanya dengan pria yang lebih mapan dari Bayu.

Bagai disambar petir saat aku tahu siapa calon istri Bayu. Dia adalah Fahira, gadis pujaanku.

Ada rasa tidak terima tentu saja. Aku tidak mau Fahira hanya dijadikan pelampiasan oleh Bayu karena kegagalan cintanya dengan Nabila.

Tapi aku bisa apa? Apa alasanku untuk menggagalkan rencana perjodohan ini? Ingin rasanya aku datang lebih dulu ke orang tua Fahira dan melamarnya. Tapi, itu hanya sia-sia. Fahira sama sekali tak mengenalku. Tidak mungkin aku tiba-tiba datang kepadanya.

Akhirnya aku datang ke pernikahannya, yang hanya mengundang saudara dari pihak Bayu dan Fahira, juga tetangga Fahira. Bayu tak berkenan mengundang teman-teman kantor maupun temannya semasa kuliah atau sekolah. Alasannya, dia malu kalau di-buli teman-temannya karena masa pacarannya yang lama akhirnya kandas.

Sejenak aku melupakan Fahira dan aku mulai membuka hati untuk wanita lain. Hingga aku tahu fakta, bahwa Bayu kembali ke mantannya.

Berulang kali aku mengingatkan Bayu, tapi dia selalu menganggapnya ikut campur.

"Kalau kamu sampai menyakiti Fahira, kupastikan, kamu akan menyesal selamanya," ancamku saat aku memergoki Bayu untuk kesekian kalinya sedang berdua dengan mantan kekasihnya.

Tapi, dia hanya membalas peringatanku dengan cibiran. 

BERSAMBUNG...

TEMUKAN KELANJUTANNYA DI KARYAKARSA

https://karyakarsa.com/etwidyastuti/series/biarkan-aku-pergi