04 permintaan maaf

11 3 0
                                    

Jika langkahku berhenti di suatu tempat
Bukan berarti dia spesial
Hanya karna tak ada tempat lain yang bisa ku kunjungi selain itu
Tempat harapan terakhir, hanya sebelum lelap
Kemudian kembali keawal, di perjalanan panjang milik pemberi takdir
Sesal? Memang!
Karna pernah ada, mungkin sesaat
Tapi mau bagaimana, rasa itu telah hilang dipecahan hati balita lucu itu
Redup.... Sisakan harap dengan kemungkinan terkecil adanya

***

"Kalian siap kan? kita harus menang pokoknya" Ucap gara pada Alta dan Nathan yang telah siap dengan motor kesayangannya

" Pastinya.... Ta kali ini gue yang akan jadi juara satu nya... Sekali kali ngalah lah" Ucap Nathan menepuk bahu Alta

" Lo usahain aja... Tapi tetap yang menang pasti gue" Kata Alta percaya diri

" Sombongnya jagoan jigong. Kalian berdoa aja, supaya AIR nggak datang, kalau dia datang hilang harapan lima puluh juta kalian pluss cari tempat sembunyiin muka buluk kalian itu" Sinis cowok motor hijau disebelah Nathan

"Ngomong apa lo? Kita kalah? Buahahahah lo ngelawak? " Tawa Nathan meledak di ikuti ke tiga curutnya kecuali Gathan pasti

Alta menyipitkan matanya pada Arik " Lo kenapa ketawa, nggak biasanya?"

" Lo tau apa yg gue pikirin, kenapa masi nanya" Tanya Arik balik

Wajah Alta memerah karna ia tau pasti apa yang dipikirkan sahabat lucnat satunya itu " Denger ya.... Gue GAZANFAL KING ALTARION nggak akan kalah, nggak ada dalam kamus gue kata kalah. Jadi simpan aja baik baik pikiran konyol lo tentang gue"

" Mau taruhan? " Tambah Gara
" Siapa takut... Tan lo tim gue kan?" Ucap Alta datar

Nathan menepuk bahu Alta pelan " Pastinya"

Gara maju diantara Alta dan Arik " Oke gue sebagai wasit... Dan gathan di tim Arik , siapa yang kalah wajib nerima semua hukuman dari yang menang. Gimana"

" Deal" Ucap mereka berempat

" Oh yaa ngomong ngomong ni.... Siapa Air, baru denger gue tu nama. Anak sekolahan mana?" Gara menggaruk keningnya yang tak gatal

***

Pertandingan akan segera dimulai namun mereka belum melihat sosok Air yang di ceritakan Roni tadi

Bendera sudah dikibarkan, pertandingan akan dimulai dalam hitungan detik

10, 9,8 7

Deruman knalpot motor datang dari arah belakang mereka

Motor kawasaki ninja HR2 hitam memasuki area balapan liar itu serta seorang yang menungganginya menggunakan perlengkapan balap dan helem yang menutupi wajahnya

Fokus Alta teralih pada gelang yang dipakai orang tersebut

" Ratu" Satu kata yg keluar dari mulutnya saat dia berhasil mengingat kilasan dari masa lalunya

"Apa gue bilang, lo kurang berdoa tadi. Tamat riwayat lo kali ini curut" Kompor Roni yang tepat di belakang Alta

Balapan dimulai saat bendera telah jatuh mengenai aspal

Suara bising knalpot menggema sangat keras. Mereka berusaha berada pada posisi paling depan begitupun dengan Alta saat itu

Alta yang berada diposisi paling depan tak melihat tanda keberadaan kawasaki hitam itu. Malahan di belakangnya hanya ada Nathan beserta para pebalap yang memang sudah ia kenal

Waktu berlalu cepat... Tampa terasa garis finish telah berada sekitar seratus meter di hadapan Alta . Alta tersenyum sinis dibalik helm nya, kemenangan ada di depan mata

27 FEBRUARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang