11

9 4 0
                                    

"Masuk" Ucap seseorang saat mendengar ketukan pintu ruangan rawat inap

Seren yang tengah berbaring ditemani ketiga sahabatnya menatap nyalang seorang yang tadi dipersilahkan masuk

"Ngapain lo kesini, j****g? Nggak puas lo buat seren terluka hah" Bentak gadis tomboi yang setahu airi namanya alula

Alula dan kedua temannya menghampiri airi. Ia hendak menarik rambut airi namun dapat segera ditepis olehnya

"Gue nggak ada urusan sama lo, gue mau ngomong sama seren" Ucap airi menatap seren yang tengah berbaring miring ke kiri

"Urusan seren urusan kita juga, njing. Bilang mau apa lo kesini? Sana pergi kalau nggak gue patahin leher lo" Usir alina menatap airi sinis, yahh... Dia masih mengingat tentang kejadian di wc kala itu hingga membuat mereka berempat mendapat hukuman. Ditambah dengan kejadian di kantin, ingin rasanya ia memukul habis habisan airi saking geramnya. Untung ia masih ingat jika ini dirumah sakit

"Lo budek? Sana pergi! Gue seret juga lo lama lama" Ucap Siska ikut buka suara

Tak mau menghiraukan ketiga orang tersebut "Gue mau ngomong berdua sama lo" Ucap airi pada seren yang masih menatapnya acuh tak acuh sedari tadi

"Gue bilangin dari tadi, nggak tau diri ya lo" Ucap lula menarik tangan airi untuk keluar ruangan, namun bukannya bergerak mengikuti. Airi malah memelintir tangan lula hingga ia meringis kesakitan

Melepasnya, alula kembali melayangkan bogeman mentah kearah wajah airi. Bleeesss... Airi dapat menghindari serangan itu sehingga alula terhuyung kedepan hendak jatuh

"Gue cuma nunggu jawaban lo, bisa atau nggak " Ucap Airi masih kembali melihat seren

"Lo... " Tunjuk alina

"Gais..." Ucap seren mengalihkan perhatian mereka "kalian keluar  bentar ya... Dan lo... Waktu lo lima menit" Lanjutnya

"Tapi ren.... "Ucap Siska hendak membantah.

" Lo tenang aja, dia gak bakal berani" Ucap seren sehingga mereka bertiga mau tak mau meninggalkan ruangan rawat itu menyisakan keheningan

Satu tarikan nafas berat airi terdengar, ia mencoba melawan egonya

"Tinggal empat menit"

"Gue minta maaf"

Hening

"Nggak jadi. Gue nggak salah, tapi ya kita inpas" Lanjut airi

Terdengar dengusan seren menatap airi tak percaya "Jadi? Lo minta maaf? Atau cuma ngabarin kalau kita seri?"

"Nggak dua duanya"

"Gue cuma mau bilang, meski luka lo yang nggak seberapa itu karna gue. Jadi yaa... Lo bisa minta satu kompensasi dari gue"lanjut airi

" Hahahahah....Buang buang waktu tau nggak. Lo nggak tau gue siapa? Gue Serena naira brata. Keluarga BRATA, catet. Apa yang gue mau pasti gue dapat. Terus lo mau ngasih kompensasi buat gue? Hellow, gue rasa lo kurang tidur nih, mimpi apa lo bisa ngasi kompensasi buat seorang seren? Hahahah.....Ngomong-ngomong soal masalah kita seri? Oky fine, gue emang sengaja nyenggol meja lo dan lo pukul gue pake kursi sialan itu. Tapi kita nggak seri btw. Lo bajingan yang sok jadi pahlawan dengan belain orang yang salah. Cih... Lo pikir waktu itu lo keren? Nggak gilak! Lo cuma mau caper sama buat cari sensasi. Segitu kesepiannya lo sampe setiap masalah orang lo ikut campur. Hobi lo ya cari musuh? "

"Ck.. Tingkat percaya diri lo cukup tinggi. Tapi ya, gue akui lo lebih beruntung dari gue. Lo punya orang tua yang siap belain anaknya saat tau anaknya juga salah. Mungkin juga karna dia gue mau datang kesini. Tapi gue juga nggak bisa minta maaf lebih dari sekali karna gue nggak salah. Jadi yaa.. Lo mau apa?" Ucap airi berjalan kearah jendela

27 FEBRUARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang