18

8 1 0
                                    

Nathan duduk termenung di rooftop sekolah tempat biasa anggota sb berkumpul. Bayangan kejadian 3 hari yang lalu selalu menghantui pikirannya. Mata sembab milik musuh barunya itu hampir selalu hadir di setiap kali ia memejamkan mata.

Nathan gelisah, sebab setelah dia meninggalkan gadis itu di apartemen milik caca. Ia tak pernah bertemu lagi dengannya. Kemana dia pergi? Itulah yang selalu ada dalam benak nathan saat ini

Apa dia baik baik aja?

Lamunan nathan terhenti saat melihat diparkiran bawah sana, gadis yang sedari 3 hari belakangan dia cari sedang diganggu oleh sahabatnya, Alta.

Wajah datar gadis itu kembali membuat hati nathan legah. Dia baik baik aja? Yah tentu saja, dia lebih baik dengan wajah datar nan garangnya itu, syukurlah.

Nathan memilih merebahkan dirinya sembari membaca buku yang telah beberapa hari ia pinjam di perpustakaan. Hobinya itu terhenti beberapa hari ini, dan ia tak akan membiarkan itu terjadi.

Namun sesuatu kembali menghentikan kegiatannya lagi. Ia buru buru keluar dan mencari keberadaan seseorang

Setelah menemukan nya, dia menghampirinya dan berkata "ikut gue, Gue mau ngomong serius"

Airi tanpa babibu langsung mengikuti nathan kearah

Nathan akhirnya berhenti di area taman belakang gedung ips

"Gimana kabar lo? " Ucap nathan memulai

"Menurut lo? Nggak usah basa basi, gue nggak butuh rasa kasian lo. Dan ya..Gue tau lo mau ngomong apa" Ucap airi dengan wajah datarnya

"Pd abis.. Terserah lo deh.  Tapi Sukur kalau lo udah tau, sekarang kita mau apa? Yang pasti gue nggak mau kehilangan milik gue lagi"

"Dan lo mau gue kehilangan kakak gue " Tanya airi balik

" Bokab lo? " Tanya nathan

"Hm... Gini aja, kita harus cari cara buat batalin pertunangan itu, tapi nggak berdampak pada masing2. Gimana? "

" Okay"

Setelah percakapan penuh kedataran itu, airi berbalik meninggal kan nathan "ngomong ngomong makasi untuk malam itu, lain kali gue akan bayar utang gue sama lo" Ucapnya menghentikan langkah

"Gue tunggu janji lo" Ucap nathan tersenyum dalam lalu berjalan mengusap rambut airi

Airi memicingkan matanya menangkis tangan itu "Bukan berarti kita jadi teman kan? Gue rasa nggak. Jadi tetap bersikap semestinya"

***
Pagi ini dengan menggunakan Hoodie yang menutupi hampir seluruh wajah. Airi berjalan memasuki gerbang dimana telah terdapat anggota SB tengah melakukan aksi palak memalaknya

" Selamat pagi ratu jelek" seseorang dengan sengaja menarik menutup kepala airi dari belakang sehingga matanya tak sengaja bertemu dengan mata tajam nathan yang kebetulan juga tengah menatapnya

Terlihat tatapan aneh dari laki laki yang sekarang resmi menjadi tunangannya itu. Tak lama, airi kembali memakai penutup kepala hoodienya dan mengambil langkah lebar meninggal kan gerbang sekolah

Setelah percakapan ditaman belakang  dua bulan yang lalu... Nathan dan airi bisa dibilang sudah tidak pernah lagi terlibat perkelahian.  Hanya saja perang Dingin antara mereka tak dapat terelakkan, apalagi setelah pertunangan secara rahasia yang dilakukan sebulan yang lalu membuat nathan selalu menjauhi airi sesuai persyaratan mereka berdua

Namun bukan berarti kehidupan airi berjalan biasa biasa saja. Meski di bilang ini sekolah terlama airi dapat bertahan tidak di DO. Sangat banyak masalah yang ia hadapi di sekolahan belakangan ini

27 FEBRUARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang