2. Coba-coba

29.8K 193 0
                                    

Daniel yang awalnya ingin menolak ciuman Freya akhirnya ikut terbuai. Ciuman keduanya semakin lama semakin panas. Ciuman keduanya semakin dalam. Ciuman Daniel turun ke leher Freya. Namun Freya yang bernapas di depan telinga Daniel membuat Daniel semakin membabi buta.

Daniel membawa Freya ke sebuah kamar yang disediakan oleh pemilik club. Ia menidurkan Freya di atas kasur. Freya yang mabuk terus menggelayuti Daniel.

Ciuman mereka semakin dalam. Freya membuka bajunya dan baju Daniel. Daniel dapat melihat gundukan daging di depan matanya. Jujur saja ini kali pertama bagi Daniel. Ia sangat sulit menahan nafsunya.

Daniel meremas payudara Freya sekuat tenaganya. Selain wajah cantik, Freya memiliki bokong dan payudara yang cukup besar. Bahkan tangan Daniel tidak cukup untuk menangkup sebelah payudara Freya dengan satu tangan.

Freya yang merasakan kegelian menggeliat di atas kasur. Terdengar suara desahan pelan dari bibir Freya. Daniel menjilati puting Freya, mengemutnya, bahkan menyusu di sana.

"Aaahhhh." Suara desahan Freya membuat Daniel kalut. Semakin sulit baginya untuk menahan diri.

Ia membuka celananya. Menghentakkan miliknya ke milik Freya yang sama-sama masih terbungkus.

Dalam hitungan menit, Daniel sudah menelanjangi Freya. Ia mencoba untuk menyatukan diri mereka. Namun saat baru ia baru memasukkan sedikit miliknya ke milik Freya, ia sadar bahwa Freya masih perawan. Ia langsung menjauhkan tubuhnya dari tubuh Freya. Ia juga kembali memakaikan pakaian Freya dengan lengkap lalu pergi menuju kamar mandi. Ia berharap mandi air dingin dapat meredakan nafsu nya.

Keesokan paginya Freya terbangun sekitar pukul 8 pagi. Ia cukup terkejut saat melihat Daniel tidur disampingnya. Pakaian mereka lengkap, berarti aman. Entah apa yang terjadi antara mereka berdua semalam. Tapi hati Freya tetap merasa cukup tenang.

Freya berlari menuju toilet. Ia ingin memuntahkan semua yang masuk ke perutnya semalam.

"Hueekk hueekk." Tanpa disadari suaranya membangunkan Daniel.

Tiba-tiba Daniel membantu memegang rambut Freya yang menghalangi wajahnya. Ia juga mengusap-usap punggung Freya.

"Makanya kalau gak jago minum gak usah banyak-banyak." Omel Daniel.

Tanpa menghiraukan ucapan Daniel, Freya langsung meninggalkan Daniel di toilet. Daniel menyerahkam segelas air hangat kepada Freya.

"Asem." Katanya sambil mengernyit.

"Minum aja. Itu air hangat gue campur lemon. Katanya bisa nyembuhin hangover lo."

Keheningan sempat menyelimuti mereka dalam beberapa menit.

"Gue mau pulang." Pinta Freya.

"Ya udah ayo."

Setelah selesai check-out Daniel langsung mengantarkan Freya pulang. Daniel sempat heran. Bisa-bisanya dia belajar di dalam mobil padahal beberapa waktu lalu dia muntah-muntah.

"Lo gak pusing?" Tanya Daniel.

"Hmm? Biasa aja." Jawab Freya santai.

"Lo lupa belum ada satu jam lo itu habis muntah-muntah, jalan aja harus dipegangin dan sekarang?"

"Kalau lo fokus, belajar itu bisa bikin suasana hati lo lebih baik. Setidaknya lo gak perlu mikirin hal-hal yang ngeganggu pikiran." Jawab Freya santai.

"Justru beban pikiran gue itu ya pelajaran." Freya memutar bola matanya, jengah.

"Eh di depan belok kanan. Nah itu rumah gue." Freya menunjuk rumah bercat abu dengan pagar hitam setinggi satu setengah meter.

Be A NaughtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang