23. Perpisahan

2.4K 23 2
                                    

Suara dentuman musik terdengar cukup bergemuruh di seluruh penjuru ruangan. Seorang pria terlihat tengah berjoget ria di tengah kumpulan puluhan orang. Tubuhnya terus bergesekan dengan orang-orang yang ada didekatnya.

Kini di depannya ada seorang perempuan yang terlihat sedang stres berat. Hal tersebut terlihat dari wajahnya yang sembab dan masih tersisa bekas air mata tetapi bibirnya tertawa riang sambil menikmati alunan musik. Tubuhnya menggeliat hingga banyak pria yang mencoba mendekatinya. Namun ia dapat dengan mudah lepas dari para pria tersebut.

Pria yang sedari memerhatikannya itu tersenyum miring. Ia meneguk segelas anggur dalam satu tegukan lalu menghampiri wanita cantik itu. Ia menari mengikuti gerakan tubuhnya yang ternyata dapat menarik perhatian wanita itu.

Perlahan ia mulai memeluk pinggang sang wanita dan menariknya mendekat ke tubuhnya. Tubuhnya yang lebih tinggi sangat memudahkannya melihat gundukan daging yang ditutupi oleh gaun yang sangat seksi. Wanita ini sangat menarik baginya. Memeluknya saja sudah membuatnya sangat bergairah.

"Bungkus bro, biar gue anterin pulang." Ucap teman sang pria.

Karena mereka berdua sudah sama-sama mabuk, akhirnya dengan terhuyung mereka berhasil keluar dari club. Tentu saja teman sang pria tadi menuntun mereka berdua dan mengantarkan mereka ke kediaman sang pria.

"Have fun, ya! Barang bagus nih." Ucapnya lalu pergi dari sana.

***

Di malam yang terasa lebih dingin ini justru terasa hangat bagi Freya. Malam ini keluarganya terasa sempurna. Tepat di hari kelulusannya ia bisa merasakan hubungan ayah dan ibunya semakin dekat kembali.

"Pacar kamu gak jadi ke sini, sayang? Dia tau kan besok kamu harus ke Jakarta?" Tanya Aline.

Freya melirik jam yang tergantung di dinding. "Mungkin sebentar lagi, Mah. Katanya dia mau kumpul dulu sama keluarganya. Dia juga kan gak tinggal sama keluarganya, sama kayak aku. Jadi mungkin dia mau merayakan kelulusan dia sama keluarganya juga." Freya menjelaskan.

Freya dan Rio baru saja melaksanakan wisuda mereka. Tentu saja ia bahagia karena bisa melewati semua proses ini bersama pria kesayangannya dengan lancar. Meskipun begitu, ia merasa cukup sedih karena tidak sempat bertemu kedua orang tua Rio, dan hanya bertemu kakak sepupu dan istrinya saja.

Dan kini, ia sedang mempersiapkan makan malam yang diadakan oleh keluarganya sebagai perayaan sekaligus perpisahannya. Karena setelah ini ia akan kembali menetap di Jakarta sambil mempersiapkan karirnya. Tetapi meskipun waktunya sudah hampir tiba, baik teman maupun kekasihnya belum juga muncul.

Ting tong

Suara bel berbunyi, namun tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka.

"Freyaaa!" Panggil seorang wanita dengan suara yang menggelegar. Wanita itu tak lain adalah Teressa, sepupunya yang sudah sangat lama tidak bertemu.

"Ecaa ya ampun kanget banget." Ucap Freya sambil memeluk Teressa dengan sangat erat.

"Happy graduation, honey. I'm so proud of you! Maaf ya aku telat datangnya." Ucap Teressa sambil menyerahkan sebuah buket bunga yang sangat indah.

"Aaaahh terima kasih. Bagus banget loh ini."

"Sama-sama, sayangku. Eh ada tante Aline dan om Ardan. Apa kabar?" Sapanya.

"Baik, gimana kuliah kamu?" Tanya Ardan.

"Lancar, om. Yaa walaupun gak selancar si cantik Freya ini." Jawab Teressa.

"Yee suka bisa aja deh." Jawab Freya.

Sementara itu, Freddy yang datang bersamaan dengan Teressa karena harus menjemputnya di bandara melihat adik semata wayangnya ini terus memperhatikan ponsel dan jam. Ia tahu pasti ada seseorang yang ia tunggu.

Be A NaughtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang