8. Hanya Awal

10.7K 100 0
                                    

Freya terbangun dari tidurnya saat mendengar suara bel rumahnya berbunyi. Ia berjalan sambil merasakan sakit di tubuhnya. Siang tadi ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke dokter untuk memeriksa kondisi tubuhnya yang hampir digempur habis-habisan oleh Rio.

"Freya lo gak apa-apa, kan?" Seru Fara saat melihat Freya begitu lemas.

"Masuk dulu aja." Freya langsung menyuruh Fara masuk dan kembali menutup pintu.

"Kalau lo mau minum atau cemilan ambil aja ya sendiri di dapur. Gue mau istirahat. Nyusul aja ke kamar." Bukannya tidak sopan, hanya saja kali ini tubuh Freya benar-benar sakit.

"Eh lo gak apa-apa, kan? Aduh gue antar dulu deh. Agak rawan gue liatnya."

Fara membopong Freya menuju kamar lalu membaringkannya di atas tempat tidur. Fara juga melihat ada sekantung obat dokter di meja.

"Lo kenapa Frey? Sakit apa? Perasaan kemarin baik-baik aja. Terus kenapa juga semalem tiba-tiba ngilang?" Fara memborong pertanyaan untuk Freya.

Freya menghembuskan nafas berat, "Rio yang jemput gue."

"Terus lo sampai kayak gini kenapa? Dia mukulin lo? Lo di KDRT sama dia?" Emosi Fara tiba-tiba memuncak.

"Eh eh bukan! Enggak kok dia gak mukulin gue." Freya coba menenangkan Fara.

"Terus kenapa lo bisa sampai kayak gini? Lo tuh kayak orang belum makan sebulan tau gak sih."

"Dia... semalem..." Freya menggantung kata-katanya.

"Apaan?!"

"Kita abis ML." Ucap Freya sungkan.

"Astaga Frey! Gue kira lo diapa-apain. Gak taunya disuntik sama batang." Fara tertawa puas.

"Heh dasar lo!"

"Tapi bentar! Lo kan sebelumnya pernah sama Daniel." Freya mencubit paha Fara. "Aww sakit! Ya terus ini yang keberapa?"

"Kedua."

"Kedua? Sebelumnya lo gak pernah begituan lagi sama siapapun?" Freya merasa pertanyaan Fara mulai mendalam.

"Apaan sih!"

"Ya jawab aja."

"Gak pernah. Ini kedua."

"Dia main kasar?" Fara mulai curiga.

"Maksudnya?"

"Gini ya, gua tau kali lo itu gimana. Maksudnya tuh kalau emang enak kenapa lo malah kaya orang yang abis di KDRT gini. Bukan kayak orang abis keenakan ML."

Menurut Freya wajar jika Fara curiga. Fara jauh lebih berpengalaman daripada dirinya. Ditambah selama ini Fara adalah orang yang sangat mengerti dirinya.

"Yaa mungkin gue aja yang shock." Freya mencoba membuat Fara tidak terlalu khawatir. Namun justru perkataan Freya membuat merasa ambigu.

"Shock gimana? Dia pake alat? Atau lo shock sama ukurannya?" Goda Fara.

"Heh! Bukan itu! Cuma dia agak kasar aja. Kayak gak ngasih jeda waktu gue buat istirahat. Terus permainannya juga agak kasar gitu. Badan gue sakit semua gara-gara itu. Bahkan gue harus berakhir di rumah sakit siangnya." Freya menunjuk ke arah obat yang disimpan di atas meja.

"Ya ampun jadi lo bukannya keenakan malah kesakitan?"

"Ya awalnya lumayan enak sih. Cuma lama-kelamaan gue juga gak kuat." Freya dan Fara tertawa.

"Gila lo masih aja bisa bercanda. Eh tapi ko dia bisa tau sih lo ada disana? Bukannya lo gak izin ya?"

"Gak tau deh gue juga. Gak lagi deh gue. Ini aja sakit banget gimana kalau karena ngelanggar lagi. Bisa dirawat kali gue."

Be A NaughtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang