34. Nikah?

2.5K 38 0
                                    

Setelah Freya memberi kabar yang sangat mengejutkan, akhirnya kedua orang tuanya yang sama-sama sedang bekerja mau tidak mau pulang lebih awal menunggu kedatangan putrinya. Entah bagaimana ceritanya tiba-tiba saja Freya mengatakan bahwa ia akan membawa pasangannya untuk bertemu mereka. Mereka sampai berpikir bahwa Freya kembali ke Bandung untuk menemui Rio. Pria yang sudah dicoret namanya untuk menjadi calon menantu di keluarganya.

Teressa yang mendapatkan kabar tersebut juga langsung menelepon Freya untuk menanyakan kebenarannya. Namun Freya hanya terdengar tertawa kecil tanpa menjawab pertanyaannya. Begitu juga dengan kakaknya yang berada di seberang sana, hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk mematikan ponselnya. Louis yang sudah tiba di rumahnya beberapa menit lebih awal juga ikut terkena teror dari keluarga Freya.

Kini Louis hanya menyaksikan dua sejoli yang baru saja menyatakan perasaannya duduk di sofa yang sama di hadapan kedua orang tua Freya.

"Jadi kalian mau menikah? Kapan?" Tanya Aline yang merasa sedikit bingung.

"Kalau bisa secepatnya tante, hari ini juga saya siap." Ucap Daniel.

"Hah? Daniel ini saya agak bingung loh. Kenapa tiba-tiba jadi kamu yang mau nikahin Freya. Kalian yakin? Serius?" Aline menatap bingung ke arah mereka berdua. Kepalanya terasa sedikit sakit.

Berbeda dengan Aline, Ardan justru terlihat santai dan turut mengacungi jempol pada keberanian Daniel.

"Saya yakin tante, om. Kebetulan saya juga mau minta maaf yang sebesar-besarnya karena saya sudah mengambil keperawanan anak om. Dan sebelum kita berangkat ke sini siang tadi, saya juga ngeluarinnya di dalam. Jadi saya mau bertanggung jawab sepenuhnya." Ucap Daniel.

Semua orang yang berada di ruangan itu terdengar sangat syok, termasuk Freya. Ia tidak habis pikir mengapa Daniel mengatakan hal tersebut.

"Kamu apakan anak saya tadi?" Aline menaikkan suaranya karena sangat terkejut. "Pah, anak kita." Adunya kepada Ardan.

"Iya, aku juga dengar. Kamu tenangin diri dulu." Jawab Ardan.

Kini Freya kembali terkejut saat menyadari interaksi di antara ayah dan ibu kandungnya. Rasanya mereka tidak pernah seakrab ini dahulu meskipun atas alasan dirinya.

"Tunggu, tadi mamah bilanga apa? Papah? Anak kita?" Tanya Freya.

Aline terlihat gugup, begitu juga Ardan meskipun sedari tadi ia terlihat lebih santai.

Akhirnya Ardan mulai membuka suara, "iya sayang, Mamah dan Papah merasa dulu kita cuma salah paham aja. Jadi kita berniat buat rujuk." Katanya.

"Serius? Aku senang banget." Freya berjingkrak merasakan kebahagiaan yang tidak terkira. Keluarganya kembali menjadi keluarga utuh.

"Kamu juga harus siap-siap buat punya adik lagi ya." Celetuk Ardan.

"Papah." Aline menyenggol pinggang Ardan.

"Tunggu kembali lagi ke kalian." Aline mengalihkan perhatian ke awal. "Jadi maksud kamu anak saya sudah berhubungan badan dengan kamu?" Tanya Aline dengan sangat tajam.

"Mah." Freya berusaha menenangkan ibunya.

"Diam kamu, Freya. Mamah mau dengar dari Daniel."

Daniel menatap ke arah Freya lalu dengan tegas mengiyakan hal tersebut.

"Kapan? Tadi? Sebelum ke sini?" Tanya Aline lebih detail.

"Pertama kali waktu Aline masih baru mulai kuliah. Dan tadi itu yang kedua kalinya, juga ketiga dan seterusnya." Daniel menjawab jujur.

Aline membuka mulutnya karena sangat terkejut. Anak perempuannya ternyata sudah bertindak sejauh itu.

"Kalau gitu kamu harus tanggung jawab. Kamu sudah meniduri dia, jadi kamu harus menikahi dia." Ucap Ardan tegas.

Be A NaughtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang