34

1.7K 177 32
                                    

Sore ini Rassya dan Aqeela mempunyai ide untuk piknik, hm. Sebenernya ini bukan ide Rassya, melainkan Aqeela. Istrinya.

Sewaktu Rassya di kantor, Aqeela menelpon nya, dan meminta untuk pulang dan mengajak piknik di bukit yang ia lihat di Google, namun aneh nya Rassya sama sekali tidak keberatan. Ia malah senang Aqeela mengajak nya, walaupin kerjaan di kantor banyak.

Mereka berdua sudah izin kepada Nina, dan Nina mengizinkannya. Aqeela sedang memasukan bajunya ke dalam tas nya, Aqeela ribet sendiri.

"Seneng banget?"

"Banget, karena ini adalah salah satu impian aku. Piknik bareng suami." Aqeela tersenyum simpul.

Rassya jadi salah tingkah sendiri mendengar penuturan Aqeela.

"Berarti kamu masih punya impian lain nya juga?"

"Banyak."

"Apa?"

"Rahasia." Aqeela membentuk dua jari 'Peace'

Rassya menggeram. "Oh mau rahasia-rahasiaan sama suami sendiri? oke kalau gitu."

"Ih bukan gitu, nanti juga kamu tau sendiri."

***

Kini mereka sudah samapi di bukit yang Aqeela inginkan, Apapun untuk Istri. kata Rassya.

Mereka piknik tidak hanya berdua. Disini ada Kiesha, Rey, Saskia, Sandrinna, dan pengantin baru. Ratu dan Emil

"Bagus bangettt." Saskia antusias.

Mereka duduk di tikar yang Kiesha bawa. Lalu di tengah tengah ada banyak sekali makanan. Merrka duduk lingkaran, ditemani dengan pasangan masing masing juga.

Aqeela melihat sekeliling nya, pemandangan yang indah. Ia jadi tak mau pulang, ingin menikmati alam. "Aku jadi ga mau pulang deh." gumam Aqeela.

Rassya yang mendemgar Aqeela bergumam tak jelas pun bertanya. "Kenapa? kamu mau pulang?"

Aqeela memukul lengan Rassya tiba-tiba. "Ish, ngga! aku ga mau pulang. Karena ini tuh bagus banget, pake banget."

"Terus kamu mau nginep?"

Aqeela menganguk mantap. "Boleh."

"Wah boleh tuh, gimana kalau kita kemah disini aja? pasti seru. Itung-itung Refreshing kan." Ratu setuju dengan usul itu.

Sandrinna menunduk lemas. "Kalau kemah gue tidur sama siapa? kalian kan enak udah nikah, terus gue? tega banget."

"Lo kira lo doang? gue juga kali." sahut Saskia.

"Gini aja deh, Aqeela sama Rassya, Emil sama Ratu. nah kalian satu tenda satu tenda. Gue sama Rey, Sandrinna sama Saskia."

"Ish kenapa ga cewe sama cewe, cowo sama cowo."
keluh Sandrinna.

"Kalau mau gitu sih ya terserah, tapi coba lu tanya ama pawang nya, pada mau ga?"

"Gabisa, gue mau sama Ratu ya."

Sandrinna menatap Rassya dan Emil bergantian. Niatnya ia urungkan, karena melihat nya saja takut. "Iya deh gue setuju ama lu Sha." final Sandrinna.

***

Kini malam telah tiba, Aqeela menyalakan api ungun kecil-kecilan, hanya untuk penerang saja. Teman-teman nya, suami nya. Semua nya tidur, hanya tersisa Aqeela saja.

"Huh, semua tidur, aku ngapain ya?"

"Bulan, Bintang, aku harus ngapain? aku bosen nih. Ga ada yang nemenin."

"Dingin juga."

Aqeela memeluk dirinya sendiri, Udara malam sangat dingin, menembus kulitnya. Meskipun dingin tapi Aqeela engan untuk masuk kedalam tenda, dengan alasan. Belum ngantuk.

Cold Ceo's Favorite WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang