Isabela in Storyland [✔]

[3 x 2 = 6]

.

.

Suasana seperti ini ada baiknya diselingi dengam canda tawa dan memulai suatu permainan seru bersama anggota keluarga namun kini, lihatlah Isabela dan Lucy. Keduanya hanya menghabiskan waktu bersama untuk menghilangkan jenuh selama di dalam rental buku. Yah, ada baiknya jika tetap menetap di dalam ruangan berisi berbagai macam buku beserta makanan dan minuman hangat dan udara hangat juga. Kali ini, keduanya merasakan sensasi berbeda pada musim dingin di penghujung tahun 2022 ini.

"Lihatlah siapa yang datang ke kedai kecilku ini?" sorak seorang pria dengan celemek dan lengkap dengan wajah menjengkelkannya. Lucy segera menoleh ke sebuah papan nama yang berada di meja kasir. Bertuliskan "Kedai Tteokbokki Tae-Ri" dan ia merubah raut wajahnya dengan cepat seakan ia tak menyangka bisa masuk ke tempat ini. Seperti baru pertama kali masuk ke tempat ini karena mengetahui jika pemiliknya adalah seorang yang sangat terkenal, tidak, tidak, itu hanya sebuah perumpamaan saja.

"Kau bilang kedai ini yang terbaik?" gumam Lucy sambil menatap Isabela dengan tatapan mata elang dan raut wajah yang masam. Senyum di wajahnya surut seketika, padahal sebelumnya Lucy dan Isabela tengah membahas sesuatu yang konyol. Dengan cepat, pri yang diketahui memiliki wajah campuran itu memasang raut wajah senang, seakan-akan ia telah memenangkan suatu taruhan yang menarik.

"Sudah lama, ya, Lucyana Wei." Lucy mendelik, ia bernapas dengan jengah. Terdiam cukup lama sampai Isabela menyadari situasi di antara kedua orang dewasa itu agak kurang harmonis.

Apa Paman ini suami Bilu atau kekasih Bilu? Dia sangat tampan dan ... dimana aku pernah melihat Paman ini, ya? Terasa gak asing. Benar-benar gak asing, tapi siapa? "Halo, Paman. Kami numpang berteduh di kedai ini dan mau memesan satu porsi kue Tteok pedas tapi jangan terlalu pedas, hehe."

Pria itu mengalihkan tatapannya dari Lucy dan menatap Isabela kemudian. "Baiklah, Tuan Putri, tunggu sampai Paman kembali bersama pesananmu, ya." Pria ini segera memasang senyuman manis di hadapan Isabela.

"Bilu kenapa tiba-tiba berwajah masam gitu?" Menyadari perubahan raut wajah dan tingkah laku Lucy, Isabela memberanikan diri untuk bertanya, yah, meskipun sebenarnya Isabela sudah membantu Lucy secara halus untuk bisa menghindari pria yang mengaku sebagai pemilik kedai ini. "Apa dia Paman? Dia pasti orang yang Bilu tinggalkan selama sepuluh tahun, iya, kan?" tebaknya dengan asal. Isabela mengetahui jika Lucy bepergian ke setiap negara selama kurang dari sepuluh tahun, ia hanya tak mengetahui detailnya seberapa lama.