[4 x 3 = 12]

3 2 8
                                    

Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu, setelah melewati ujian akhir sekolah dan ujian kelulusan bagi pelajar yang berada di tingkat akhir, bebas dari kelas mata pelajaran yang membosankan, bebas dari guru yang killer dan bebas dari tuga...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu, setelah melewati ujian akhir sekolah dan ujian kelulusan bagi pelajar yang berada di tingkat akhir, bebas dari kelas mata pelajaran yang membosankan, bebas dari guru yang killer dan bebas dari tugas sekolah untuk sementara. Meski hanya sementara, mereka sangat menantikan hari kelulusan, akan ada sebuah tradisi yang melekat dengan sekolah mereka. Apakah itu? Nanti akan diketahui.

"Hei, Zy! Tangan dan kakimu sudah sembuh, kan?" tanya seseorang yang mengenkan pakaian modis dan riasan yang cantik. Bersama teman-temannya yang berdiri di belakangnya.

"Tentu aja udah," sahut temannya yang satunya. Mereka tergelak dan menatap rendah Isabela yang tengah duduk di kursinya yang berada di dekat jendela kelas.

"Hei, Zy! Kau dengar gak sih? Apa sehabis kecelakaan dan bolos satu bulan kau menjadi tuli?"

"Bolos satu bulan apanya? Dia nyaris bolos satu semester, kalau bukan karena Ketua Yayasan gak datang ke gubuknya, dia gak akan kembali bersekolah, tuh! Dasar menyusahkan kita saja!"

Isabela menghela napas panjang dan mengembuskannya dengan pelan, "Kalian kenapa, sih? Kenapa ganggu Izzy terus?"

"Ngelunjak ya kau!" semburnya, gadis dengan rambut panjang tergerai. Yang menjadi ketua dari ketiga bersahabat itu.

"Loui, sudahlah, kau lupa?" Temannya yang berambut pendek dan dikucir satu di samping itu mendekatkan kepalanya ke telinga gadis bernama Loui. Ia berbisik sambil menatap Isabela dengan tatapan yang sangat menyebalkan.

Isabela yang tak bisa melawan tak ingin diam saja, ia bangkit dari kursinya dan merampas tas serta bukunya lalu berjalan pergi meninggalkan mereka. Isabela kesal dengan perlakuan teman-teman sekelasnya itu. Meski kesal, Isabela tak mau berselisih dan membuat keributan, ia akan meninggalkan mereka dan bersikap ceria sebagaimana mestinya.

Tak ada tempat yang menyenangkan di gedung SD, Isabela sering memperhatikan gedung yang ada di seberang sana, gedung SMP dan SMA Fantasia El Maria School ini. Kapan aku bisa berada di sana. Kapan aku bisa bebas dari teman yang sering mengangguku? Apa Izzy minta pindah sekolah saja? Agustus nanti Izzy lulus, apa Izzy minta mendaftar ke sekolah yang ada di Pasun atau Java saja, ya?

Seringkali melakukan monolog pada dirinya sendiri, membuat Isabela menjadi gadis yang banyak diam karena memikirkan berbagai keputusan yang mesti ia ambil demi kebaikan dirinya, pada akhirnya, ia tak bisa memilih dan memasrahkan segalanya lepas dari genggaman tangannya. Membuat hal itu kabur darinya dan menjadi hal mustahil untuk ia dapatkan kembali.

 Membuat hal itu kabur darinya dan menjadi hal mustahil untuk ia dapatkan kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Isabela in Storyland [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang