.
.Duduk bersandar di bawah pohon maple yang berusia kurang lebih tujuh tahun itu, Isabela bermonolog pada dirinya sendiri dalam keheningan yang berteman dengan angin. Seakan-akan semesta turut mendukung situasi kacau yang gadis itu alami hari ini, bahkan hari-hari sebelum hari ini pula.
Isabela menutup bukunya dengan keras. Ia beralih merogoh benda pipih yang berteknologi canggih, yang mana selalu ia bawa namun jarang ia gunakan demi ketenangan dirinya. Seringkali ia mendapati pesan dan panggilan dari nomor asing yang sering mengirimkan ancaman dan "hadiah" kepadanya. Tentunya dalam konotasi negatif.
"Nyalakan atau enggak, ya? Padahal hanya ingin cari tau buku terbitan terbaru dari platform nila. Fantasinya apik, Izzy suka. Kenapa harus ada orang iseng, sih?" ujar Isabela dengan pelan dan kesal. Menghela napas berat sambil menekan tombol menyalakan ponsel canggihnya.
Ia dilema, belakangan ini dirinya sering menerima pesan ancaman dan terkadang sebuah foto mengerikan. Setiap kali ia membuka akun sosial media, beragam komentar dan pesan pribadi memenuhi notifikasinya, banyak sekali ungkapan dan kata-kata yang membuatnya enggan untuk keluar dari persembunyiannya.
"Andaikan saja, gak menerima undangan sekolah di sini ... apakah hal ini akan terjadi?" ujarnya, mempertanyakan hal yang tak akan pernah ia pahami.
Mengapa? Mengapa orang-orang memperlakukannya seperti oknum yang berdosa besar seperti telah melakukan pelanggaran sosial dan hukum? Isabela masihlah seorang gadis kecil yang ringkih, dan membutuhkan perhatian, dan dampingan dari orang lain.
Bukankah manusia itu ada untuk saling tolong-menolong?
Mengapa manusia di tempat ini berbeda?
Mungkin, hanya sebuah kritikan halus. Maknanya dalam bagaikan dirajam oleh ribuan kata tajam. Mampukah Isabela menahannya sampai hari kelulusan tiba? Akankah seseorang menaikkan derajatnya atas segala penghinaan yang telah ia terima sepanjang menjadi pelajar beasiswa olimpiade?
Nyatanya, mengatakan "hanya hal kecil, itu biasa, aku baik-baik saja" sambil tertunduk dalam, tarikan napas yang dalam adalah bentuk dari rasa sakit yang jauh lebih menyesakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabela in Storyland [✔]
Fantasi[R13+] [2022 Mei - Done] Blurb : Izzy tak pernah menduga jika keputusan kedua orang tuanya untuk menyembunyikan identitas asli Izzy malah membawakan petaka. Cantik, muda, bertalenta, berprestasi dalam akademik, dan juga berasal dari keluarga terpa...