românia pertama

464 56 11
                                    

welcome to românia-!

jika ada kesalahan bahasa, mohon bantuannya untuk mengoreksi.

Jeno telah sampai di Bandar Udara Internasional Henri Coandă pada pukul 4:55 PM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno telah sampai di Bandar Udara Internasional Henri Coandă pada pukul 4:55 PM. Ia segera memesan taksi dari Bucharest ke Sibiu yang memakan waktu kurang lebih 4 jam 30 menit.

Ia melihat pemandangan dari jendela taksi. Banyak pepohonan rindang yang memanjakan matanya. Udara berembus sangat sejuk yang membuat Jeno terhanyut suasana.

Tangannya begitu lihai mengabadikan pemandangan luar yang photogenic. Walaupun matahari sudah beranjak kembali ke peraduannya, Jeno tetap menikmati perjalanannya di negara yang baru untuknya.

"Vă mulțumesc, Domnule."
Thank you, Sir.

"Sunteți binevenit."
You're welcome.

Jeno telah sampai di Biertan, salah satu desa di Kota Sibiu. Ia segera mencari penginapan, namun hanya rumah penduduk yang ditemuinya.

Ia melihat ada seorang wanita muda yang sedang berjalan dengan membawa keranjang berisi bahan makanan di malam hari. Dengan berhati-hati, Jeno menepuk pundak perempuan itu pelan.

"Scuzați-mă, Domnișoară. Cunoașteți vreun han pe aici?" tanya Jeno sedikit terbata-bata.
Permisi, Nona. Apakah kamu tau penginapan di sekitar sini?

Perempuan itu berbalik badan dan menatap Jeno penuh selidik, "oh, sunteți un călător?" Jeno pun menganggukkan kepalanya.
Oh, are you a traveler?

"Instead of you staying in the inn, there's an empty room in my house and you can occupy it," tawar perempuan itu.

"Can I?" Perempuan itu menganggukkan kepalanya.

"Previously, my name is Helena Liu Yang. You can call me Yangyang, but the people here call me Helena. If you?"

"Jeno, Lee Jeno."

"Oh, are you Korean? I can speak a little Korean."
"안녕하세요, 제 이름은 Helena Liu Yang 입니다."

"Bahasa Koreamu bagus. Kamu orang Korea juga?!"

"Iya. Aku keturunan Korea, China, Jerman, dan România."

"Wah, aku tidak menyangka bertemu dengan orang keturunan Korea. Boleh aku memanggil nama Koreamu Ryu, dari nama Liu?"

"Boleh saja, aku suka panggilan itu."

Kini mereka terlibat percakapan di tengah perjalanan menuju rumah Yangyang. Pemandangan malam di desa ini membuat Jeno takjub.

"Oh iya, kalau boleh tau, apa tujuanmu datang ke desa ini, Jeno?" tanya Yangyang membuka percakapan.

"Aku ingin mengunjungi Abbey of St. Carta."

"Oh my God! Ești preot pozând ca un călător?" kejut Yangyang.
Are you priest posing as a traveler?

"Bukan, Ryu. Nu sunt un preot, dar sunt un călător."
I'm not a priest, but I'm a traveler.

"Berhubung hari sudah malam, aku singgah sebentar ke sini untuk mencari penginapan lalu bertemu denganmu," jelas Jeno.

"Jeno, kamu sudah tau cerita mistis tentang Biara Carta?" tanya Yangyang dan Jeno menganggukkan kepalanya.

"Bukan aku melarangmu, tapi tempat itu sangat terkutuk, Jeno. Walaupun sudah pernah disucikan, banyak hal-hal yang masih tidak masuk akal."

"God with us, Ryu. Ada sedikit kisah kenapa aku datang jauh dari Korea ke România, salah satunya untuk mencari kebenaran."

Yangyang hanya menganggukkan kepalanya pasrah. Ia melihat kesungguhan dalam diri Jeno untuk datang ke sana. Yangyang tidak bertanya lebih lanjut apa alasan Jeno mengunjungi Abbey of St. Carta, lagi pula mereka baru saja kenal.

"Jeno, kita sudah sampai. Ini rumahku, mari masuk," ajak Yangyang setibanya di rumah.

Jeno memasuki rumah Yangyang yang cukup luas. Tidak banyak barang dan perabotan tertata rapi. Suasana khas desa yang sangat dirindukan Jeno.

"Ini kamarmu, Jeno. Kalau kamu memerlukan sesuatu, panggil saja aku. Kamarku tepat di depan kamarmu."

Sebelum Yangyang pergi, Jeno mencekal pergelangan tangan perempuan itu.

"Ryu, vă mulțumesc."
Ryu, thank you.

"Nu trebuie să-mi mulțumești și să vorbești cu mine în mod oficial, suntem prieteni. Dar, sunteți binevenit," balas Yangyang tersenyum.
You don't need to thank me and talk to me officially, we're friends. But, you're welcome.

tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tbc.

211217

beneran, bikin cerita ini tuh nguras pikiran banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

beneran, bikin cerita ini tuh nguras pikiran banget. aku jadi bolak balik dari laptop ke hp, dari web ke web, dan dari keyboard bahasa satu ke keyboard bahasa lain. jadi mohon dukungannya ya, selamat membaca!

oh iya, sebenernya sih aku gak yakin sama work ini. tapi diyakinin aja sih, semoga engga fail. hehe.

[end] românia, jenyang gs.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang