"J-jeno.." panggil Yangyang lirih. Tubuhnya lemah, pandangannya sedikit mengabur dengan tenggorokan yang cukup kering.
"R-ryu.. Puji Tuhan, kamu sudah sadar. Ayo kita kembali, Jay tengah menunggu kita."
"T-tidak bisa.."
"Kenapa, Ryu?"
"Jiwaku sudah terikat dengan--ARGH!!"
Tubuh Yangyang terpental jauh dari Jeno. Rasanya, ia ingin menyerah. Namun samar-samar melihat Jeno yang tengah menyelamatkannya, ia tidak boleh lemah dan harus bisa mengalahkan iblis.
"Ya Tuhan, hatiku tidak mampu sungguh-sungguh mengasihi-Mu, aku ingin mengasihi-Mu, tetapi aku kekurangan kekuatan. Apa yang harus aku lakukan? Kiranya Engkau membuka mata rohaniku dan kiranya Roh-Mu menjamah hatiku. Biarlah saat aku datang ke hadapan-Mu, aku melepaskan semua kenegatifan, tidak dihalangi oleh siapa pun, materi, atau benda apa pun, serta membuka hatiku sepenuhnya di hadapan-Mu, sedemikian rupa sehingga seluruh keberadaanku dapat kuserahkan di hadapan-Mu. Bagaimanapun Engkau ingin mengujiku, aku siap. Sekarang, aku tidak memikirkan prospek masa depanku, dan aku juga tidak terbeban oleh kematian. Dengan hati yang mengasihi-Mu, aku ingin mencari jalan kehidupan. Segala hal, segala sesuatu-semua ada di tangan-Mu; nasibku berada di tangan-Mu, dan Engkau memegang hidupku di tangan-Mu. Sekarang, aku berusaha mengasihi-Mu, dan terlepas dari apakah Engkau mengizinkan aku mengasihi-Mu, terlepas dari bagaimana Iblis mengganggu, aku bertekad untuk mengasihi-Mu."
Kembali, Tuhan menunjukkan kuasa-Nya. Yangyang terbatuk-batuk dengan darah yang keluar dari mulutnya. Iblis yang tengah menguasainya terbakar tepat di hadapannya.
"RYU!!"
"J-jeno.. Aku k-kembali.. T-terima kasih.."
Yangyang jatuh dalam pelukannya. Jeno membawa perempuan itu ke dalam gendongannya. Mereka harus kembali ke tubuh masing-masing sebelum semua memudar.
"Ryu, bertahanlah.. Kita akan kembali bersama.."
Jay yang berada di sisi antara Jeno dan Yangyang mengembangkan senyumannya. Denyut nadi dan detak jantung mereka berdetak kembali.
"Selain kuasa Tuhan, kekuatan cinta kalian benar-benar membantu semuanya. Jeno lelaki yang baik, akhirnya Helena-ku menemukan orang yang tepat."
Cahaya matahari yang menyilaukan matanya membuat Yangyang terbangun dari tidurnya. Dilihatnya ada Jay yang tengah membawakan vitamin untuknya.
"Jay, di mana Jeno?!"
"Jeno baik-baik saja, Helena. Kamu tidak perlu khawatir. Dia sedang mandi."
"Oh, syukurlah."
"Bagaimana keadaanmu sekarang? Sebentar, aku periksa dulu."
Jay memeriksa leher dan tangan Yangyang. Setelahnya, ia mengusap dahi dan berlanjut mengusap surai Yangyang.
"Puji Tuhan, kamu sudah kembali. Jeno sangat mengkhawatirkanmu."
"Keadaanku sekarang sudah jauh lebih baik dari kemarin, Jay. Aku tau kamu juga khawatir, tapi aku sudah benar-benar kembali. Terima kasih karena selalu ada untukku, Jay."
"Iya, Helena. Minumlah vitaminmu sebelum mandi. Setelahnya, mari sarapan bersama dengan Jeno. Aku tadi meminjam sebentar dapur Nyonya Maureen untuk bereksperimen. Tolong, jangan adukan padanya."
"Iya, aku mengerti. Lagi pula, sepertinya ibu sudah mengizinkanmu untuk mengakuisisi ruangan keramatnya."
"Ya sudah, aku tunggu di ruang makan. Sepertinya Jeno sudah selesai mandi. Segera mandi, kamu bau."
Jay segera berlari dari sana dan dapat ia dengar jika Yangyang tengah berteriak kesal padanya.
"Jay!"
Tanpa mereka tau, ada sepasang mata yang menatap mereka penuh sendu.
"Wajar saja jika mereka sangat dekat. Jay sudah lebih dulu mengenal Ryu daripada aku. Aku hanyalah orang asing yang datang tanpa permisi ke kehidupan Ryu."
tbc.
220115
bentar banget, uwu uwunya di episode selanjutnya. jangan bosen dulu hiks :(
KAMU SEDANG MEMBACA
[end] românia, jenyang gs.
Fanfiction𝗷𝗲𝗻𝘆𝗮𝗻𝗴, jeno yangyang from nct. 𝗴𝗲𝗻𝗱𝗲𝗿𝘀𝘄𝗶𝘁𝗰𝗵, 𝗺𝘆𝘀𝘁𝗲𝗿𝘆. Jeno, pria asal Incheon, yang jauh bertandang dari Korea Selatan menuju România. Dengan berbekal keyakinan, ia menuju Kota Sibiu dan singgah sebentar di Desa Biertan...