Setelah sarapan bersama, Jay pamit untuk pulang. Kini tinggal Jeno dan Yangyang yang masih berada di sana. Yangyang tengah bersiap-siap pergi untuk memberi makan hewan ternak.
"Kamu mau ke mana, Ryu?" tanya Jeno yang melihat Yangyang keluar rumah.
"Oh iya, aku lupa pamit kepadamu. Aku akan pergi memberi makan hewan ternak. Apa kamu mau ikut?" tanya Yangyang dan diangguki oleh Jeno.
Sembari menikmati udara pagi Desa Biertan, mereka mengobrol untuk memecahkan suasana.
"Bagaimana keadaanmu sekarang, Ryu?"
"Tidak perlu khawatir, aku sudah lebih baik dari sebelumnya, Jeno. Bagaimana pula dengan keadaanmu? Kamu pasti mengalami hal berat selama masa pemulihanku."
"Keadaanku sama baiknya denganmu, tenang saja."
"Ryu, apa kamu sudah lama mengenal Jay? Aku lihat, kalian sangat dekat.""Jay memang sosok kakak yang baik bagiku, begitu pula dengan aku yang seperti sosok adik baginya. Dia sudah ada dalam kehidupan keluargaku sejak kepindahanku ke România.
Jay hanya tinggal sendiri dengan Nyonya Hae. Ayahnya telah tiada ketika berada di Korea dan mereka memutuskan lebih baik menetap di România saja.
Itulah sebabnya jika Jay mengkhawatirkan aku. Sama sepertimu, dia selalu ada ketika aku mendapatkan penglihatan dan melakukan perjalanan ke alam bawah sadar," jelas Yangyang dan Jeno menghela napas pelan.
"Syukurlah," gumamnya.
"Kamu tunggu saja di sana, sekawanan bebek kesayanganku ini sedang merindukanku," ujar Yangyang setibanya mereka di sana.
"Apa boleh aku ikut denganmu? Aku ingin menyapa kesayanganmu."
Yangyang tertawa akibat pernyataan dari Jeno, "tentu saja boleh, Jeno. Tapi kamu tamuku, seharusnya kamu menunggu saja di sana."
"Ryu, aku memaksa," pinta Jeno seperti anak kecil yang membuat Yangyang menganggukkan kepalanya.
"Iya, boleh. Kalau terlalu bau, lebih baik kamu duduk saja."
Jeno dan Yangyang memberi makan sekawanan bebek yang kelaparan. Selama Yangyang pergi, ada Jay yang menggantikan dirinya sementara untuk memberi makan bebek. Jeno terlihat sangat antusias karena sebelumnya ia tidak pernah memiliki hewan ternak apapun.
"Jeno, kamu terlihat senang sekali. Apa karena memberi makan bebek?"
"Benar, Ryu. Aku tidak pernah punya hewan ternak, tapi punya hewan peliharaan. Namanya bongshik, kucing yang selalu menemaniku."
"Apa sekarang dia di Korea sendirian?"
"Iya, tapi setidaknya masih ada temanku di sana yang merawatnya selama aku pergi."
Masing-masing dari mereka bercerita hingga sekawanan bebek kenyang. Yangyang sangat antusias menceritakan kesehariannya kepada Jeno yang membuat Jeno marasa bukanlah orang asing lagi bagi Yangyang.
"Ryu, sebelum aku kembali ke Korea, apa kamu mau ikut aku sebentar mengukir kenangan lagi di România?"
"Tentu, Jeno. Aku selalu bersamamu."
tbc.
220116
KAMU SEDANG MEMBACA
[end] românia, jenyang gs.
Fanfic𝗷𝗲𝗻𝘆𝗮𝗻𝗴, jeno yangyang from nct. 𝗴𝗲𝗻𝗱𝗲𝗿𝘀𝘄𝗶𝘁𝗰𝗵, 𝗺𝘆𝘀𝘁𝗲𝗿𝘆. Jeno, pria asal Incheon, yang jauh bertandang dari Korea Selatan menuju România. Dengan berbekal keyakinan, ia menuju Kota Sibiu dan singgah sebentar di Desa Biertan...