românia kesembilan

104 28 4
                                    

Jeno segera keluar dari ruangan baca dengan berlari. Ia yakin, saat ini Yangyang sedang kesulitan. Ia menyusuri kembali lorong-lorong tanpa peduli rasa sakit yang masih menyerang tubuhnya.

"Ryu!!"

Jeno mendobrak paksa pintu yang berbeda dari pintu ruangan lainnya. Terlihat di sana ada Yangyang yang kaki dan tangannya diikat oleh tali, begitu pula dengan wajahnya yang tertutupi oleh kain.

Yangyang tepat berada di tengah-tengah lingkaran dengan tanda segi enam di tengahnya. Lilin-lilin kecil yang telah menyala berjejeran mengelilingi lingkaran tersebut.

"Jeno, help me.." panggil Yangyang lemah.

"Sure, Ryu," balas Jeno yang berjalan dengan hati-hati mendekati raga Yangyang.

Jeno membuka kain yang menutupi wajah Yangyang. Kini tepat berada di depan wajah sayu perempuan dengan empat darah negara yang berbeda.

Ia membelai halus pipi Yangyang yang tampak kusut dan sedikit dingin. Bibirnya mencium kening perempuan tersebut penuh sayang. Tangannya terulur mengusap surai Yangyang yang nampak berantakan dan membacakan doa tepat di telinga Yangyang.

Namun seketika tubuh Jeno terbanting ke belakang hingga menabrak pintu. Yangyang membuka matanya cepat dengan tawa yang memekakkan telinga Jeno.

"Ea nu se va întoarce. Ea este deja cu mine în regatul meu. Ești un pierzător," ujar seseorang di tubuh Yangyang.
She won't return. She's already with me in my kingdom. You're loser.

"Tidak! Sebentar lagi kamu akan kalah dan Yangyang akan kembali!" teriak Jeno.

Yangyang yang sudah dirasuki hanya tersenyum penuh kemenangan dengan Jeno yang lagi-lagi terbanting dari ketinggian. Namun matanya menyalang marah melihat Jeno yang berusaha berjalan tertatih mendekati raganya.

"Argh!!"

Jeno merasakan kembali nyeri di sekujur tubuhnya. Namun ia tidak menyerah begitu saja. Dengan kekuatan yang tersisa, ia berhasil memegang pergelangan kaki Yangyang yang diikat tali.

"Ryu, aku mohon, bertahanlah.. Tolong, Ryu, bertahanlah demi orang tuamu dan juga aku.." lirih Jeno sebelum menutup matanya.

Jeno berhasil menyusul Yangyang di alam bawah sadar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno berhasil menyusul Yangyang di alam bawah sadar. Tidak hanya raganya, namun jiwanya juga ikut merasakan sakit yang luar biasa.

"Tidak! Aku tidak boleh lemah. Aku harus menyelamatkan Ryu bagaimana pun caranya."

Jeno kembali melangkahkan kakinya keluar dari ruangan gelap. Diambilnya lampu petromaks yang tidak jauh darinya. Namun ia tidak melihat tanda di mana Yangyang berada.

"Ryu!! Can you hear me?!"

"Je——hmphh!!"

"Ryu!!"

Jeno yang sedikit mendengar balasan dari Yangyang segera berlari ke tempat di mana perempuan tersebut berada. Ia kini lebih mengandalkan pendengaran dan perasaannya untuk menemukan Yangyang.

"Ryu!!"

"Help me.."

Jeno membuka paksa pintu di hadapannya. Lagi-lagi, ia harus menahan rasa sakit yang masih mendera raga dan jiwanya.

Dilihatnya Yangyang yang tengah terbaring lemah di lantai dengan wajah yang tertutupi kain, juga tangan dan kaki yang terikat oleh tali. Tidak hanya raga, namun jiwa Yangyang juga sangat menyedihkan.

"Ryu.."

"Jeno.. Help me.." lirih Yangyang.

Jeno berusaha melepaskan ikatan yang melilit kaki dan tangan Yangyang, juga kain yang menutupi wajah perempuan tersebut. Digendongnya perlahan menjauhi ruangan tersebut dan kembali ke ruangan utama.

"Ryu, tetaplah di sini. Peganglah lampu ini agar kamu bisa kembali. Ryu, kamu mendengarkan aku, kan?" tanya Jeno. tepat di. telinga Yangyang. Perempuan itu hanya menganggukkan kepalanya sembari memeluk lampu petromaks yang Jeno berikan.

"Aku kembali terlebih dahulu. God with us, take care," ujar Jeno mencium kening Yangyang sebelum kembali ke tubuhnya.

Jeno yang perlahan membuka matanya merasakan aura mencekam di dalam ruangan. Kekuatan iblis bertambah kuat dengan jiwa Yangyang yang semakin melemah. Berulang kali, tubuh Jeno menghantam pintu di belakangnya. Namun ia tak gentar untuk kembali ke depan raga Yangyang.

"Ești un pierzător..!!"

Iblis dalam raga Yangyang mengucapkan mantra yang Jeno tidak pahami. Jeno mengambil air suci yang telah ditetesi oleh darah Kristus. Ia selalu menyimpannya dalam botol kecil dan dikaitkan dengan tali sehingga membentuk kalung.

Diam-diam Jeno berjalan menuju raga Yangyang yang telah diselimuti oleh kekuatan iblis. Ia menuangkan sedikit air tersebut ke telapak tangannya dan mengusapnya ke kening Yangyang seraya membaca doa tepat di telinga perempuan itu.

"Iblis, atas nama Tuhan, keluar dari tubuh ini. Dengan kekuatan Roh Kudus. Atas nama Bapa dan Yesus Kristus. Kembalilah ke neraka!!"

Setelahnya Jeno bersimpuh dan mengepalkan kedua tangannya. Ia berdoa berulang kali dengan penuh keyakinan agar iblis dalam tubuh Yangyang segera kembali menuju neraka.

"Ave, Maria, gratia plena; Dominus tecum: benedicta tu in mulieribus, et benedictus fructus ventris tui Iesus."

Angin berembus kencang entah dari mana asalnya mematikan lilin yang mengelilingi lingkaran. Tubuh Jeno kembali menghantam lantai, namun tidak menyurutkannya untuk tetap berdoa.

Ikatan di tangan dan kaki Yangyang terlepas dengan sendirinya. Raganya berjalan mendekati Jeno yang tetap khitmad berdoa. Dicengkeramnya dagu Jeno dan dilihatnya botol kecil yang melingkar di leher lelaki tersebut. Tanpa iblis sadari, air suci tersebut telah Jeno tuang ke dalam telapak tangannya dan ia basuhkan ke kepala Yangyang.

"ARGH!!"

Iblis tersebut telah keluar dari raga Yangyang dan berteriak kepanasan menjadi serpihan debu. Bertepatan dengan itu, angin berembus normal dan tubuh Yangyang ambruk di hadapan Jeno.

tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tbc.

220104

yah.. kayaknya habis ini udah mau ending deh :( kok cepet banget sih :( maaf ya kurang banyak konflik :(

hueee.. maaf banget kalau ini aneh banget 🤧 bingung iblisnya mau aku taruh mana, alhasil cuma sedikit munculnya :(

[end] românia, jenyang gs.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang