românia kesepuluh

104 28 7
                                    

"Ryu!! Kembali!!"

Jeno memegangi tubuh Yangyang yang terkapar lemah tak berdaya. Ia berhasil mengurung iblis kembali ke asalnya, namun belum mampu mengembalikan Yangyang.

"Ryu!! Aku mohon, bangun.. Kebenaran yang aku cari sudah aku temukan. Sekarang kamu kembalilah.. Aku mohon.."

Jeno menangis sembari memeluk dan mencium wajah Yangyang. Diusapnya kembali surai dan wajah Yangyang yang nampak berantakan. Perasaannya begitu pilu melihat perempuan yang mengorbankan jiwanya hanya untuk dirinya.

"Ryu, aku mohon, kembalilah.. Bertahanlah demi orang tuamu dan juga aku.. Tanpamu juga, aku tidak akan bisa menemukan kebenaran yang aku cari selama ini.."

Denyut nadi Yangyang mulai melemah yang membuat Jeno menangis histeris sembari memeluk Yangyang erat.

"Ryu, kembali!! Tuhan, jangan ambil Ryu-ku.."

Jeno sekarang tidak bisa berpikir jernih. Ia tetap mengajak Yangyang berbicara dengannya agar perempuan itu dapat merespon ucapannya. Bagaimana pun juga, Yangyang harus kembali.

"Ryu..!! Aku mohon!! Jangan meninggalkanku.."

Jeno kembali berteriak histeris ketika napas Yangyang tidak lagi berembus. Wajahnya sembab penuh air mata. Pelukannya makin erat terhadap Yangyang.

"Ryu.. Kembali.. Terima kasih.." lirih Jeno dan mencium lembut bibir Yangyang yang mulai membiru. Bertepatan dengan itu, Yangyang membuka matanya perlahan.

"Jeno.." panggil Yangyang lemah.

"Ryu..!!"
"Puji Tuhan, terima kasih telah kembali.."

Jeno tidak berhenti mencium kening Yangyang dan memeluk perempuan itu penuh sayang. Dirinya tidak ingin ditinggalkan Yangyang begitu saja. Lebih baik dirinya yang pergi, jangan Yangyang.

"Sungguh, Ryu.. Aku tidak ingin kehilanganmu.. Terima kasih telah bertahan sejauh ini.."

Sebelum meninggalkan biara, Jeno berdoa terlebih dahulu sembari membopong Yangyang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum meninggalkan biara, Jeno berdoa terlebih dahulu sembari membopong Yangyang. Kini ia menuju pondok kecil yang mereka jadikan tempat istirahat. Dilihatnya hari yang akan beranjak gelap. Jeno sudah tidak tau berapa lama waktu yang mereka habiskan dalam biara.

Kebenaran yang Jeno cari sudah ia temukan. Sister Maria, ibunya, sudah tiada dan tidak bisa lagi kembali bersamanya, begitu pula dengan pastor, dan biarawati lainnya. Walaupun iblis telah mengambil raga mereka, setidaknya Jeno telah mengirim iblis ke asalnya agar Tuhan selalu menjaga arwah ibunya, pastor, dan biarawati lainnya di sisi-Nya.

"Ryu, beristirahatlah. Aku akan mengambil air untuk menyeka tubuhmu."

Yangyang hanya mengangukkan kepalanya. Raga dan jiwanya benar-benar lelah, seperti sudah mati rasa. Namun ia harus bertahan demi orang tuanya, juga lelaki yang telah menyelamatkannya.

Jeno sudah kembali dengan air dalam baskom dan kain untuk menyeka Yangyang. Ia menutup tubuh depan Yangyang menggunakan selimut dan membuka pakaian Yangyang perlahan tanpa melihatnya.

"Ryu, maafkan aku karena lancang menyentuh tubuhmu. Aku mohon, izinkan aku untuk menyeka dan mengobati lukamu."

Yangyang hanya menganggukkan kepalanya. Jeno mengusap tubuh Yangyang menggunakan air basah secara perlahan. Ia hanya meringis pelan melihat luka Yangyang yang tidak sebanding dengan lukanya.

Selesai mengobati Yangyang, Jeno pergi untuk membersihkan badannya dan mengobati lukanya. Ia kembali untuk melihat wajah damai Yangyang ketika tertidur yang membuatnya melengkungkan garis bibir membentuk bulan sabit.

"Good night, Ryu."

Sebelum Jeno pergi, Yangyang mencekal pergelangan tangan Jeno.

"Jeno, jangan pergi. Aku mohon, tidurlah di sampingku," lirih Yangyang tanpa membuka matanya.

Jeno kembali tersenyum dan merebahkan badannya di samping Yangyang. Ia menggenggam erat tangan Yangyang lalu menciumnya.

"Jeno, thank you for saving my life," gumam Yangyang yang dapat di dengar Jeno.

"No problem, Ryu. Itu sudah tugasku untuk menyelamatkanmu."

Sebelum menutup matanya, Jeno mencium kening Yangyang penuh mesra. Setidaknya, malam ini mereka dapat beristirahat dengan tenang.

tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tbc.

220104

hehe, maaf banget kalau ini cringe atau aneh gitu. soalnya kalau si cewe end, cerita ini juga ikut end. kan kasihan si cowo nya nanti jadi sad ending.

[end] românia, jenyang gs.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang