Langit meninggalkan gelapnya, menghadirkan cahaya terang dari matahari yang silih berganti. Jisung membuka matanya setelah ia tidur tanpa sehelai kain yang ia kenakan. Selimut tebal berwarna putih kini membaluti tubuhnya. Malam itu terasa seperti mimpi, berlalu begitu saja setelah mereka saling berbagi cinta satu sama lain. Setiap sentuhan Lee Know membuatnya bahagia tak terkira. Ia sampai tidur sepulas itu.
Baru saja ingin ia peluk tubuh kekasihnya saat terbangun. Namun, bukan Lee Know yang ia dapat, tetapi hanya sebuah guling yang ada disampingnya. Jisung membuka matanya lebih lebar, ia langsung tersadar sepenuhnya. Jisung bangkit dan menoleh kesisi kanan kirinya yang memang Lee know tidak ada disana. Dengan segera Jisung berlari mencari keberadaan Lee Know, masih mengenakan bedcover yang menutupi tubuhnya itu. Jisung mencari kearah kamar mandi, tetapi tempat itu kosong.
"Chagia Kau dimana? " panggilnya dengan takut.
Tak ada sahutan dari siapapun, hanya suaranya yang semakin menggema di ruangan mewah itu.
"Chagia--- jangan bersembunyi seperti ini. Keluarlah, Aku masih ingin memelukmu" ucap Jisung lagi semakin panik.
Jisung takut Lee Know meninggalkannya lagi. Disaat ia berjalan ke setiap sudut, tak lama ponselnya berdering, Jisung segera menyambar, masih dengan rasa khawatir yang tergambar diwajahnya.
"Selamat pagi"
"Sayang, Kau dimana? Kenapa sudah bangun? Aku mencarimu" rengek Jisung, namun seseorang diseberang sana hanya mengeluarkan suara gelak tawa sebagai balasan.
"Peter, Kau bicara apa? Aku tidak mengerti bahasa korea"
Jisung terdiam, ia mengecek nama dari si penelpon yang ternyata itu adalah Jake.
"Ah, Jake. What's going on? "
"Nothing. Aku hanya ingin mengucapkan selamat pagi padamu. Peter, Aku sangat rindu padamu. Bagaimana kalau kita bertemu siang ini? "
Baru saja Jisung mau membuka mulut untuk menjawab, Lee Know masuk dari luar dengan pakaiannya yang sudah sangat rapi. Ia juga membawa coffe dan sarapan untuk Jisung.
Lee Know tersenyum sambil menyapa simanis.
"Annyeong.. "
Lelaki itu menaruh makanan yang dibawa diatas meja, lalu merangkul pinggang Jisung dan mencium tengkuk anak manis itu.
"Peter? " tanya Jake masih menunggu jawaban Jisung.
"Aku tidak bisa, Aku ingin istirahat hari ini. Bye"
"Peter? "
Jisung langsung mematikan panggilannya, lalu beralih pada manusia paling tampan dihadapannya sekarang.
"Kau kemana saja? " tanya Jisung seraya memegang wajah Lee Know yang langsung laki-laki itu raih tangan Jisung, dan menciumnya.
"Kembali ke kamarku sebentar. Sebelum ada orang yang curiga"
"Ada acara? Kau sudah sangat rapi sepagi ini" hidung Jisung mengendus dada bidang Lee Know yang sangat wangi.
"Iya. Acara kencan denganmu"
Jisung menaikan alisnya. Namun Lee Know malah menyambar bibir Jisung dan menciumnya dengan penuh gairah.
"Hmmpphhh... "
Jisung membalasnya singkat dan melepas ciuman itu sebelum Lee Know tidak bisa mengontrol dirinya lagi.
"Apa yang malam belum cukup? " tanya Jisung dengan polos, dan malah membuat Lee Know semakin tidak tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX- | MINSUNG ✅ [END]
RandomKisah dua manusia straight yang bahkan tidak pernah terjun untuk tahu kisah sesama jenis. Tapi kenapa keduanya bisa sama-sama suka? Lee Know hendak mengecup dahi si manis, namun Jisung menahannya. "Kita sudah putus" canda Jisung, "Maukah Kau m...