6

2.8K 310 13
                                    

"Ketika sadar bahwa tidak melihatmu membuatku tersiksa, saat itu Aku paham bahwa cinta bisa terjadi pada siapa saja. Tidak peduli siapa dirimu, Aku hanya memandangnya sebagai cinta"

.
.
.

"Permisi Pak, Saya ingin bertemu dengan Hwang Hyunjin, penghuni kamar no 202"

Ucap IN yang masih mengenakan seragam sekolahnya. Lelaki yang bertugas sebagai kepala keamanan di asrama itu lantas masuk ke ruangannya dan menelepon si pemilik kamar. Setelah itu, IN diminta untuk menunggu sebentar.

Tak lama kemudian Hyunjin datang dengan baju olahraga sekolahnya.

"Kau Jeongin ya?" sapa Hyunjin. Pemuda polos bernama Yang Jeongin itu segera menoleh lalu berdiri seraya membungkuk memberi hormat.

"Ne Hyung"

"Ayo ikut Aku keatas"

Agak sedikit canggung memang, tanpa banyak bertanya IN mengikuti langkah Hyunjin kearah lift.

Jari telunjuk Hyunjin menekan tombol lantai empat. Disana IN hanya diam, dengan pandangan lurusnya, tak berbeda dengan lelaki yang lebih muda darinya, Hyunjin pun enggan membuka suara. Kedua tangannya yang tadinya bersedekap dada kini ia masukan ke saku celana ketika pintu lift terbuka.

Keduanya berjalan menyusuri lorong kamar yang saling berhadapan.

Lee Know menyuruh IN untuk menjemput Yura di asrama temannya, entah akan pergi kemana ia semalam, yang jelas tanpa memberitahu ia hanya memberikan alamat rumah lalu berjanji akan menjemput Yura setelah pulang sekolah gadis itu, dan pindah ke tempat baru.

Kini tiba dihadapannya sebuah pintu cokelat dengan angka 202 disana. Hyunjin segera membuka pintu, dan keduanya langsung masuk.

"Yura^^" IN tersenyum hangat ketika matanya mendapatkan gadis kecil yang selama ini ia rawat. Gadis itu hanya diam dengan wajah murungnya.

"Oh pintunya tidak dikunci?"

Mendengar suara tak asing itu, Hyunjin membalikkan tubuhnya.

"Jisung? Ada apa?"

Semua orang kini menatap Jisung yang berdiri di ambang pintu. Netra Jisung melihat satu persatu orang yang ada di asrama Hyunjin sekarang. Namun sesosok gadis kecil membuat ia mematung. Yura, kenapa dia ada di kamar Hyunjin? Lalu apakah Lee Know juga ada disini? Tapi dimana Lee know?

Sejak kejadian semalam, Jisung menjadi benar-benar benci terhadap lelaki yang bernama Lee Minho. Ia bahkan tidak pernah membayangkan seorang yang memiliki gender yang sama dengan dirinya akan menciumnya secara kasar.

"Jisung Oppa~~" Yura lantas berlari kearah Jisung lalu memeluknya.

"Kau kenal dia?"

Baik Yura maupun Jisung, keduanya tidak menjawab dan saling berpelukan. Pelukan Jisung benar-benar hangat, tapi tatapannya kosong saat Yura semakin mengeratkan pelukan. Baru sekali bertemu padahal, tapi Yura begitu cepat menyukai keberadaan Han Jisung di dalam hidupnya.

Suasana begitu canggung, Yura menangis tiba-tiba.

"Oppa.. Tolong Aku"

Jisung melonggarkan pelukannya, menatap wajah Yura kecil yang memurung. Han benar-benar bingung.

"Yura gwaenchana? Kau baik-baik saja, kan?"

"Oppa-ku pergi, Aku tidak tahu dia kemana"

"Baiklah, jangan menangis. Lee know oppa tidak mungkin meninggalkanmu sendirian"

EX- | MINSUNG ✅ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang