Ditengah sunyinya malam di kota seoul, ketika mayoritas penduduk sudah tenggelam dalam mimpi mereka, kedua remaja ini masih berada di sekitaran tempat terpencil cukup jauh dari keramaian. Satu demi satu anak tangga mereka lewati untuk turun kebawah, menghampiri scooter yang terparkir, milik restoran tempat Lee Know bekerja. Tangan kanannya menggenggam Jisung dengan erat, hingga pada akhirnya terpaksa ia lepas untuk memakaikan helm pada anak itu.
Sudah terlihat jelas dari cara Lee Know memperlakukan Jisung, ia tampak sangat mencintai anak itu lebih dari dirinya sendiri. Dari cara ia menatap mata Jisung, dari cara ia menggenggamnya, atau hanya sekedar mendengar namanya, hati anak malang bernama Lee Minho bisa menghangat.
Cinta memang sulit ditebak, bahkan dirinya tidak pernah tahu akan mencintai laki-laki, bukan perempuan. Sedari dulu, ia tidak pernah mempunyai perasaan pada siapapun, baik itu pada perempuan maupun laki-laki. Lee Know benar-benar awam soal percintaan.
Ini pertama kalinya ia merasakan jatuh cinta. Dimana hatinya selalu hangat, jantungnya selalu berdebar, perutnya selalu merasa geli, dan darah selalu berdesir hebat kala ia bersama Jisung. Tidak banyak yang bisa ia lakukan, tapi membuat anak manis itu bahagia menjadi keinginannya sekarang.
Mesin scooter dinyalakan, jalanan dengan pencahayaan yang redup menjadi lebih jelas ketika lampunya menyala. Lee Know menarik tangan Jisung yang sedang mencengkeram kuat-kuat kemejanya untuk memeluk perutnya. Ia tersenyum, tersenyum senang seperti memenangkan lotere sepuluh milyar. Sementara dibelakang sana, si manis Jisung hanya diam dengan matanya yang terpejam sembari memeluk dengan erat.
"Apakah hubungan kita akan bertahan lama? "
"Kau akan menjadi kekasihku selamanya kan? "
"Atau ini hanya awal dari sebuah rasa sakit yang mungkin suatu saat bisa terjadi begitu saja. Lee Know hyung, Aku takut. Ini salah, tapi Aku mencintaimu"
Scooter semakin melaju dengan kecepatan tinggi, mengejar waktu sebelum semakin larut.
Pukul 01:15 dini hari, Lee Know memasukan ponselnya kembali ke saku setelah melihat jam.
Sesampainya di rumah Jisung, mereka berdua masuk. Seperti biasa rumah ini selalu sepi, Nyonya besar di rumah ini juga kembali pergi melanjutkan karirnya setelah mendapat cuti dua hari. Jisung kembali sendirian, mungkin di rumah ini memang ada asistennya, tetapi untuk hubungan yang lebih dekat seperti keluarga, Jisung tidak punya siapapun selain Lee Know yang menemaninya sekarang.
"Gerah sekali" adu Lee Know.
"Ac nya sudah Aku nyalakan perasaan" balas Jisung memastikan kembali Ac nya melalui remote control.
"Bukan itu, Aku berkeringat. Mungkin karena bekerja, Aku ingin mandi"
"Baiklah, Aku siapkan handuk dulu"
"Ini" Jisung menyodorkan handuk putih dan piyama yang ia ambil dari lemari perlengkapan mandi.
"Terimakasih "
"Uhm"
Lee Know melangkahkan kakinya kearah kamar mandi, dan Jisung memilih untuk tidur karena sudah mengantuk.
Beberapa menit kemudian, setelah Lee Know selesai ia melihat kekasihnya sedang meringkuk diatas kasur king size berbalut sprai putih. Pemandangan indah semacam apa ini? Anak itu bahkan terlihat sangat lucu ketika matanya terpejam tanpa selimut dan telapak kakinya yang telanjang, sementara dinginnya Ac yang Jisung nyalakan demi Lee Know tidak kepanasan, sudah bisa Lee Know rasakan bahwa anak itu kedinginan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX- | MINSUNG ✅ [END]
AcakKisah dua manusia straight yang bahkan tidak pernah terjun untuk tahu kisah sesama jenis. Tapi kenapa keduanya bisa sama-sama suka? Lee Know hendak mengecup dahi si manis, namun Jisung menahannya. "Kita sudah putus" canda Jisung, "Maukah Kau m...