17. TAWURAN

2.3K 107 4
                                    

halo guyss gimana kabar kalian??

maaf banget aku lama up cerita, soal nya kemarin-kemarin sibuk PAS, jadi ga keburu buat cerita.

ditambah lagi wattpad nya eror ga bisa kebuka jadi agak bingung gitu

pasti kalian juga kemarin abis PAS kan?

°happy reading°

BRAKK

Suara pintu yang di buka dengan cara tak santai sukses membuat beberapa orang yang berada di rooftop terkejut, seorang gadis membuka pintu rooftop dengan cara menendang nya kuat tak peduli pintu akan rusak dan segala macam.

Gadis itu berjalan masuk ke dalam rooftop sedikit berlarian, inti Ragasa merasa heran dengan kedatangan Lova yang dadakan. Lova menetralkan nafas nya yang sedikit tidak beraturan, setelah merasa baikan ia berdehem canggung.

"Kenapa ini kenapa?" Lova melirik ke arah Shaka yang bertanya bingung.

"Kalian liat kalung di sini gak?"

Kelima cowo itu terdiam sejenak dan menatap satu sama lain dengan tatapan yang sulit diartikan. Gadis perawakan blasteran itu mengernyit bingung, ia menunggu mereka seperti yang sedang bertelepati.

"Ini?" Regal memperlihat kan kalung berwarna hitam itu di sebelah tangan kanan nya.

Lova menatap Regal lalu tatapan nya beralih kepada kalung yang Regal pegang. Damn! benar sekali itu kalung milik nya, Lova-lova kenapa kamu bisa ceroboh sekali.

Regal menyodorkan kalung itu pada Lova, gadis itu mengambil kalung nya dengan perasaan yang tidak enak.

"Lo dapet kalung itu darimana? kayak nya dari ukiran itu bukan kalung biasa, limited edition gitu noh" emang bener ucapan Dikta ini, ini bukan kalung biasa yang dijual di toko-toko pada umum nya. Kalung ini hasil buatan dari kakek nya, lambang kalung ini mempunyai arti dan maksud tertentu tanpa kalian ketahui.

"Thanks udah nemuin kalung nya" Mereka tak ayal mengangguk mengiyakan ucapan Lova yang berterima kasih, kemudian gadis tersebut melenggang pergi entah kemana tujuan nya tersebut palingan kelas atau perpustakaan.

Tak heran sekali bagi mereka dengan sikap gadis blasteran itu. Jarang juga berinteraksi sebab Lova selalu mematikan topik atau tidak ia tidak akan menjawab pertanyaan sang lawan bicara, seperti menurutnya hal yang tidak penting dan untuk menjawab pertanyaan itu mahal bagi dirinya.

Seperti contoh hal nya tadi Dikta bertanya kepada gadis itu perihal, dapet kalung itu darimana? tetapi Lova tidak menjawab pertanyaan nya hanya mengalihkan pembicaraan, harus ekstra sabar menghadapi.

Lova berjalan santai di koridor, ia menghela nafas karena kalung nya sudah ditemukan dan juga sedikit lega mereka tidak curiga dengan kalung tersebut.

Gadis itu menyimpan kalung nya kedalam saku baju, ia tidak akan memakai kalung itu saat di sekolah. Sejak tadi di sepanjang perjalanan menuju rooftop lagi, Lova hampir akan menangis jika kalung itu tidak di temukan.

Hey ayolah itu kalung bukan sembarang kalung biasa, ada makna lain yang sangat berharga di dalam nya. Jika ia tidak bisa menjaga kalung itu sudahlah tamat riwayat nya oleh sang kakek!

***

Semua murid SMA Wismaraja berhamburan ke sana kemari sambil mengendong tas nya masing-masing. Apalagi kalo bukan pulang, mengingat Bel sekolah berbunyi tanpa pikir panjang mereka segera bubar untuk pulang.

Seperti biasa lima pentolan sekolah dengan gaya cool berjalan santai berjajar sepanjang jalan koridor. Masih sempat-sempat nya juga para siswi rata-rata kebanyakan caper pada lima pentolan itu terutama kepada bos nya Regal.

REGALOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang