30. SPECIAL

1.5K 75 5
                                    

haloo ayay

seneng banget liat komenan nya, jadi tambah semangat nich😍☝️

jangan lupa vote yaa guyss

°happy reading°

"Ih Clova kenapa si, main tarik aja, udah tau lagi ngomong" celoteh Brigitte dari belakang Lova, Lova masih senantiasa menarik tangan Brigitte.

Lova menoleh ke belakang dan melepaskan cekalan tangan nya, "Diem, atau gue tinggal?" ancam Lova.

"Yaudah si ini diem" balas Brigitte menurut pada akhirnya.

"Ini kelas nya masih jauh ya?" tanya Brigitte, ia melihat-lihat sekitar sebab kebingungan dengan letak sekolah ini.

"Itu disana, bentar lagi"

Akhirnya mereka berdua sampai di depan kelas yang di tuju, banyak murid yang menatap ke arah mereka, hal yang seperti ini sudah tak aneh lagi bagi Lova.

Merasa risih karena terus di tatap oleh siswa-siswi, jujur saja sedari dulu ingin sekali Lova mencolok mata nya satu-satu biar jadi gak bisa lihat.

"Sudahlah kau cepet masuk kelas sana" Brigitte pun mengangguk mengiyakan dan segera berlalu untuk memasuki kelas.

Setelah dirasa semua beres akhirnya Lova bernafas lega dan melangkah kan lagi kaki nya untuk menuju ke kelas diri nya.

Alih-alih masuk kelas ternyata bukanlah sebuah ketenangan yang Lova dapatkan, melainkan kerusuhan para murid yang bertanya pada Lova secara bertubi-tubi.

Gimana Lova gak kewalahan? seperti orang yang sedang di introgasi saja, sungguh sangat menyebalkan.

Seperti pertanyaan yang saat ini,

"Lova itu yang tadi bareng lo murid pertukaran pelajar itu? kok bisa? kalian kenal?"

Bukan hanya satu orang saja yang bertanya seperti itu, tetapi hampir semua se isi kelas bertanya dan mengerumuni sangking penasaran nya, kalo satu orang dua orang si bisa di maklumi.

Emang ya pada dasar nya murid kelas 11 IPA 3 bar-bar nya tingkat dewa.

"Stop! nanya nya satu-satu aja bisa gak sih?" akhirnya Lova membuka suara itupun dengan sangat ogah-ogahan.

"Oke, jadi yang bareng sama lo tadi siapa? beneran murid pertukaran pelajar itu?" tanya salah satu siswa yaitu Rio, selaku mewakili mereka.

"Kepo banget, sepenting apasih?" sinis Lova.

"Ini penting banget anjay, kita pengen tahu" heboh Johan, semua murid pun membuka suara menyetujui, seperti sedang demo terhadap Lova.

Lova menghembuskan nafas kasar, baru masih pagi udah kegerahan, Lova pun malah santai mengibas-ngibas kan tangan di depan muka nya sendiri, layak nya kipas agar sedikit tidak gerah.

Lova berdehem, "Iya itu dia orang nya"

"Jadi itu murid nya? kok bisa ya, gue kira dia murid baru" aneh salah satu siswi.

"Terus kenapa bisa bareng sama lo?" tanya Gilang.

Lova terdiam, mau bilang teman tapi gak banget, akhirnya ia pun menjawab sekenanya.

"Hanya kenalan."

"Ah udah deh, murid pertukaran pelajar doang aja heboh nya minta ampun, gimana kalo murid baru" kesal Chera.

REGALOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang