8.Keputusan

1.4K 237 15
                                    

Third Person POV

Hari ini adalah hari terakhir mereka di Jepang. Terlihat keluarga [Surname] sedang menyiapkan barang barangnya ke dalam koper.

Selesai menyiapkan barang barangnya. Kini mereka berangkat ke bandara. Terlihat [Name] sedang duduk di mobilnya sambil memasang pose berpikir.

"Abang" Panggil [Name] kepada Satoshi

"Hm?" Jawab Satoshi

"coba sini" Ucap [Name] sambil menggerakan tangannya mengisyaratkan kemari

Satoshi mendekat ke arah [Name] "Apa?"

[Name] membisikkan sesuatu ke Telinga Satoshi. Satoshi yang mendengarnya terkejut lalu menatap [Name] dengan tatapan tak percaya.

"Serius!? Emang sanggup??" Tanya Satoshi dengan memasang wajah ragu

[Name] hanya menjawab dengan tersenyum sambil mengangguk

"y-yaudah nanti malam kita kasi tau" ucap Satoshi dengan Ragu

•~Time Skip~•

Malam sudah datang Dan keluarga [Surname] juga sudah sampai di Indonesia dengan selamat.

Terlihat keluarga [Surname] yang sedang makan dengan tenang kecuali Satoshi yang tegang dan [Name] yang senyum senyum sendiri.

Ternyata sikap 'aneh' mereka ternotice oleh Leo , Kepala keluarga dari [Surname]

"Ada apa?? Kalian ingin bicara sesuatu???" Tanya Leo

Sang Ibu yang mendengarkan pertanyaan suaminya langsung menatap anak anaknya.
Keheningan melanda sejenak, Satoshi pun langsung menjawab pertanyaannya karna ia tau bahwa adiknya tak bisa di andalkan.

"J-Jadi... Aku s-sama adek mm... Mau m-minta s-sesuatu" Ucap Satoshi dengan gugup

Sang Ayah dan Ibu hanya menatap lebih serius lagi pertanda mereka mengatakan 'Lanjutkan'

"K-kami m-mau...."

"Kami mau menjadi hero. Dan kami ingin menjadi hero lebih muda alias lompat kelas" potong [Name] dengan santai.

[Name] POV

"K-kami m-mau" ucap abangku

Aelah lama banget cuman bilang ingin jadi hero aja.Karna malas menunggu jadilah kupotong ucapan abangku.

"Kami mau menjadi hero. Dan kami ingin menjadi hero lebih muda alias lompat kelas"

Terlihat wajah orangtuaku yang shock. Mama yang langsung batuk batuk dan Papa yang jatuhin sendok yang lagi di pegang

Mereka kenapa si?? Gak boleh kah??

Third Person POV

Mendengar ucapan anak anaknya. Leo dan Kana shock berat maksudku tentu saja mereka bakal shock orang tua mana yang gak kaget kalau anaknya tiba tiba minta permintaan yang Besar kek gitu?? -_-

---------------------------
Author Una : Sutradara bacain ceritanya yang bener.
Sutradara Moon : okok maap Lanjut
---------------------------

"K-kalian apa??? C-coba ulang" ucap Leo

"K-kami ingin m-menjadi hero... D-dan ingin menjadi h-hero termuda a-alias l-lompat k-kelas..." Ucap Satoshi sambil menunduk

Hening...

Tidak ada yang berbicara lagi...

Bahkan [Name] yang tadi percaya diri mulai tegang dan mulai menunduk fokus kepada piringnya...

Semua orang larut dalam pikiran masing masing...

Keheningan ini berlanjut selama 5 menit sampai....

"Papa setuju." Ucap singkat Leo

Sontak [Name] , Satoshi , dan Kana melihat ke arah Leo yang masi menunduk

Leo pun mulai mengangkat kepalanya dan terlihat wajahnya menampilkan senyuman

"Papa setuju , papa bisa liat kalian punya potensi apalagi dengan quirk , kekuatan , dan kecerdasan kalian. Papa yakin kalian pasti bisa" ucap Leo

Terlihat [Name] dan Satoshi yang semakin terkejut. Kana hanya menghela nafas membuat satu keluarga melihat ke arahnya

Kana tersenyum lembut , pandangannya terlihat melembut juga.

"Mama juga setuju tapi kalian harus janji sesuatu" ucap Kana

[Name] hanya mengangguk dan Satoshi yang berbicara

"Berjanji apa Ma??" Tanya Satoshi

Kana menatap anak anaknya dengan pandangan serius

"Berjanjilah kalian harus bersungguh sungguh dalam mengejar mimpi kalian dan jangan pernah berhenti di tengah perjalanan menuju mimpi kalian paham?" ucap Kana

"BAIK KAMI MENGERTI" Seru [Name] dan Satoshi

"Tapi papa mau nanya apa alasan kalian ingin jadi hero?" tanya Sang Ayah

"Kalau aku ingin melihat orang orang tersenyum dengan orang orang yang mereka sayangi... Aku ingin mereka merasa aman" Ucap Satoshi

"Kalau aku ingin menyelamatkan semua orang" ucap [Name]

"Semua?" tanya Ayah [Name]

"Iya semua , Termasuk para Penjahat (Villain)" Sahut [Name]

Sang Ayah dan Ibu langsung menatap [Name] dengan tatapan tidak percaya

"Kenapa??" Tanya Sang Ibu

[Name] hanya tersenyum halus

"Ma, Pa , gak ada orang yang terlahir sebagai penjahat , mereka pasti melalui masa sulit yang membuat mereka menjadi penjahat. Karna sebenarnya penjahat hanyalah orang orang yang ceritanya belum terungkap , hanya lah orang yang gagal di selamatkan / ditolong" ucap jelas [Name] dengan percaya diri.

Hening....

Lalu terdengar suara tepuk tangan

Ternyata Sang Ayah Bertepuk tangan sambil menangis haru (?) dan sang ibu pun mulai ikut bertepuk tangan. Sedangkan Satoshi hanya tersenyum bangga terhadap adiknya

[Name] hanya melihat heran ke arah mereka.

Lalu sang Ayah berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah [Name]. Sang Ibu pun mengikuti apa yang dilakukan oleh Suaminya

Grap...

Mereka memeluk [Name]...

"Papa sama Mama bangga sama kam-- ngga Papa sama Mama bangga sama kalian" ucap sang Ayah

[Name] pun hanya tersenyum lalu memeluk mereka kembali.

Dan malam tersebut adalah malam yang tidak akan pernah dilupakan oleh Keluarga [Surname]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
NAHHH Gimana chap 8nya?? Maaf klo cringe dan ada Typo T-T okk jangan lupa vote dan follow tinggalkan jejakk~~ stay safe trus yaaaa~~

'•Gαʅαxყ•' || Bσƙυ Nσ Hҽɾσ Aƈαԃҽɱια x RҽαԃҽɾTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang