33. Hang Out!

466 60 7
                                    

*Third Person POV

Saat [Name] mengatakan Ia ada acara tentu itu hanyalah sebuah kebohongan. Ia hanya sedang malas berbicara melalui handphone saat itu dikarenakan handphone miliknya yang sedang bermasalah.

"Bang besok aku pergi keluar ya" Ucap [Name].

"Dih Mau ke mana kamu" tanya Satoshi.

"mau kencan" Jawab [Name] dengan santai.

"MAKSUD!?" Teriak Satoshi sembari memberikan death glarenya kepada [Name].

"canda doang elah."

"gausah canda tentang gituan."

"Tapi boleh nggak nih besok keluar?" tanya [Name].

"ya boleh-boleh aja sih tapi hati-hati." ingat Satoshi

"Iya iya"

Saat sore menjelang malam [Name] mulai memberitahukan Midoria tentang ke mana mereka akan jalan-jalan.

Pertama mereka akan makan di cafe terlebih dahulu lalu ke mall untuk berbelanja sedikit.

Tentu saja sebelum itu [Name] bertanya kepada Midoria apakah ia tidak apa-apa dengan rencana itu dan midoria menjawab ia setuju saja dan mengikuti kemanapun [Name] mau.

Mereka berjanji akan bertemu di depan cafe yang sedang trending pada pukul 10.00 pagi.

Setelah itu [Name] bisa tidur dengan nyaman sedangkan Midoriya panik karena ia tidak tahu apa yang harus dilakukan saat mereka hangout nanti.

°•~Keesokan Harinya~•°

K

ini pukul 09.45 [Name] sudah bersiap dan sudah di jalan menuju cafe yang sedang trending dan tentu saja [Name] diantarkan oleh Abangnya tercinta yaitu Satoshi.

"Ingat Nanti kalau ada yang nawarin apa-apa jangan mau. Kalau ada yang ngajak-ngajak kamu nggak kenal jangan mau. Kalau ada yang macem-macem tendang aja kepalanya." Nasihat Satoshi.

"Iya iya Abang bawel banget sih udah kayak emak-emak aja buset..." Sahut [Name].

"Ya pantes lah aku bawel kan aku khawatir sama kamu kalau ada apa-apa juga nanti abang yang disalahin sama Bunda." timbal Satoshi sembari memutar matanya.

"Iya deh si paling abang abang, jadi abang abang bakso ntar lo." cibir [Name].

"Abang bakso yang mana??"

"Yang itu loh ada lagunya."

"Oh. Abang tukang bakso, mari mari sini-"

"kijang satu ganti." sambung [Name].

"..."

"..."

"Syukur kita di luar negri nyet."

"canda banh."

Tak dirasa kini [Name] sudah sampai di depan cafe yang sedang trending itu.

"Oh udah sampai, yaudah duluan ya bang." Pamit [Name] lalu berjalan keluar dari mobil.

"Ya, hati hati!" sahut Satoshi.

Ini mengecek handphonenya Jam menunjukkan pukul 09.58 ia menunggu di depan pintu Cafe. Tak lama kemudian ia melihat seseorang dengan rambut berwarna hijau menghampirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

'•Gαʅαxყ•' || Bσƙυ Nσ Hҽɾσ Aƈαԃҽɱια x RҽαԃҽɾTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang