10. Surat

1.3K 231 4
                                    

[Name] POV

"Komisi Hero Dunia??" Gumamku

Aku pun mengambil surat tersebut dari sekertarisku. Ini kenapa tanganku gemetar si!? M-masa aku takut??

Aku mengisyaratkan kepada sekertarisku untuk pergi lalu dia menunduk dan pergi. Huh syukurlah kali ini ia menutup pintunya.

Third Person POV

Setelah sekertaris tersebut pergi [Name] kembali menatap surat yang ada di mejanya.
Lalu [Name] memberanikan diri untuk membuka surat tersebut.

'Selamat Siang Yashica...

Sebelumnya saya meminta maaf
karna tiba tiba mengirim anda surat
pasti menegangkan ya tiba tiba
mendapat surat dari komisi?? Tapi
tenang saja Saya tidak memiliki hal
negatif untuk dibicarakan.
Tapi Saya ingin Anda untuk datang ke
Kantor saya besok, untuk
membicarakan sesuatu yang penting.
Anda juga bisa datang bersama Pro
Hero Moriz.Sekian Terimakasih.

Dari : Komisi Hero Dunia 
Untuk : Pro Hero Yashica'

[Name] Menghela nafas kasar
"Hah.... Syukurlah kalau tidak ada hal negatif... Tapi apa yang diinginkan Komisi sampai memanggil Abang juga???" Gumam [Name]

[Name] menyandarkan dirinya ke kursinya , memikirkan beberapa alasan kenapa ia dan abangnya dipanggil oleh Ketua Komisi.

"Ahhh bomatlah! Tunggu aja besok sekarang aku mau pulang aja cape" Ucap [Name]

{°•~Time Skip~•°}

Malam sudah tiba, kini terlihat Heroin kita yang sedang duduk sambil menyiapkan beberapa berkas.

-------------------------
Author Una : Eh buset lo jadi Pro Hero apa CEO?
[Name] : Lo bukan Pro Hero diem aja ya vamvank lo gak tau apa apa
Author Una : Ets jangan macem macem saya Author disini.
Sutradara Mun : Guys mending gak usah banyak bcd kasian Reader mau baca cerita.
---------------------------

Ok abaikan percakapan diatas , seperti yang saya bilang Terlihat [Name] yang sedang--

Tok Tok Tok

Oalah vamvank.

"Hm? Siapa?" Teriak [Name] dari dalem kamarnya

"Abang"

"Oh.. Masuk gak dikunci kok" Ucap [Name] yang kembali fokus dengan dokumen dokumennya.

Pintu Terbuka menampilkan Satoshi yang membawa beberapa map.

"Lagi apa?" Tanya Satoshi sambil berjalan mendekat ke arah kasur [Name]

"Lagi berenang." Jawab singkat [Name]


"Oh"

"Lah? Percaya?"

"Ngga"

[Name] hanya menatap Satoshi datar. Sedangkan Satoshi yang sudah ada di samping kasur [Name] hanya menatap dokumen dokumen yang ada di kasur adiknya.

•>Gambar Kamar [Name]

Mata [Name] kini mendarat di Map yang dibawa Oleh Satoshi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mata [Name] kini mendarat di Map yang dibawa Oleh Satoshi.

"Map apaan tu?" Tanya [Name] sambil menunjuk Map yang dibawa oleh Satoshi

"Hanya Map tentang karyawan" Jawab Satoshi

"Oh iya gw lupa lo kan CEO juga"Sahut [Name]

"Hm... Btw lo dapet surat dari Komisi?" Tanya Satoshi

"Dapet kok, Kenapa?"-[Name]

"ngga mau nanya aja besok mau berangkat jam berapa biar bareng"-Satoshi

"Jam 6 udh di bandara jadi berangkat jam 04.30"-[Name] yang kembali fokus ke dokumennya

"Ohh ok, klo gitu gw siapin dulu baju hero gw" ucap Satoshi lalu berjalan keluar dari kamar [Name]

"Hm" Jawab [Name]

Mungkin kalian bingung kenapa sikap [Name] jadi sedikit bicara jawabannya karna dia stress mikirin tentang kasus heronya. Dia mikir gini "Apakah yang akan dibicarakan nanti? Apakah Pergantian posisi? Apakah perpindahan Hero?" dan semacamnya jadi ya dia lagi gak mood buat banyak omong.

{°•~Time Skip~•°}

Kini [Name] sudah ada di pesawat. Ia juga sudah memakai Pakaian Heronya dengan Rapi. Jujur saja Wajah [Name] saat ini sangat datar menandakan bahwa ia sedang gugup.

Sangat berbanding terbalik dengan Satoshi yang memang sedang santai. Wajahnya seperti berkata "Aku tidak peduli apapun masalahnya aku hanya ingin tidur"

Satoshi melirik [Name], ia terkejut melihat wajah [Name] yang udah putih pucat.

Satoshi mengenggam tangan [Name]
"Udah tenang aja kali kamu gak bakal mati di gigit." ucap Satoshi namun kembali menatap ke depan berusaha mengabaikan tatapan mata adiknya.

[Name] yang mendengar ucapannya pun tersenyum kepada kakaknya.

"Aww... Jadi abang peduli sama adeknya ini???" ucap [Name]

"Diem." Jawab Satoshi lalu menutup mata.

[Name] yang mendengar jawaban abangnya pun hanya terkekeh geli. 'Dasar Tsun' Batin [Name]

Tanpa diketahui [Name] , Satoshi tersenyum tipis walaupun masi dengan mata tertutup.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Nahhh gimana chap 10nya?? Maap pendek ku lagi sedikit sibuk T-T tapi aku janji tar malem aku up lagi kok :D ok sekian maaf jika ada typo dan alurnya cringe jan lupa Vote dan follow tinggalkan jejak~~~

'•Gαʅαxყ•' || Bσƙυ Nσ Hҽɾσ Aƈαԃҽɱια x RҽαԃҽɾTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang