Aku Ini Monster

11.2K 960 11
                                    

"Sejak kapan kamu tau?" tanya Samir dengan serius membuat Una sedikit takut, takut Samir tersingung dan marah karena Una sudah ikut campur tentangnya.

"Oek oek," terdengar suara tangis Humaira dari dalam mobil, kesempatan ini Una langsung berlari mengejar Humaira kedalam mobil tanpa harus menjawab pertanyaan Samir.

"YaAllah nak," ucap Una mengendong Humaira dan menepuk-nepuk perlahan agar bayi itu tenang kembali.

Samir langsung masuk ke mobil namun tidak langsung mengendarainya, dia masih harus menstabilkan pikiranya terlebih dahulu, sedangkan Una sekarang sebenarnya dia gelisah memikirkan jawaban apa yang akan dia  lontarkan kepada Samir agar suaminya tidak merasa tersingung atau marah.

"Gimana mau jawab pertanyaan mas Samir tadi ya, apapun masalahnya kata ibu tidak boleh ada kebohongan didalam rumah tangga, karena sekecil apapun kebohongan akan berakibat buruk. Semenjak memutuskan untuk menikah, aku sudah menanamkan pada diriku sendiri untuk berbakti kepada suami, karena surgaku ada pada  suami.Segala kekurangan dan kelebihannya aku akan terima, walau diawal Taaruf mas Samir dan keluarga tidak mengikut sertakan penyakitnya dalam biodatanya, seharusnya mereka wajib memberitahu aku dan keluarga diawal Taaruf kami, penyakit mas Samir bukan penyakit biasa kalau memang berdasarkan analisis obat yang aku tanyakan di apotek, besar kemungkinan penyakit ini sangat berpengaruh didalam rumah tangga kami. Tapi aku bukan marah atau kesal saat tau penyakit mas Samir, tapi lebih tepatnya aku belum ada ilmu dan cara bagaimana menghadapi dan membantu pemulihan mas Samir. Bagaimanapun dia adalah suamiku, walau sepertinya mas Samir tidak menginginkan pernikahan ini." pikir Una.

Melihat Humaira sudah tenang, Samir kembali membuka percakapan dengan Una, dia masih sangat ingin mendengar jawaban Una.

"Jadi gimana Una? sejak kapan kamu tau obat-obat ini?" tanya Samir lagi.

"Maaf ya mas, Una ngga bermaksud lancang. Malam itu saat mas tiba-tiba terlihat sangat kesakitan, Una masuk ke kamar mas tanpa izin terlebih dahulu bukan maksud apa-apa Una hanya khawatir dengan mas Samir, setelah itu Una membereskan kamar yang sangat berantakan dan tidak sengaja menemukan botol-botol obat ini. Una  memfotonya dan mencari tau obat untuk sakit apa ini, sebagai istri Una juga berhak tau apa yang terjadi kepada suaminya." ucap Una sambil menunduk dan memeluk Humaira lalu dia  tak berani melihat kepada Samir karena takut suaminya marah.

Samir didalam hatinya terdalam sedikit terharu dengan Una dan sangat tidak menyangka dengan respon Una ketika tau keadaanya yang sangat  buruk ini. Namun dia tidak ingin merepotkan Una, tidak ingin kelak akan bergantung dengan kehadiran Una, karena dia merasa tidak layak mendapatkan keberuntungan ini.


"Hentikan mulai sekarang dan lupakan apa yang sudah kamu lihat," ucap Samir datar dan langsung melajukan mobilnya, Una merasa ucapan Samir benar-benar bukan yang dia harapkan, dia menoleh dan memandang kepada Samir.

"Kenapa? Apa yang harus Una hentikan? berhenti untuk peduli kepada mas Samir? Una hanya ingin menjalankan tugas sebagai istrinya mas Samir." ucapan ini hanya di dalam hati Una, dia tidak bisa mengutarakan ucapan ini dan hanya mengigit bibirnya untuk menahannya.

Akhirnya Una tidak menjawab apa-apa lagi dari pernyataan terakhir Samir tadi, padahal dia sangat tidak terima dengan pernyataan Samir namun ketika melihat Humaira hatinya jadi terhibur lagi.

Seperti Biasa Samir maghrib sampai isya ada di masjid.Una mengurus Humaira sendirian dari memandikannya sampai memberi susu, setelah sholat isya Una masih mengajak bermain Humaira karena bayi satu ini belum ada lelahnya, sampai Samir pulang dan melihat kebersamaan Una dan Humaira yang sedikit mengukir senyum tipisnya. Dia masuk ke kamar untuk menganti baju yang lebih santai, lalu keluar kamar untuk makan malam saat melihat meja makan tidak seperti biasanya ada berbagai macam masakan Una, tapi sekarang meja makan terlihat kosong.

 Badai Mantan Dalam Rumahtanggaku(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang